• Home
  • Infomina
  • Aquaculturepedia : Menjaga Asa Budidaya Udang di Indonesia

Aquaculturepedia : Menjaga Asa Budidaya Udang di Indonesia

| Mon, 31 Jul 2023 - 13:31

Ada terobosan baru pada edisi Indo Fisheries 2023 tahun ini, Napindo Media Ashatama selaku pihak penyelenggara bekerjasama dengan Minapoli untuk pertama kalinya menghadirkan Aquaculturepedia. Rangkaian kegiatan Aquaculturepedia meliputi Talkshow, Seminar, Forum Konsultasi Budidaya hingga Mini Expo yang bertujuan memberikan edukasi dan informasi terkini serta solusi seputar akuakultur yang dibahas bersama ahli budidaya terkait, yang pada kesempatan ini berfokus pada komoditas udang.


Aquaculturepedia dengan tema “Raup Cuan dari Budidaya Udang” telah diselenggarakan pada 27 Juli 2023 di Grand City Convex, Surabaya dan dihadiri oleh para pembudidaya udang dari berbagai daerah seperti Bangka, Banten, Banyuwangi dan Bali serta pengunjung lainnya dari berbagai industri livestock dengan penuh antusias memperlihatkan bahwa bisnis budidaya udang masih menjadi primadona ditengah tantangan menurunnya harga jual udang saat ini. Bisnis budidaya udang juga masih “Cuan” jika dijalankan dengan standarnya dan memenuhi kriteria penjualan domestik dan global.


Acara dibuka dengan laporan kegiatan yang disampaikan oleh Rully Setya Purnama selaku Ketua Penyelenggara Aquaculturepedia. “Tujuan dari Aquaculturepedia ini tidak hanya memberikan update status dan kondisi perudangan terkini namun yang lebih utama adalah untuk menarik para pemain baru khususnya yang berasal dari luar industri perikanan seperti mayoritas pengunjung Indolivestock 2023 ini. Kami juga berharap kegiatan ini dapat menjadi bagian perjuangan bersama para pembudidaya udang sehingga dapat menjalankan usaha secara aman, nyaman, cuan, dan berkelanjutan” ungkap Rully yang juga merupakan CEO Minapoli.


Artikel terkait: Harga Udang Turun, HPP Naik, Sistem Budidaya Perlu Dibenahi


Pasar Udang Lokal Perlu Terus Dikembangkan


Artati Widiarti selaku Analis Pasar Hasil Perikanan Ahli Utama Ditjen PDSPKP yang dalam hal ini mewakili Direktur Jenderal PDSPKP juga menyatakan dukungan dan respon sangat positif terhadap acara Aquaculturepedia. “Sebagai salah satu komoditas ekspor unggulan, udang sangat perlu dioptimalkan pemasarannya. Bukan hanya promosi di pasar internasional tetapi kita juga harus menggarap pasar dalam negeri. Berdasarkan data, 10% dari 275 juta penduduk Indonesia berada pada tingkat ekonomi atas. Artinya lebih dari 20 juta orang ini dapat kita dorong untuk meningkatkan konsumsi udang sebagai pilihan healthy food mereka”, ungkap Artati.



Foto 1.  Sambutan Ibu Artati Widiarti (tengah), Analis Pasar Hasil Perikanan Ahli Utama Direktorat Jenderal Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan 



Perizinan Budidaya Udang Menjadi Tantangan


Sesi talk show Aquaculturepedia dimulai dengan pembahasan mengenai topik yang sedang banyak dibahas pelaku usaha yaitu investasi dan perizinan. Terkait hal tersebut, M. Rahmat Mulianda selaku Asisten Deputi Pengembangan Perikanan Budidaya Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi mengatakan “Pemerintah bekerjasama dengan asosiasi dan pelaku usaha untuk melakukan penyederhanaan perizinan berusaha tambak udang sehingga dapat mempermudah proses usaha udang serta menciptakan iklim investasi yang kondusif, namun implementasi di lapangan masih banyak mengalami tantangan sehingga belum sesuai dengan yang diharapkan”.


Penyederhanaan perizinan tersebut juga merupakan salah satu hal yang paling krusial untuk memastikan usaha budidaya udang bisa terus berjalan dan berkembang. Kompetisi pasar udang global yang semakin sengit membuat petambak udang perlu diberikan kemudahan dalam perizinan agar dapat terus menjaga daya saingnya. Haris Muhtadi selaku Ketua Umum Shrimp Club Indonesia mengatakan “Shrimp Club Indonesia sangat mengapresiasi respon cepat pemerintah khususnya Kemenko Marves dan Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya Kementerian Kelautan dan Perikanan dalam melakukan penyederhanaan perizinan ini. Mulai minggu lalu di Banten, inisiatif jemput bola dengan menghadirkan gerai perizinan telah dilakukan untuk memberikan asistensi atau pendampingan dalam proses pengurusan perizinan untuk menghindari adanya biaya-biaya yang timbul dari pihak ketiga (konsultan) dan tentunya mempercepat prosesnya”.


Baca juga: Jual Mineral Udang Terbaik untuk Meningkatkan Kesehatan Udang


Pasar Udang Dunia Diprediksi Meningkat Lebih dari Dua Kali Lipat di 2028


Sementara itu, menurut Budhi Wibowo selaku Ketua Umum Asosiasi Produsen Pengolahan dan Pemasaran Produk Perikanan Indonesia (AP5I) menyampaikan bahwa pasar udang global meskipun saat ini sedang mengalami kondisi yang kurang baik. Namun berdasarkan data dari Blue Wave Consulting diprediksi masih akan terus tumbuh hingga mencapai 74,28 milyar dolar pada tahun 2028. “Pengembangan produk added value seperti frozen food dari olahan udang dapat terus dilakukan sebagai strategi pemasaran dalam membuka pasar global yang lebih luas” ungkap Budhi.



Foto 2. Sesi Talkshow bersama Rully Setya Purnama (moderator), M. Rahmat Mulianda, Haris Muhtadi, dan Budhi Wibowo - dari kiri


Perlunya Inovasi Teknologi dan Sistem Budidaya Udang


Saat ini, Indonesia memang membutuhkan sistem budidaya udang yang dapat memperkecil risiko penyakit dan meningkatkan efisiensi. Sistem budidaya multistep menjadi salah satu alternatif untuk menjawab tantangan tersebut sebagaimana telah dilakukan pula di negara Ekuador dan Vietnam. Hasanuddin Atjo selaku Dewan Pakar Shrimp Club Indonesia mengatakan “Sistem multistep telah menjadi keunggulan budidaya udang di Ekuador dan Vietnam. Multistep terdiri dari two steps dan three steps. Kuncinya adalah adanya tahap nursery dimana benur dipelihara terlebih dahulu secara indoor dan diberikan perlakuan khusus salah satunya dengan pemberian nutrisi yang premium untuk meningkatkan daya tahan dan memacu pertumbuhan udang” jelas Pak Atjo.


Sementara itu Ir. Sardjono Budi Santoso yang merupakan Petambak Udang Tuban juga turut membagikan pengalamannya selama 30 tahun lebih di industri budidaya udang. Pak Jojon sapaan akrabnya menyampaikan “Budidaya udang secara teknisnya memang perlu memperhatikan hal mendetail untuk meminimalisir risiko kegagalan. Mulai dari konstruksi kolam yang dibuat sempurna agar sisa pakan terbuang dengan baik di sentral kolam hingga pengaturan penggunaan kincir karena jika tidak tepat dapat menyebabkan pengadukan lumpur yang menimbulkan potensi serangan penyakit”.



Foto 3. Seminar sesi 1 bersama Hasanuddin Atjo, Ir. Sardjono Budi Santoso, dan Fauzan Bahri (moderator) – dari kiri


Dilanjutkan pada seminar sesi 2 yang membahas tentang berbagai faktor pendukung dalam kesuksesan usaha budidaya udang, mulai dari analisa laboratorium, penggunaan feed additive, hingga inovasi pakan ekonomis.


Pengukuran dan analisa laboratorium menjadi kegiatan fundamental yang tidak dapat dipisahkan dari budidaya udang. Pembudidaya udang disarankan untuk memiliki mini laboratorium di lokasi tambaknya agar bisa memonitor dan merespon dinamika perubahan parameter baik fisika, kimia maupun biologi. “Kami menemukan masih banyak pengukuran parameter kualitas air yang belum sesuai dengan standar seharusnya. Hal ini sangat berbahaya karena dapat menyebabkan tindakan yang diambil selanjutnya menjadi kurang tepat dan dapat berdampak pada kegagalan budidaya. Perlu komitmen dari pemilik tambak untuk memfasilitasi hal ini.” jelas Mila Ayu Ambarsari selaku Komisi Pengembangan Ilmu, Teknologi, dan SDM Shrimp Club Indonesia.


Seputar udang: 7 Rekomendasi Pakan Udang Terbaik untuk Meningkatkan Produktivitas Budidaya


Selain faktor lingkungan, performa udang juga dapat ditingkatkan melalui asupan yang bernutrisi, dan feed additive menjadi salah satu produk yang dapat digunakan untuk mengoptimalkannya. “Sebagai industri yang terintegrasi, tantangan penyakit dalam budidaya udang adalah masalah bersama. Salah satu cara untuk mengurangi resiko outbreak penyakit, menekan penyebaran penyakit, dan membantu udang recovery pasca outbreak adalah dengan penggunaan additif fungsional pakan yang aplikasinya harus tetap dikombinasikan dengan sistem dan teknis budidaya di lapangan serta penerapan biosekuriti” ungkap Martha Mamora selaku Regional Sales Manager Aquaculture Adisseo Aqua


Diskusi ditutup dengan pembahasan seputar tantangan efisiensi biaya pakan. Dr. Romi Novriadi yang merupakan Dosen Politeknik Ahli Usaha Perikanan memaparkan dua strategi untuk pengembangan pakan ekonomis dan berkualitas ini, diantaranya adalah melalui: (1) Penggunaan bahan baku alternatif yang memiliki nilai ekonomi kompetitif dan mampu memenuhi kebutuhan industri secara berkelanjutan seperti penggunaan corn DDGS sebagai produk ikutan olahan jagung, dan (2) melalui penggunaan zat additif atau suplemen yang dapat meningkatkan status nutrisi pakan ekonomis dan memiliki kekhususan untuk memacu partumbuhan (Growth promotor) atau menjaga kondisi kesehatan udang Vannamei. Kedua strategi ini dapat dilakukan dengan syarat tetap melakukan penyeimbangan untuk memastikan profil nutrisi pakan masih memenuhi kebutuhan minimum untuk nutrisi udang.



Foto 4. Seminar sesi 2 bersama Dr. Romi Novriadi, Martha Mamora, Mila Ayu Ambarsari, Virta Rizki Hernanda, Rully Setya Purnama – dari kanan



Napindo & Minapoli Jalin Kerjasama 5 tahun ke Depan


Dalam kesempatan ini, dilakukan pula penandatanganan kerjasama antara Napindo dan Minapoli yang bersepakat untuk mendukung perkembangan sektor perikanan dan akuakultur di Indonesia. Kerjasama ini tentunya menjadi kabar baik bagi industri mengingat pengalaman Napindo sebagai event organizer di bidang agribisnis (pertanian, perikanan dan peternakan) akan dikombinasikan dengan jaringan kuat bisnis industri akuakultur yang dimiliki Minapoli mulai dari pembudidaya, akademisi, perusahaan akuakultur, asosiasi hingga kementerian dan lembaga.



Foto 5. Rully Setya Purnama, CEO Minapoli (kiri) dan Agung Wicaksono, Project Director Napindo (kanan) melakukan penandatanganan kerjasama Indo Fisheries 2023-2027


Informasi lainnya: 6 Rekomendasi Pakan Bibit Udang Terbaik agar Produktivitas Budidaya Meningkat


Yuk, coba lihat keseruan Seminar Aquaculturepedia di Indo Fisheries 2023!


Aquaculturepedia menjadi wadah diskusi bersama antara petambak udang dari berbagai daerah dengan ahli dan praktisi budidaya udang berpengalaman. 


Gunakan layanan digital marketing Minapoli secara mudah dengan menghubungi marketing@minapoli.com. Konsultasikan juga strategi marketing perusahaan Anda dengan Minapoli disini!



Artikel lainnya

Terkini 

Kombinasi Tepung Bayam dan Taoge Substitusi Tepung Kedelai

Trobos Aqua

1406 hari lalu

  • verified icon2847
Terkini 

Teknologi Pembenihan Ikan Gabus Haruan

Minapoli

501 hari lalu

  • verified icon1388
Terkini 

Geomembran JEMPOL, Pelapis Wadah Unggulan untuk Tambak Udang Anda

PT Hidup Baru Plasindo

571 hari lalu

  • verified icon1289