Cara Memijahkan Ikan Patin : Pemilihan Induk, Penyuntikan Hormon, Pelepasan Telur dan Proses Penetasan
| Thu, 26 Jan 2023 - 15:35
Dalam pembudidayaan ikan patin, pemijahan merupakan salah satu metode memperoleh bibit baru. Ada pula proses ini dapat dibedakan jadi pemijahan natural serta buatan.
Pemijahan ikan patin banyak dicoba dengan metode pemijahan buatan, ialah lewat pemberian kelenjar hipofisa( kelenjar pemicu proses reproduksi ikan) ikan lain atau hipofisa buatan dengan dorongan hormon gonadotropin.
Proses Pemijahan Ikan Patin
Pemilihan Induk Jantan dan Betina
Proses pemijahan sendiri dimulai dengan mempersiapkan induk jantan serta betina. Pemilihan induk ialah aspek yang sangat berarti sebab induk dengan mutu baik hendak menciptakan benih yang baik pula.
Induk betina yang matang biasanya berusia dekat 3 tahun, mempunyai berat minimun 1, 5 sampai 2 kilogram, dengan perut yang membengkak serta terasa lembek dikala diraba. Organ kelaminnya juga membesar serta bercorak merah tua.
Ada pula induk jantan biasanya berusia sangat tidak 2 tahun, mempunyai berat 1, 5 sampai 2 kilogram, mempunyai kulit perut tipis serta lembek, dan organ kelaminnya membesar serta bercorak merah.
Melihat Kematangan Telur Induk Betina
Matangnya telur dari induk betina dapat dicek dengan metode berikut:
1. Ambil contoh telur dari 1 ekor induk betina memakai selang kateter.
2. Dengan hati- hati, masukan selang pada kloaka (organ kelamin ikan) sedalam 3 centimeter, kemudian ujung selang yang lain disedot sampai butir telur masuk ke dalam selang.
3. Simpan telur yang terdapat di dalam ke dalam wadah, tetesi dengan larutan formalin, alkohol serta larutan asetid yang dicampur dengan perbandingan 6: 3: 1. Larutan ini berperan buat mengenali kematangan telur.
4. Telur yang matang nampak bundar, bercorak putih kekuning- kuningan serta inti telurnya terpisah dari cangkang.
Artikel terkait: Teknik Pemijahan Ikan Patin
Proses Penyuntikan (Induced Breeding)
Semacam dikatakan di dini tadi, pemijahan buatan dicoba dengan membagikan kelenjar hipofisa pada ikan patin lewat proses penyuntikan.
Proses ini dicoba secara intramuskular (injeksi ke dalam otot badan) di balik sirip punggung ikan. Duri dimasukan sedalam 2 centimeter dengan kemiringan dekat 40 derajat.
Dosis kelenjar hipofisa yang disuntikan berbeda antara hipofisa natural serta buatan. Buat hipofisa natural, dosis yang diberikan dekat 0, 12 ml. Sebaliknya buat hipofisa buatan, dosis yang diberikan buat jantan dekat 0, 3 ml/ kilogram serta betina 0, 5 ml/ kilogram.
Penyuntikan kelenjar hipofisa buatan dicoba 2 kali terhadap induk betina. Pada suntikan awal, dosis yang diberikan dekat sepertiga bagian dosis total. Ada pula pada penyuntikan kedua, dosisnya 2 per 3 bagian dari dosis total.
Jarak antara penyuntikan merupakan 8 sampai 10 jam sehabis penyuntikan awal. Sebaliknya buat jantan cuma sekali serta dicoba bertepatan dengam penyuntikan awal pada induk betina.
Pelepasan Telur serta Pembuahan
Pada proses ini, telur dari induk betina serta mani dari induk jantan hendak dicampurkan di luar badan ikan. Perut dari induk betina serta jantan diurut dari bagian depan ke bagian balik secara lambat- laun.
Setelah itu, telur serta mani dapat langsung ditampung pada wadah yang sama. Jalani pengadukan dengan bulu ayam dekat separuh menit secara lama- lama. Setelah itu masukan air serta garam dengan perbandingan 1: 4 ke wadah sembari senantiasa diaduk.
Baca juga: Ikan Patin Triploid Otak Atik Teknologi Lama
Untuk membuang kotoran, jalani penggantian air bersih sebanyak 2 sampai 3 kali. Pakai larutan lumpur buat mensterilkan lendir yang melekat serta memisahkan telur yang menggumpal. Lumpur yang digunakan berbentuk lumpur ataupun tanah dasar kolam yang dipanaskan terlebih dulu pada temperatur 100 derajat Celsius.
Telur yang hadapi pembuahan hendak mengembang, dimensi telur nampak lebih besar serta bercorak kuning. Sebaliknya telur yang tidak hadapi pembuahan bercorak putih serta hendak mengendap di dasar.
Proses Penetasan Telur
Proses penetasan telur dicoba pada corong- corong penetasan. Wadah yang hendak digunakan hendaknya dicuci bersih serta dikeringkan terlebih dulu. Air bersih setelah itu dimasukan ke seluruh wadah. Nyalakan pompa isap
supaya air bersih terus mengalir serta terjalin perputaran air di segala wadah.
Telur ikan patin yang hendak ditetaskan dimasukan kedalam corong penetasan setelah itu disebarkan memakai bulu ayam. Debit air yang dialirkandiatur supaya telur senantiasa terletak dipermukaan tidak menumpuk di dasar corong. Kepadatan telur 400 sampai 500 butir per liter air ataupun 10. 000 sampai 20. 000 butir per corong.
Informasi lainnya: Begini Pembenihan Patin Ala BPBAT Jambi
Artikel ini pertama kali dipublikasikan oleh Berkebun. Ketepatan informasi dan efektivitas metode budidaya yang terdapat di dalamnya di luar tanggung jawab Minapoli.