[INFOMINA] Memahami Efek & Tips Budidaya Udang Saat Musim Hujan

Minapoli

| Thu, 05 Dec 2024 - 18:01

Hujan memiliki pengaruh yang signifikan pada kondisi tambak udang. Oleh karena itu untuk menjaga proses budidaya udang saat musim hujan, diperlukan beberapa perlakuan antisipasi khusus agar tidak terjadi kerugian.

Perlakuan tersebut diaplikasikan supaya kondisi fisika dan kimia air tambak tetap berada pada batas toleransi udang dan tidak menimbulkan stres yang berkepanjangan.

Artikel ini akan membahas mengenai detail pengaruh hujan pada air tambak serta berbagai perlakuan untuk menjaga kesehatan udang saat musim hujan.

Pengaruh Hujan pada Air Tambak

Berikut adalah berbagai aspek fisika dan kimia air tambak yang dipengaruhi oleh hujan.

Angka di bawah ini merupakan perkiraan yang dapat berubah sesuai dengan kondisi awal tambak serta intensitas hujan.

- Suhu: berkurang 5-6º C

- pH: berkurang menjadi 6,7 dan terus menurun

- Salinitas: berkurang tergantung intensitas

- Alkalinitas: berkurang tergantung intensitas

- DO: meningkat di awal, kemudian menurun

Perubahan kualitas air tersebut dapat menyebabkan efek yang negatif pada udang, baik secara instan atau berkepanjangan. Tanpa langkah antisipasi, musim hujan juga dapat mengakibatkan kegagalan pada ekosistem tambak.

Kombinasi hujan serta mendung (kurangnya sinar matahari) akan membuat kadar oksigen (Dissolved Oxygen/DO) dan pH semakin menurun. Limpahan air hujan yang masuk dalam tambak juga akan berpengaruh pada turunnya alkalinitas dan salinitas.

Dalam jangka panjang, perubahan empat parameter tersebut akan berpengaruh pada penurunan aktivitas serta kelimpahan fitoplankton dan bakteri yang menguntungkan dalam tambak. Hal ini kemudian berujung pada kematian massal dari mikroorganisme tersebut atau biasa disebut plankton crash.

Ketika fenomena ini terjadi, jasad mikroorganisme akan menumpuk pada bagan dan dasar tambak. Jika dilihat secara gambaran besar ekosistem, menumpuknya jasad renik ini merupakan sebuah beban biologis.

Populasi bakteri heterotropik yang berperan dalam dekomposisi akan melonjak karena adanya sumber nutrien yang melimpah dari jasad renik ini. Aktivitas dekomposisi oleh bakteri ini pun kian meningkat dan membuat kadar DO semakin turun drastis.

Selain itu, peningkatan bahan organik juga cenderung membuat mikroorganisme patogen untuk tumbuh dan membentuk biofilm dalam tambak.

Apa Efek Hujan pada Udang?

Berikut adalah efek pada udang akibat perubahan kualitas air pada saat musim hujan apabila tidak diberikan antisipasi.

Kekurangan Oksigen

Oksigen merupakan faktor pembatas yang penting bagi kelangsungan metabolisme dalam tubuh udang.

Dengan berkurangnya DO dalam air, maka laju metabolisme dan respirasi aerobik pada udang pun akan terhambat. Hal ini lambat laun akan menyebabkan perlambatan tumbuh pada udang. Bahkan, DO di bawah 3 ppm dapat beresiko mengakibatkan mortalitas udang.

Nafsu Makan Turun

Turunnya suhu air tambak secara instan menyebabkan nafsu makan udang menjadi turun.

Dilansir dari Global Seafood Alliance, setiap penurunan suhu sebesar 3-5º C akan membuat konsumsi pakan oleh udang berkurang hingga 30%.

Keracunan Hidrogen Sulfida

Hujan yang disertai angin yang kencang dapat membuat air tambak menjadi teraduk, terutama pada tambak yang dangkal.

Pengadukan ini membuat lumpur tambak yang berpotensi mengandung hidrogen sulfida bagi udang kian terpapar pada udang. Hidrogen sulfida atau H2S adalah zat yang sangat beracun bagi udang. Dalam paparan H2S pada dosis tinggi, udang dapat mengalami kematian massal.

Di samping itu, tambak yang tidak diberi perlakuan pada musim hujan juga cenderung menghasilkan kadar H2S yang lebih tinggi.

Soft Shell & Gagal Molting

Data dari The Fish Site menunjukkan bahwa defisit mineral akibat hujan dapat memicu udang untuk melakukan molting.

Udang yang mengalami molting akan berada pada kondisi rentan akibat energi yang habis serta kulit luarnya yang belum terbentuk sempurna. Dengan kondisi air tambak yang kurang mineral, udang akan mengalami kulit lunak atau bahkan gagal molting.

Selain itu, mineral yang tidak dikontrol dengan baik pada budidaya udang saat musim hujan juga berpengaruh pada proses homeostasis internal.

Panduan Lengkap Budidaya Udang saat Musim Hujan

Berikut merupakan beberapa langkah yang dapat dilakukan untuk mengantisipasi efek musim hujan pada tambak.

Sebelum Hujan

- Gunakan ramalan cuaca untuk memprediksi waktu hujan dan kondisi berawan

- Bersihkan dan perlebar drainase permukaan untuk membuang limpahan air hujan

- Pastikan DO tambak berada di atas 4 ppm setiap saat

- Nyalakan alat aerasi sebelum hujan terjadi

- Pasang pelindung pada semua alat kelistrikan agar tidak korslet

- Sediakan genset sebagai alternatif energi ketika mati listrik

Saat Hujan

- Pastikan drainase permukaan lancar

- Berikan kapur tohor untuk mencegah penurunan pH drastis

- Jika hujan berlangsung lama, ukur paramater kualitas air secara berkala

Setelah Hujan

- Tetap nyalakan aerasi sampai DO kembali normal

- Sesuaikan pemberian pakan dengan kualitas air tambak setelah hujan

- Campurkan vitamin dan mineral pada pakan sebelum diberikan

- Berikan probiotik untuk menjaga kelimpahan bakteri baik

- Sampling populasi udang

- Jika terlihat ada bangkai udang, maka lakukan sifon

Tips tersebut dapat dilakukan secara rutin atau terpisah bergantung pada kualitas air tambak. Oleh karena itu, pastikan hasil ukur kualitas air tidak meleset sebagai acuan dasar perlakuan.

Pastikan Tambak Anda Siap Saat Musim Hujan Tiba

Untuk melakukan langkah-langkah antisipasi tersebut, pastikan sarana tambak udang Anda sudah tersedia dengan lengkap.

Sarana seperti probiotik, kapur dan mineral, serta vitamin dan feed additive harus siap digunakan untuk memastikan budidaya udang saat musim hujan tetap optimal.

Minapoli sebagai toko peralatan tambak udang menyediakan pengadaan yang praktis dan mudah untuk tambak Anda. Berikut produk tambak yang dapat kami sediakan.