Berikut Cara Efektif Mengatasi AHPND pada Udang
| Sun, 13 Apr 2025 - 09:58
Kematian massal mendadak di masa awal budidaya masih menjadi ancaman terbesar bagi petambak. Kondisi yang sering dikenal sebagai Early Mortality Syndrome (EMS) ini umumnya dipicu oleh serangan Acute Hepatopancreatic Necrosis Disease atau AHPND. Penyebab AHPND utamanya adalah lonjakan infeksi Vibrio pada udang yang memproduksi toksin mematikan dan merusak organ hepatopankreas.
Jika Anda melihat gejala AHPND pada udang seperti usus kosong, hepatopankreas pucat, hingga kulit yang melunak, tindakan cepat sangat diperlukan sebelum kerugian meluas.
Berikut adalah panduan lengkap mengenai cara mengatasi AHPND secara efektif, mulai dari strategi menekan populasi bakteri hingga langkah pencegahan AHPND agar siklus budidaya tetap aman hingga panen.
Gejala AHPND pada Udang
AHPND disebabkan oleh bakteri Vibrio parahaemolyticus (Vibrio) yang menghasilkan toksin Pir A dan Pir B yang menyerang hepatopankreas udang. Salah satu dampak AHPND adalah gejala Early Mortality Syndrome (EMS) yang menyebabkan hingga 100% udang mati pada 35 hari pertama sejak tebar.
Berikut ciri-ciri udang yang disinyalir terkena AHPND:
- Usus terlihat kosong
- Hepatopankreas terlihat pucat
- Muncul bintik hitam pada hepatopankreas
- Kulit melunak
- Nafsu makan menurun

Gambar: JALA
Baca juga: Cegah AHPND dengan Salinitas Rendah
Bagaimana AHPND Menyerang Udang?
Untuk mengetahui cara mengatasi AHPND, petambak sebaiknya memahami terlebih dahulu alur udang di tambak terserang oleh bakteri Vibrio. Vibrio merupakan bakteri yang secara alami terdapat pada perairan. Oleh karena itu, umumnya terdapat parameter kualitas air Total Vibrio Count (TVC) untuk mengontrol kelimpahan Vibrio di tambak.
Batas aman TVC yang direkomendasikan untuk tambak adalah 3 x 10³ CFU/ml sampai DOC 60 hari.
Sejatinya, Vibrio adalah bakteri yang bersifat oportunistik. Vibrio pada udang dapat menyerang jika terdapat kesempatan tertentu, salah satunya ketika kelimpahannya tinggi. Ketika kelimpahan Vibrio tinggi, populasi tersebut dapat “memutuskan” untuk bersifat infeksius melalui quorum sensing.
Quorum sensing adalah cara berkomunikasi antarsel bakteri Vibrio untuk melakukan tindakan tertentu menggunakan senyawa kimia. Singkatnya, quorum sensing adalah sebuah “rapat” di mana populasi Vibrio menentukan untuk menyerang udang atau tidak. Jika memutuskan untuk menyerang udang, maka populasi Vibrio akan mulai bersifat agresif dan memproduksi toksin penyebab AHPND.
Mengenal Qourum Sensing Penyebab Vibrio Berbahaya pada Udang
Ciri Tambak yang Rentan Terinfeksi AHPND
Selain memantau kondisi fisik udang, petambak wajib mewaspadai kondisi lingkungan kolam itu sendiri. Bakteri penyebab AHPND cenderung berkembang biak jauh lebih agresif pada ekosistem tambak yang memiliki karakteristik berikut. Membenahi faktor-faktor ini merupakan fondasi utama dari cara mengatasi AHPND secara preventif:
- Padat tebar berlebihan: populasi yang terlalu sesak (umumnya di atas 100 ekor/m²) tanpa dukungan aerasi yang memadai akan memicu stres massal
- Salinitas tinggi: lingkungan dengan kadar garam di atas 20 ppt diketahui menjadi media yang sangat optimal bagi pertumbuhan Vibrio parahaemolyticus
- Akumulasi bahan organik: dasar tambak yang kotor akibat penumpukan sisa pakan dan kotoran menjadi "rumah" dan sumber nutrisi bagi patogen
- Kadar oksigen rendah: minimnya Dissolved Oxygen (DO) akan melemahkan metabolisme dan imunitas udang
- Ekosistem tidak seimbang: kurangnya keragaman plankton membuat kualitas air menjadi tidak stabil dan mudah didominasi bakteri merugikan.
Bagaimana Cara Mengatasi AHPND?
Untuk mengendalikan AHPND, diperlukan beberapa langkah untuk menekan populasi Vibrio dan mempertahankan imunitas udang. Berikut beberapa cara mengatasi AHPND di tambak:
1. Berikan Probiotik Anti-Vibrio
2. Tingkatkan Kualitas Air
3. Buang Lumpur Dasar
4. Berikan Imunostimulan, Feed Additive, dan Vitamin
1. Berikan Probiotik Anti-Vibrio
Salah satu cara mengatasi AHPND yang sangat efektif adalah memberikan probiotik yang mengandung bakteri yang dapat menekan kelimpahan Vibrio di tambak. Probiotik Anti-Vibrio ini bekerja lebih dari sekadar bersaing ruang dan nutrisi. Beberapa strain probiotik mampu menghasilkan protein bakteriosin, zat antimikroba, yang secara spesifik membasmi bakteri Vibrio dan menurunkan angka TVC. Dengan menekan TVC, potensi infeksi pun menurun dan menurunkan penyebaran penyakit AHPND di tambak.
2. Tingkatkan Kualitas Air
Kualitas air yang buruk dan berfluktuasi dapat menyebabkan udang lebih mudah stres dan terserang penyakit. Oleh karena itu, pantau parameter kualitas air seperti DO, pH, suhu, dan salinitas secara terus menerus dan berikan treatment terkait.

Gambar: Desa Cipatujah
3. Buang Lumpur Dasar
Lumpur dasar tambak merupakan akumulasi dari sisa bahan organik yang menumpuk, tempat yang potensial menjadi sarang bakteri Vibrio. Lakukan sipon atau pembuangan lumpur dasar secara rutin sebagai upaya pencegahan AHPND agar bakteri Vibrio tidak berkembang biak.
4. Berikan Imunostimulan, Feed Additive, dan Vitamin
Berikan suplemen tambahan pada pakan untuk mempermudah penyerapan pakan serta meningkatkan daya tahan tubuh udang. Imunitas udang yang kuat akan mencegah penyebaran AHPND lebih lanjut.
Probiotik Anti-Vibrio Khusus untuk Tambak Anda
VibrioGone adalah probiotik anti-Vibrio yang direkomendasikan sebagai cara mengatasi AHPND pada tambak Anda.

VibrioGone mengandung bakteri spesifik anti-Vibrio sebanyak 6.0 x 10^10 CFU/gram yang dapat menghasilkan protein bakteriosin khusus untuk menekan Vibrio di tambak.
Selain itu, VibrioGone juga mengandung enzim-enzim spesifik lain untuk mendukung kinerja:
- Menghambat pertumbuhan Vibrio
- Menekan pertumbuhan bakteri fermentatif yang merugikan
- Menekan aktivitas toksin di lingkungan budidaya
Probiotik VibrioGone dapat diaplikasikan pada tambak yang mengandung TVC tinggi dengan dosis 0,05 ppm yang diberikan pada 3 hari berturut-turut.
Dapatkan VibrioGone untuk atasi AHPND pada tambak Anda di sini.




