• Home
  • Infomina
  • Empat Langkah Tingkatkan Daya Saing Akuakultur Indonesia

Empat Langkah Tingkatkan Daya Saing Akuakultur Indonesia

| Sun, 02 Dec 2018 - 20:43

Meskipun akuakultur Indonesia telah mampu menyuplai kebutuhan pangan dunia dalam jumlah yang signifikan, dalam konteks perdagangan dengan negara lain, tak boleh lengah menggarap dayasaing produk akuakultur ini.

 

Slamet Soebjakto, Dirjen Perikanan Budidaya Kementerian Kelautan dan Perikanan saat memberikan keynotespeech di arena Indoaqua 2018 - Jakarta International Expo pada Rabu (28/11) memaparkan, ada empat langkah untuk memperkuat daya saing akuakultur era industri 4.0.

 

Pertama, meningkatkan efesiensi dan nilai tambah melalui pembangunan mata rantai sistem produksi akuakultur berbasis teknologi informasi guna menjamin interkoneksi mata rantai bisnis dari hulu hingga hilir secara efisien.

 

Slamet menjelaskan, keterbukaan informasi pada matarantai distribusi akan mewujudkan distribusi nilai tambah yang berkadilan khususnya antara pembudidaya dengan pelaku pasar. Sebab, sisparitas informasi selama ini menyebabkan nilai tambah lebih banyak dirasakan oleh para pelaku di sektor hilir.

 

Kedua, terciptanya sistem logistik yang efisien. Ketersediaan database dan sistem informasi input produksi seperti pakan dan benih menjadi penting. Melalui penerapan sistem informasi logistik di bidang akuakultur, maka akan lebih mudah bagi pelaku usaha dalam mendapatkan akses informasi secara cepat dan efisien karena adanya perbaikan tata kelola supply and demand.

 

“Sistem informasi logistik juga penting guna mewujudkan konektivitas input produksi tersebut dengan para pelaku akuakultur sebagai pengguna,” urai Dirjen PB.

Ketiga, efesiensi proses produksi akuakultur. Penerapan teknologi informasi berbasis digitalisasi dan internet of thingsmenurut Slamet, harus terus diinisiasi dalam menciptakan proses produksi yang efisien, cepat dan terukur. Misalkan terkait manajemen pakan, sistem monitoring kualitas air dan lingkungan, early warning sytem dan lainnya.  

 

Keempat, perbaikan sistem database bidang akuakultur. KKP tengah melakukan perbaikan tata kelola database khususnya pelaku usaha akuakualtur.

 

“KKP telah menerbitkan kartu KUSUKA yang penerbitannya menggunakan sistem aplikasi online dan telah diintegrasikan dengan aplikasi satu data kelautan dan perikanan, aplikasi ketelusuran sistem jaminan mutu dan keamanan pangan (CPIB, CBIB, CPPIB) dan aplikasi satu kode digitalisasi pelaku industri oleh BPS yang memungkinkan untuk dapat diakses oleh sektor terkait,” pungkasnya.

 

Indoaqua, Aquatica Asia dan APA 2018

Keterangan resmi KKP menyebutkan, kementerian yang dipimpin Susi Pudjiastuti itu menggandeng PT Permata Kreasi Media (PKM) dan Trobos Communication (TComm) dalam penyelenggaraan Indoaqua dengan menambahkan nama pameran menjadi Aquatica Asia dan Indoaqua 2018.

 

Pameran terbagi dalam 5 rangkaian kegiatan yang saling terkait yakni exhibition & conferencetehnical presentationinvesment forumstartup of digital technology, dan job fair

 

Aquatica Asia dan Indoaqua 2018 adalah pameran industri perikanan budidaya dan kelautan andalan Indonesia. Indoaqua merupakan kegiatan rutin tahunan yang diselenggarakan Direktorat Jenderal perikanan Budidaya (DJPB), Kementerian Kelautan dan perikanan (KKP). Penyelenggaraan Indoaqua terakhir pada 2016 bersamaan dengan kegiatan Asia Pacific Aquaculture (APA) 2016 di Surabaya, Jawa Timur.

 

Direktur PKM Ruri Sarasono berharap pameran ini benar-benar tidak hanya berkomitmen mendorong pengembangan komoditas unggulan perikanan nasional dengan memamerkan produk – produk perikanan saja.

 

“Tetapi juga sebagai ajang bagi para stakeholders akuakultur/pelaku industri perikanan untuk bertemu, melakukan transaksi bisnis, kerjasama bisnis, penjajakan peluang ekspor, pencapaian kesepakatan kerjasama dan menampilkan perkembangan teknologi terkini perikanan baik di dalam negeri maupun luar negeri,” ungkap Ruri.
 

Acara yang berlangsung pada 28-30 November ini dikuti oleh lebih dari 96 peserta pameran yang terdiri Dinas, Unit Pelaksana Teknis (UPT), dan instansi di lingkup KKP, perusahaan swasta, Start Up digital, dan UMKM. Selama 3 hari itu digelar lebih dari 80 sesi seminar (seminar nasional dan seminar teknis),  4.000 pengunjung diharapkan akan memadati rangkaian pameran dan seminar ini.

Sumber : http://trobosaqua.com/detail-berita/2018/11/29/57/10911/empat-langkah-tingkatkan-daya-saing-akuakultur-indonesia

Artikel lainnya