• Home
  • Infomina
  • Lebaran, Ikan Bandeng Jadi Primadona di Gresik, Pembudidaya Menangguk Untung

Lebaran, Ikan Bandeng Jadi Primadona di Gresik, Pembudidaya Menangguk Untung

| Sat, 07 May 2022 - 06:35

Hari Raya Idul Fitri dan Lebaran adalah saat yang dinantikan bagi banyak orang. Tak terkecuali untuk pembudidaya ikan. 


Besarnya permintaan pada saat hari raya seperti ini memberikan kesempatan kepada mereka untuk menangguk keuntungan. Pasalnya, pada beberapa daerah mengonsumsi ikan justru lebih populer dibandingkan makanan lain yang lazim ditemui saat Lebaran. 


Misalnya di Kabupaten Gresik Provinsi Jawa Timur, suasana Ramadhan dan Lebaran justru dinanti pembudidaya ikan, khususnya pembudidaya ikan bandeng. Pasalnya, di sana terdapat tradisi pasar bandeng. 


Hal ini jadi lumrah mengingat mayoritas masyarakat Gresik biasa menjadikan ikan bandeng sebagai menu sajian khas pada perayaan Idul Fitri.


Bagi masyarakat Gresik, merayakan Lebaran dan Idul Fitri tanpa sajian ikan bandeng bagaikan makan sayur tanpa garam. Tak ayal, ini membuat permintaan ikan bandeng di Gresik selama Lebaran meningkat pesat. 


Baca juga: Nilai Produksi Bandeng di Gresik Mencapai Rp1,4 Triliun per Tahun


Salah satu pelaku usaha budidaya ikan bandeng di kampung bandeng bandeng Desa Pangkahwetan, Kecamatan Ujungpangkah, Kabupaten Gresik Syaidullah Mahdi mengatakan, berhasil memanen ikan bandeng hasil budidayanya sebanyak 20 ton. 


Ia menyebut, permintaan ikan bandeng pada Idul Fitri 1443 H ini sangat tinggi. Hal ini sontak membuat harga ikan bandeng merangkak naik. 


"Harganya tinggi, sekarang bisa sampai Rp 30.000 per kg dengan ukuran sekitar 300 gram per ekor. Harganya naik, karena permintaannya tinggi. Apalagi sekarang banyak warga yang mudik, jadi sebelum ke rumah orang tua mereka di Gresik, pemudik belanja ikan bandeng dulu untuk sajian saat Idul Fitri,” kata Syaidullah Mahdi melalui keterangannya, beberapa waktu lalu. 


Momen Ramadhan Bagi pembudidaya ikan bandeng, Ramadhan menjadi salah satu momen terbaik untuk menjual ikan bandeng. Misalnya saat ini, harga ikan dapat menembus Rp 30.000 per kg. 


Padahal biasanya, harga ikan sekitar Rp 25.000 per kg. Margin harga ini tentu menjadi berkah tersendiri bagi pembudidaya ikan bandeng di Gresik. 


Tak sampai di sana, bukti kalau ikan bandeng merupakan komoditas utama saat Lebaran dan Idul Fitri juga tercermin dari adanya kontes bandeng kawak yang diadakan di kota ini. 


Baca juga: Putaran Uang dari Budidaya Bandeng Triliunan Rupiah per Tahun, KKP Canangkan Kampung Bandeng di Gresik


Terakhir, kontes ini dimenangkan oleh Syaidullah Mahdi dengan bandeng sebesar 18,04 kg dan panjangnya 92 cm. Bandeng ini terbilang fantastis karena sekaligus juga menjadi rekor bandeng terberat se-Indonesia. 


Bandeng milik Syaidullah ini jauh meninggalkan bandeng pesaing yang rata-rata beratnya hanya di kisaran 8 kg.


Lomba Ikan bandeng 

Direktur Jenderal Perikanan Budidaya Tb Haeru Rahayu mengatakan, tradisi tahunan setiap akhir Ramadhan di Kampung Bandeng Gresik dengan mengadakan lomba ikan bandeng kawak itu sangat positif. 


Acara yang digelar setahun sekali tersebut juga dirasa sangat produktif guna melestarikan budaya budidaya ikan, khususnya budidaya ikan bandeng di Kabupaten Gresik. 


“Tradisi positif ini bisa dikembangkan atau ditularkan ke kampung-kampung perikanan budidaya lainnya. Sehingga nanti akan ada lele kawak, nila kawak, patin kawak, mas kawak, dan sebagainya,” tukas Haeru. 


Dia mengatakan, penempatan Kabupaten Gresik sebagai kampung perikanan budidaya karena pasarnya yang sudah terjamin, khususnya pada saat perayaan Ramadhan dan Idul Fitri. 


Selain itu, ikan bandeng merupakan komoditas perikanan budidaya dengan hasil produksi terbesar yang dihasilkan oleh Kabupaten Gresik. 


Baca juga: Intensifikasi Lesatkan Produktivitas Tambak Bandeng


Produksi Ikan Bandeng Gresik 

Berdasarkan penuturannya, pada tahun 2020 Kabupaten Gresik berhasil memproduksi ikan bandeng sebanyak 87.000 ton dengan total nilai poduksi sebesar Rp 1,4 triliun. 


Pada tahun 2021, produksi ikan bandeng meningkat hingga 90.000 ton dengan total nilai produksi mencapai Rp 1,43 triliun. 


“Untuk memasarkan produk ikan bandeng, pembudidaya juga perlu dibekali dengan pengetahuan dan keahlian dari sisi hilir seperti pengolahan, pemasaran hasil produksi dan pemanfaatan teknologi dalam mempromosikan hasil produksi yang akan difasilitasi oleh KKP dan Pemda melalui bimbingan teknis budidaya dan pelatihan, maupun akses ke lembaga pembiayaan dengan suku bunga yang rendah,” tutup Haeru.


Artikel ini pertama kali dipublikasikan oleh Kompas.com. Ketepatan informasi dan efektivitas metode budidaya yang terdapat di dalamnya di luar tanggung jawab Minapoli.



Artikel lainnya