Budidaya Rumput Laut, Peluang Bisnis Masyarakat Pesisir
| Mon, 20 Mar 2023 - 22:48
Indonesia merupakan negeri kepulauan dengan sektor kelautan dan perikanan yang amat kaya. Tidak heran kalau kita dikenal sebagai salah satu sumber daya kelautan terbesar di dunia. Salah satu primadona laut yang telah membawa pundi-pundi bagi negara dan para petani Indonesia adalah budidaya rumput laut.
Rumput laut merupakan salah satu komoditas utama perikanan budidaya yang menjadi andalan dalam peningkatan produksi, meningkatkan perekonomian daerah dan kesejahteraan masyarakat pesisir.
Pengembangan budidaya rumput laut secara sinergi dan simultan merupakan bagian dari visi misi pembangunan Kabinet Kerja untuk mendorong laut sebagai sumber ekonomi bangsa di masa depan.
Indonesia saat ini merupakan produsen rumput laut terbesar di dunia untuk jenis rumput Eucheuma cottonii dan Gracilaria. “Untuk cottonii, produksi kita mencapai 97,83 dari produk dunia, sedangkan untuk gracilaria mencapai 96,4%. Ini berdasarkan data statistic FAO tahun 2014. Pada tahun 2014, produksi rumput laut kita mencapai 10,23 juta ton dan tahun 2019, target produksi kita mencapai 19,5 juta ton. Target ini optimis dapat tercapai mengingat luas lahan potensi untuk budidaya laut di seluruh Indonesia.
Meski dikenal dengan istilah “laut”, namun hal ini tidak sesulit seperti pekerjaan nelayan yang harus berlaut baik sore dan malam hari untuk mencari rumput laut.
Artikel terkait: Cara Budidaya Rumput Laut Mudah dan Cepat
Tata Cara Budidaya Rumput Laut
Prinsipnya ada tujuh jurus budidaya rumput laut yang dikenal di propinsi Nusa Tenggara Timur yang merupakan salah satu sentra produksi rumput laut nasional.
- Pertama adalah mengunakan bibit dari tallus yang terbaik.
- Kedua, Disiplin panen pada usia 40-45 hari
- Kemudian ketiga, tidak menggunakan pupuk/probiotik/bahan pemacu pertumbuhan
- Selanjutnya, keempat, mengupayakan mencari kawasan budidaya yang baru untuk rotasi penanaman
- Disamping itu, kelima, kita harus menjaga lingkungan pantai dari sampah (plastik, dll)
- Berikutnya, keenam, tidak menjemur rumput laut di pasir dan dijaga dari bahan-bahan yang menempel lainnya
- Dan yang terakhir, ketujuh, segera menutup rumput laut yg sedang dijemur dengan plastik/terpal jika turun hujan
Dengan menerapkan jurus ini, budidaya rumput laut akan berhasil dan berlanjut untuk mendukung peningkatan produksi dan kualitasnya.
Budidaya rumput laut dapat juga dilakukan baik melalui sistem monokultur di laut dan tambak maupun sistem polikultur. Untuk sistem polikultur, budidaya rumput gracilaria bisa mengurangi resiko serangan white spot pada budidaya udang. Sehingga selain mengoptimalkan produktivitas lahan, juga mencegah serangan penyakit pada budidaya udang.
Ada beberapa tata cara budidaya rumput laut yang dapat dijelaskan dengan deskripsi sebagai berikut.
1. Pentingnya memilih lokasi budidaya
Sebelum memulai proses budidaya, ada beberapa hal yang harus diperhatikan sebagai berikut.
a) Pastikan memilih lokasi dengan karakter perairan yang tenang
b) Kedalaman air tidak bisa kurang dari 70cm saat surut rendah, dan tidak lebih dari 200cm saat laut pasang
c) Tempat dan lokasi terlindung dari angin laut yang kencang
d) Lokasi harus di tempat yang berlumpur atau sedikit berpasir
e) Saluran irigasi harus subur
Jika kita tinggal di dekat lokasi garis pantai atau laut, maka hal ini akan sangat menguntungkan dalam proses budidaya.
2. Uji penanaman rumput laut
Setelah mengetahui lokasi budidaya, perlu menguji lokasi tersebut dengan menanam rumput laut. Langkah ini untuk membuktikan apakah lahan yang digunakan sudah tepat atau tidak untuk mengurangi kerugian baku saat proses penanaman.
Uji lokasi tanam bisa dilakukan dengan metode jaring dan tali. Jenis tali yang bisa digunakan adalah tali monofilament yang dikaitkan pada dua tiang pancang, dengan jarak kurang dari 10 sampai 12 meter. Untuk uji penanaman dengan metode jaring, gunakan tali monofilament dengan ukuran 5m x 2,5m yang diikatkan pada tiang pancang.
Baca juga: Teknik Budidaya Rumput Laut dengan Metode Long Line
3. Memilih metode budidaya rumput laut
Metode membudidayakan rumput laut di lautan ada 3 cara yaitu rakit apung, lepas dasar, dan metode long line. Metode dalam membudidayakan rumput laut:
a) Metode Rakit Apung biasanya digunakan pada perairan yang berkarang, sehingga penanamannya menggunakan bambu ataupun kayu.
b) Metode Lepas Dasar digunakan pada perairan yang berpasir atau berlumpur pasir, agar mudah menancapkan tiang pancang.
c) Metode Long Line (Tali Gantung) menggunakan tali panjang 50-150m yang dibentangkan, pada kedua sisi diberi jangkar serta pelampung besar. Setiap 25m diberi pelampung-pelampung.
4. Pemilihan dan pengumpulan bibit
Tahap selanjutnya yang bisa dilakukan adalah dengan cara mengumpulkan bibit yang didapat langsung dari lautan. Metode pengumpulan bibit bisa dilakukan dengan beberapa jenis metode seperti penyebaran spontan dan disimpan di bawah sinar matahari.
Jenis pengumpulan bibit lainnya yang bisa dilakukan adalah merendam air laut berkonsentrasi 1,030 g/cm3 selama 25 menit. Pilih bibit rumput laut yang baik dengan ciri-ciri sebagai berikut:
- Bercabang banyak dan rimbun
- Tidak terdapat bercak
- Tidak terkelupas
- Warna cerah
- Umur 25 -sampai 35 hari
- Sebaiknya dikumpulkan dari perairan pantai sekitar lokasi dan jumlahnya sesuai dengan kebutuhan
5. Cara menanam bibit rumput laut
Saat pengangkutan bibit asli, bibit rumput laut pun harus terendam oleh air. Oleh sebab itu, petani menggunakan styrofoam untuk mengangkat bibit dari habitat.
Susun bibit rumput secara berlapis dan berselang antara pangkal tallus dan ujung tallus. Berikan lapisan kain yang sudah dibasahi dengan air laut lapisan satu dengan lapisan lainnya.
Ada beberapa cara menanam rumput laut secara terperinci sebagai berikut:
- Siapkan tali untuk menggantung bibit, lalu ikat pada tali menggantung
- Panjangkan tali berisikan ikatan rumput laut dan posisikan 30cm di atas air.
- Jarak ideal rentang tali sekitar 20cm-30cm.
6. Merawat rumput laut dengan baik dan benar
Agar pertumbuhan rumput laut menjadi lancar dan proses pemanenan jauh dari permasalahan, hal ini pun harus kamu wajib rawat sebaik mungkin. Hasil panen akan ditentukan di sini, sehingga proses perawatan pun harus diperhatikan untuk menghasilkan bibit yang unggul.
Ada beberapa inspirasi dalam merawat rumput laut :
- Bersihkan talus rumput laut dari tanaman hama yang tumbuh di sekitarnya
- Ada beberapa hama yang mengganggu seperti teripang, bulu babi, larva, ikan baronang maupun ikan herbivora lainnya.
- Pastikan sinar cahaya matahari masuk ke dalam perairan. Periksa rumput laut dari penyakit.
Adapun perawatan tempat rumput laut adalah sebagai berikut :
a) Pada saat pengangkutan bibit tetap terendam didalam air laut dengan menggunakan kotak styrofoam atau karton berlapis plastik. Lalu Bibit disusun berlapis dan berselang-seling antara pangkal tallus dan ujung tallus dan antara lapisan dibatasi dengan kain yang sudah dibasahi air laut.
b) Hindari bibit agar tidak terkena minyak, kehujanan maupun kekeringan.
c) Selanjutnya Bibit diikat dengan tali raffia pada tali penggantung.
d) Penanaman bisa langsung dikerjakan dengan cara merentangkan tali Ris yang telah berisi ikatan tanaman. Pada tali Ris utama, posisi tanaman sekitar 30 cm didasar perairan.
e) Patok dari kayu berdiameter sekitar 5 cm panjang 1 m dan runcing pada ujung bawahnya. Jarak antara patok untuk merentangkan tali Ris sekitar 2,5 m.
f) Setiap patok yang berjajar dihubungkan dengan tali Ris Polyethylen (PE) berdiameter 8 mm. Adapun jarak ideal antara tali rentang sekitar 20 - 25 cm.
Perawatan dan Pemeliharaan rumput laut :
a) Bersihkan tallus dari tumbuhan liar dan lumpur yang menempel, sehingga tidak menghalangi tanaman dari sinar matahari.
b) Bersihkan tali penggantung dari sampah atau tumbuhan liar.
c) Periksa keutuhan tali gantungan, perbaiki jika ada yang putus atau kencangkan jika tali agak kendor atau ganti dengan tali yang baru.
d) Periksa tanaman dari gangguan penyakit.
e) Hama lain rumput lain yang harus diwaspadai antara lain larva bulu babi, teripang, ikan-ikan herbivora seperti baronang.
Seputar rumput laut: 7 Jenis Rumput Laut Paling Populer untuk Makanan, Salah Satunya Nori
7. Proses panen rumput laut
Setelah melewati proses budidaya yang cukup panjang, tahap akhir yang harus dilakukan adalah memanen hasil. Waktu panen pun juga disesuaikan dari cara dan proses budidaya yang akan dilakukan.
Apabila tujuannya adalah pembibitan, kamu pun bisa memanen rumput laut antara 25 sampai dengan 35 hari. Sementara, untuk kebutuhan bisnis maupun memberi hasil olahan lainnya sekitar 45 hari.
Proses panen dilakukan dengan cara mengangkat seluruh tanaman dan tali penggantungnya. Jika rumput sudah panen, kamu pun bisa mengeringkan di bawah sinar matahari secara perlahan.
Proses penjemuran bisa dilakukan selama 3 sampai 4 hari tergantung kondisi cuaca. Setelah proses panen dilakukan dengan sempurna, kamu pun bisa menjualnya sekalipun mengolah hasil rumput laut menjadi makanan yang lezat.
Pemanenan dan Pengeringan rumput laut :
a) Waktu pemanenan tergantung dari tujuannya. Untuk mendapatkan bibit, pemanenan dilakukan pada umur 25 - 35 hari, dan untuk produksi dengan kualitas tinggi yang kandungan keraginannya banyak, panen dilakukan pada umur 45 hari.
b) Pemanenan dilakukan dengan mengangkat seluruh tanaman beserta tali penggantungnya. Pelepasan tanaman dari tali dilakukan di darat dengan cara memotong tali.
c) Setelah panen dilakukan, segera dikeringkan langsung dengan menjemur.
d) Rumput laut dijemur dengan menggantungkan atau diletakkan pada para-para sehingga tidak tercampur pasir, tanah dan benda lainnya.
e) Sambil penjemuran dilakukan pembersihan dari kotoran dengan mengambil benda-benda asing seperti batu, sampah dan lainnya.
f) Jika cuaca cerah, penjemuran cukup 3 - 4 hari yang ditandai dengan warna ungu keputihan dilapisi kristal garam.
Budidaya rumput laut sangat menguntungkan karena dalam proses budidayanya tidak banyak menuntut tingkat keterampilan yang tinggi dan modal yang besar, sehingga semua dapat dilakukan oleh para penduduk yang tinggal di daerah pesisir.
Informasi lainnya: Kandungan Gizi yang Terdapat pada Rumput Laut dan Manfaatnya untuk Kesehatan
Artikel ini pertama kali dipublikasikan oleh Agronet. Ketepatan informasi yang terdapat di dalamnya di luar tanggung jawab Minapoli.