Cara Kerja Recirculating Aquaculture System yang Perlu Anda Ketahui
| Thu, 22 Apr 2021 - 10:43
Recirculating aquaculture system didasarkan pada penggunaan filter mekanis dan biologis. Cara kerja sistem ini adalah dengan meresirkulasi air beberapa kali, kemudian disertai dengan penambahan air baru secara bertahap.
Sebagai contohnya, 90% air yang berasal dari wadah budidaya digunakan kembali sedangkan sisanya (10%) dibuang atau dialirkan ke limbah pembuangan air. Sebelum air digunakan kembali, air yang berasal dari outlet wadah budidaya dialirkan melewati sistem mekanik untuk menghilangkan atau menyaring partikel yang berukuran besar. Selanjutnya akan melewati filter biologis dan beberapa fasilitas seperti oxygenation, UV atau Ozone disinfection, denitrification chamber, dan lain-lain.
Mechanical treatment
Pada kegiatan budidaya, pemberian pakan merupakan hal yang wajib dilakukan agar ikan dapat tumbuh dan berkembang biak. Namun pada faktanya, tidak semua pakan yang diberikan pada ikan akan termakan atau diserap oleh tubuh ikan.
Sebagai contoh, pakan udang pada umumnya diformulasikan dengan kandungan protein sebesar 20 hingga 40 % (tergantung pada ukuran udang) dan mengandung sekitar 16% nitrogen. Namun, hanya 20 sampai 30% nitrogen yang dipertahankan sebagai biomassa udang.
Sisanya, sekitar 70 hingga 80%, terakumulasi ke perairan. Pakan yang tidak tercerna diekskresikan ke dalam air sebagai kotoran (feses), yang kemudian disebut sebagai padatan tersuspensi dan bahan organik. Perlakuan secara mekanik digunakan untuk menghilangkan padatan tersuspensi yang berasal dari wadah budidaya.
Terdapat 2 jenis perlakuan mekanis yang sering digunakan dalam RAS, yaitu sediment filter dan drumfilter. Sejauh ini, drumfilter merupakan jenis microscreen yang paling banyak digunakan dan dalam sistem ini.
Biofilter
Setelah padatan tersuspensi dihilangkan, proses selanjutnya adalah Biofiltration. Filter biologis berfungsi untuk menghilangkan amonia yang terkandung dalam air karena sangat berbahaya untuk lingkungan air dimana ikan dibudidayakan.
Amonia kemudian akan digunakan oleh bakteri dan dikonversi menjadi nitrogen. Melalui mekanisme ini, nitrogen dapat dirilis ke udara tanpa mencemari kualitas air.
Degasser
Pada tahap ini dilakukan “gas removal” untuk menghilangkan gas-gas yang berbahaya seperti CO2 dan nitrit dari sistem dengan bantuan degassing technology.
Oxygen enrichment
Setelah gas-gas berbahaya dihilangkan, oksigen ditambahkan ke dalam air dengan bantuan oxygenation technologies. Setelah itu, air akan siap untuk digunakan dan ditransferkan kembali ke dalam wadah budidaya.
Setelah melewati beberapa tahapan diatas, air dapat digunakan kembali untuk kegiatan budidaya dan proses ini berlanjut beberapa kali dengan penambahan air baru pada saat yang bersamaan.
Ditulis oleh:
Muslikhah Nurul
Aquaculture Technicial, CrustaNova GmbH