Budidaya Ikan Gabus Tetap Menguntungkan

| Thu, 19 Dec 2019 - 13:09


Meski kalah pamor dengan ikan jenis ikan tawar lainnya, ikan gabus tetap dicari peminat karena segudang manfaat yang terkandung dalam kelezatan dagingnya.

Budidaya ikan gabus memang belum familiar bagi sebagian pembudidaya ikan di Indonesia. Pamornya kalah dibandingkan dengan budidaya ikan air tawar lainnya seperti ikan lele, nila, nila, bahkan ikan mas, namun budidaya ikan gabus bisa dibilang merupakan peluang usaha yang cukup menjanjikan.

Ikan gabus merupakan ikan air tawar dari keluarga Channedae, bentuknya mirip dengan ular. Berkat bentuknya yang mirip ular tersebut membuat ikan gabus sering disebut sebagai Snakeheads.

Untuk jenisnya, di Indonesia ditemukan terdapat 3 jenis ikan gabus. Diantaranya yaitu Great Snackhead yaitu ikan gabus yang panjangnya mencapai 1 meter, jenis lainnya yaitu Forest Snackhead yang ukuran panjangnya dapat mencapai 40 cm. Sedangkan untuk jenis lainnya yaitu Channa Gacua, yaitu ikan gabus terkecil. Jenis inilah yang banyak dibudidayakan, dijualbelikan dan dikonsumsi.

Permintaan ikan gabus sendiri di pasaran tidak sebesar ikan tawar lainnya, namun peluang membudidayakan ikan ini masih terbuka lebar. Kebutuhan ikan gabus makin meningkat dari waktu ke waktu, hal ini dikarenakan masyarakat sudah mulai paham manfaat dari ikan gabus untuk kesehatan.

Pangsa pasar untuk ikan gabus sebenarnya tidak sulit, permintaan pasar masih cukup tinggi setiap tahunnya. Untuk harganya sendiri, ikan gabus dijual dengan harga sekitar Rp. 30.000 – Rp. 40.000/kg.

Baca juga: Budidaya Ikan King Kobia Janjikan Keuntungan Berlipat

Beberapa kelebihan dari budidaya ikan gabus dibandingkan dengan budidaya ikan jenis lainnya yakni harga jual ikan gabus lebih tinggi dibandingkan dengan jenis ikan air tawar lainnya lainnya, angka kematian saat budidaya ikan ini dapat ditekan lebih rendah dibandingkan dengan ikan lele, permintaan pasar mulai meningkat akibat dari masyarakat yang mulai tahu manfaat dari ikan gabus dan ikan ini belum dibudidayakan secara massal.

Selain itu, ikan gabus juga memiliki khasiat luar biasa bagi kesehatan, sebab ikan gabus banyak dicari untuk dijadikan obat herbal. Ikan yang biasa disebut sebagai ikan kutuk oleh sebagian besar masyarakat Jawa ini memiliki kandungan asam amino yang lengkap baik yang esensial ataupun non esensial.

Diantara khasiat luar biasa tersebut seperti membantu pertumbuhan dan pembentukan otot, membantu mempercepat proses penyembuhan luka, menjaga keseimbangan cairan di dalam tubuh, baik untuk pencernaan, memperbaiki gizi buruk, meningkatkan daya tahan tubuh, mengatasi pembengkakan di tubuh, dan mempercepat penyembuhan luka pasca operasi.

Meskipun demikian, beberapa resiko dari pembudidayaan ikan gabus ini diantaranya adalah panen yang membutuhkan proses lebih lama dari ikan lele. Selain itu, kebiasaan ikan gabus yang berada di alam liar menjadikan budidaya ikan ini membutuhkan perlakuan tersendiri agar dapat panen dengan maksimal.

Ikan gabus termasuk golongan ikan karnivora, mirip dengan ikan lele yaitu termasuk kanibal atau pemakan sejenis. Untuk itu, sangat disarankan untuk menyortir misahkan ikan gabus yang kecil dari ikan gabus yang besar, jika tidak dipisahkan maka ikan gabus yang kecil hanya akan jadi pakan untuk ikan gabus besar.

Budidaya ikan gabus ini memang sedikit lebih sulit jika dibandingkan dengan budidaya ikan lele. Di mana pemijahan ikan lele dapat dilakukan dengan lebih mudah yaitu dengan pemijahan buatan. Sementara pemijahan untuk ikan gabus harus dilakukan secara alami sesuai dengan kondisi habitat aslinya.

Saat dibudidaya di dalam kolam buatan, ikan gabus dapat diberi makan seperti makanan ikan lele yaitu pelet. Namun perlu pembiasaan terlebih dahulu agar ikan gabus mau mengkonsumsi pelet buatan. Tujuan pemberian pelet adalah agar mempercepat pertumbuhan ikan gabus sehingga dapat lebih cepat dipanen.


Langkah yang perlu disiapkan untuk memulai usaha budidaya ikan gabus dalam skala rumah tangga dengan kolam terpal adalah sebagai berikut:

1.       Luas kolam terpal yang dibutuhkan adalah sekitar 100 m persegi atau 2 kolam dengan masing-masing lebar 5 m dan panjang 10 m.

2.       Benih diambil pada ukuran 3-4 cm

3.       Pakan berupa pelet buatan pabrik

4.       Jumlah benih yang ditebar dengan jumlah kepadatan 10 ekor/m persegi adalah 100 x 10 = 1000 ekor.

5.       Frekuensi pembesaran dalam setahun yaitu 2 kali pembesaran

6.       Siklus pembesaran ikan gabus adalah 6 bulan sekali panen, maksimal tiap 8 bulan sekali dan sortir dimulai pada bulan ke 4 atau bulan ke 5


Analisa usaha budidaya ikan gabus

1. Investasi ternak ikan gabus dalam kolam terpal

No

Komponen

Jumlah

Harga Satuan (Rp)

Total (Rp)

1

Kolam terpal

2

750.000

1.500.000

2

Instalasi air

2

300.000

600.000

3

Mesin Pompa Air

1

450.000

450.000

 

Total

 

 

2.550.000

Penyusutan selama 4x panen =  Rp 2.050.000/4 = 512.000

2. Biaya Produksi 1x periode (selama 6 Bulan)

No

Komponen

Jumlah

Harga Satuan

Total

1

Bibit ikan Gabus

1000

Rp. 800

Rp. 800.000

2

Pelet Pakan Ikan

10

Rp. 282.000

Rp. 2.820.000

3

Obat-obatan

3

Rp. 150.000

Rp. 300.000

Total

Rp. 3.920.000


3. Biaya Lain-lain

No

Komponen

Jumlah

Harga Satuan

Total

1

Listrik

6

Rp. 100.000

Rp. 600.000

2

Penyusutan

1

Rp. 512.500

Rp. 512.500

Total

Rp. 1.112.500


Keuntungan Tiap Bulan

Setelah panen dapat dihitung untung rugi budidaya ikan gabus dalam kolam terpal sebagai berikut:

Tingkat kematian dihitung 20%. Ikan gabus di kolam tinggal 800 ekor setelah dibudidayakan selama 6 bulan.

Ukuran berat ikan gabus tergantung umurnya, jadi panen dengan sistem sortir mulai umur 4 bulan (4 ekor/kg), 5 bulan (3 ekor/kg), dan terakhir saat umur 6 bulan (2 ekor/kg).

Perhitungan pendapatan panen ikan gabus sebagai berikut:

Bulan ke 4 panen 300 ekor = 300/4 = 75 kg

Bulan ke 5 panen 300 ekor = 300/3 = 100 kg

Bulan ke 6 panen 200 ekor = 200/2 = 200 kg

Total panen selama 6 bulan pemeliharaan adalah 375 kg

Harga perkilo ikan gabus di tingkat pengepul sekitar Rp. 45.000

Maka pendapatan kotor dapat dihitung adalah 375 x Rp. 45.000 = Rp. 16.875.000

Sehingga pendapatan bersih dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut:

Pendapatan kotor – (Biaya Produksi + Biaya Lain-lain) = Laba Bersih

Rp. 16.875.000 – (Rp. 3.920.00 + Rp. 1.112.500) =

Rp. 16.875.000 – Rp. 5.032.500 = Rp. 11.845.500

Jadi selama 6 bulan, laba ternak ikan gabus adalah Rp. 11.845.500


Artikel Asli : Info Akuakultur

Minapoli adalah Marketplace Akuakultur Indonesia No. 1 yang membantu anda menemukan berbagai kebutuhan informasi dan produk budidaya ikan anda. Temukan berbagai produk akuakultur di Pasarmina, info lainnya seputar akuakultur di Infomina, dan event perikanan terdekat di Eventmina 


 

Artikel lainnya