• Home
  • Infomina
  • Cara Memelihara Benih Lele Lengkap sampai Panen

Cara Memelihara Benih Lele Lengkap sampai Panen

| Mon, 31 Mar 2025 - 23:49

Pemeliharaan benih lele adalah adalah proses budidaya larva ikan lele setelah menetas hingga menjadi benih lele dengan ukuran tertentu untuk kemudian dipindahkan kolam pembesaran, atau umum disebut pendederan.


Tahap pemeliharaan benih lele perlu dilakukan dengan prosedur tertentu untuk menghasilkan benih yang sehat dan berkualitas untuk meningkatkan produktivitas budidaya kedepannya.


Artikel ini akan menjelaskan prosedur dan cara memelihara benih lele tersebut agar pembudidaya dapat menghasilkan benih lele yang bagus.


Cara Memelihara Benih Lele

Sebelum membahas tata cara memelihara benih lele, pembudidaya sebaiknya memahami terlebih dahulu luaran (output) benih yang dihasilkan dari proses pendederan.


Umumnya, benih yang yang siap untuk dibesarkan memiliki ukuran-ukuran tertentu yaitu bervariasi dari 3-12 cm.


Semakin besar ukuran benihnya, tentu jangka waktu pemeliharaannya akan semakin lama. Kisaran waktu pemeliharaan benih lele berdasarkan ukuran tubuhnya yaitu:

- 1-3 cm: 1-20 hari

- 3-5 cm: 20-40 hari

- 5-8 cm: 40-54 hari

- 8-12: 45-75 hari


Setelah mengetahui target ukuran benih yang akan diproduksi, pembudidaya dapat mempraktikkan langkah-langkah pemeliharaan benih berikut ini.

- Manajemen pemberian pakan

- Manajemen kualitas air

- Sampling dan grading


Manajemen Pemberian Pakan

Pemberian pakan pada ikan secara umum perlu disesuaikan dengan ukuran bukaan mulutnya. Oleh karena itu, pakan pada fase benih harus berukuran kecil agar dapat dimakan dengan dengan baik.


Pemberian pakan pada tahap benih juga diutamakan menggunakan pakan alami sebelum nantinya beralih ke pakan buatan.


Larva ikan lele dapat mulai diberi pakan pada hari ketiga setelah menetas karena masih mengandung kuning telur sebagai cadangan makanan.


Berikut merupakan jenis-jenis pakan benih lele serta tata cara pemberiannya.


Cacing Sutra

Cacing sutra merupakan salah satu pilihan pakan alami terbaik untuk larva lele karena kandungan proteinnya yang tinggi. Pakan cacing sutra dapat diberikan pada usia 3 hari hingga 15 hari.


Untuk menyesuaikan ukuran mulut, cacing sutra dapat disaring terlebih dahulu dengan filter ukuran mikro untuk mendapatkan cacing sutra yang halus dan dapat dimakan oleh benih. Cacing sutra juga dapat dicacah terlebih dahulu agar berukuran kecil.


Pemberian cacing sutra perlu dipertimbangkan sesuai dengan kondisi finansial serta ketersediaan suplai di lokasi pembudidaya. Hal ini berkaitan dengan stok cacing sutra yang tidak selalu terjangkau dan berpengaruh pada harganya yang naik-turun.


Kutu Air

Kutu air adalah alternatif pakan alami selain cacing sutra dengan harga yang relatif lebih ekonomis. 


Kutu air juga dapat diberikan pada rentang 3 hingga 15 hari dengan cara ditebar langsung pada kolam pemeliharaan.


Kuning Telur Ayam

Jika kondisi tidak memungkinkan untuk mendapatkan kedua pakan alami di atas, larva lele dapat diberi pakan kuning telur ayam.


Pakan Crumble

Setelah benih lele berusia lebih dari 15 hari dan mampu mengenali serta mengejar pakan, pembudidaya dapat mulai memperkenalkan pakan buatan jenis crumble. Pakan ini berbentuk butiran kecil yang sesuai dengan ukuran mulut benih.

Jenis crumble yang digunakan harus memiliki kandungan protein tinggi, idealnya sekitar 35–45%, untuk mendukung pertumbuhan benih yang cepat dan sehat. Pemberian pakan dilakukan secara bertahap dan disesuaikan dengan nafsu makan serta kondisi air.

Frekuensi pemberian pakan dilakukan 3–5 kali sehari secara merata di seluruh permukaan kolam, terutama di pagi dan sore hari.

Manajemen Kualitas Air

Kualitas air sangat menentukan tingkat kelangsungan hidup (SR) benih lele. Air kolam harus dijaga agar tetap bersih, tidak berbau, dan memiliki parameter yang sesuai untuk pertumbuhan benih.

Beberapa parameter kualitas air yang perlu diperhatikan:
- Suhu air: 28–30°C
- pH air: 6,5–8
- Oksigen terlarut (DO): >3 mg/L
- Amonia: <0,1 mg/L

Tips menjaga kualitas air:
- Lakukan sifon dasar kolam secara berkala untuk membuang sisa pakan dan kotoran.
- Ganti air sebanyak 10–30% setiap 2–3 hari untuk menjaga kestabilan lingkungan.
- Gunakan aerator jika memungkinkan, untuk meningkatkan oksigen dalam air.
- Tambahkan probiotik air untuk membantu proses dekomposisi limbah organik.



Sampling dan Grading

Untuk memastikan pertumbuhan benih lele berlangsung merata dan optimal, pembudidaya harus melakukan sampling dan grading secara berkala.

Sampling dilakukan setiap 5–7 hari sekali untuk memantau:
- Pertambahan ukuran tubuh
- Tingkat konsumsi pakan
- Kelangsungan hidup benih

Sementara grading dilakukan untuk menyortir benih berdasarkan ukurannya. Tujuannya adalah untuk memisahkan benih besar dan kecil agar tidak terjadi kanibalisme dan agar pertumbuhan lebih seragam.

Teknik grading:
- Gunakan serok atau baskom berlubang sesuai ukuran benih.
- Pisahkan benih ke dalam wadah atau kolam berbeda berdasarkan ukuran tubuh.


Penanganan Hama dan Penyakit

Benih lele sangat rentan terhadap penyakit, terutama akibat stres lingkungan dan kualitas air yang buruk. Oleh karena itu, pencegahan lebih penting daripada pengobatan.

Langkah-langkah pencegahan:
- Jaga kebersihan kolam dan peralatan
- Hindari kepadatan tebar yang terlalu tinggi
- Berikan pakan dengan kualitas baik dan tidak berlebihan
- Gunakan probiotik dan imunostimulan jika diperlukan

Jika terjadi gejala penyakit seperti warna tubuh pucat, nafsu makan menurun, atau gerakan lambat, segera lakukan karantina dan konsultasi dengan tenaga ahli.

Artikel lainnya

Lele 

KKP Mendorong Kawasan Digital Lele Pertama di Indonesia

DJPB KKP

2249 hari lalu

  • verified icon3481
Lele 

Cara Pembenih Lele Hadapi Hujan

Trobos Aqua

1876 hari lalu

  • verified icon4715
Lele 

Cara Budidaya Lele, Modal dan Perkirakan Keuntungannya

Minapoli

1105 hari lalu

  • verified icon2742