• Home
  • Infomina
  • Maggot Pakan Ternak dengan Keuntungan Selangit

Maggot Pakan Ternak dengan Keuntungan Selangit

| Mon, 11 Jan 2021 - 17:35

Menjadi salah satu pakan ikan yang dapat menghemat harga pakan ternak seperti pelet yang mulai menanjak naik dipasaran. Membuat Ahmad Said, 40 warga Gurun Bagan Kota Solok budidayakan Maggot yang mampu berikan keuntugan selangit.

 

Budidaya magot tidaklah sulit, mengingat untuk pengembangbiakannya, bisa didapatkan dari alam. "Lalat Black Soldier Fly BSF (indukan Maggot) sangat mudah didapatkan dialam, biasanya mudah ditemukan ditempat pembuangan buah-buahan yang sudah membusuk," kata Ahmad Said, Kepada Gatra.com, Senin (28/12)

 

Maggot Black Soldier Fly (BSF) adalah larva dari jenis lalat besar berwarna hitam yang terlihat seperti tawon. BSF Memiliki siklus pertama dari larva BSF yang nantinya bermetamorfosa menjadi lalat dewasa.

 

Baca juga: BSF untuk Budidaya, Maggot Hingga Kepompong


Ahmad said menuturkan, fase metamorfosa BSF dimulai dari telur, Larva Prepupa, pupa, dan lalat dewasa, dengan proses perubahan memakan waktu sekitar 40 hari hingga 45 hari saja.

 

"Dengan metamorfosa Maggot yang tidak memakan waktu yang lama membuat budidaya maggot ini cukup menjanjikan terlebih banyaknya peternak ikan yang mulai berlalih dari pakan ikan pelet ke Maggot ini," ungkap Ahmad Said. 

 

Untuk kembangbiak Maggot ini, pembudidaya cukup memberikan makanan organik bagi maggotnya akan bisa tumbuh dengan baik, " kalau saya biasanya memberikan labu siam, yang dibiasanya diberikan 4 kali dalam sehari, agar bisa tumbuh dengan baik," katanya.

 

"Kemampuan maggot BSF dalam memakan limbah organik sangat memukau. Sejumlah 15 ribu larva Black Fly Soldier dapat menghabiskan sekitar 2 kg makanan dan limbah organik hanya dalam waktu 24 jam saja," katanya. 

 

Baca juga: Maggot, Pakan Alternatif Berprotein Tinggi untuk Ikan

Ahmad Said melihatkan tahapan metamorfosa Maggot yang telah menjadi pupa.(Jurnalis Gatra)


Ahmad Said juga menyampaikan Berbagai keunggulan maggot BSF lainnya, Tidak bau amis seperti pakan lainnya, tidak jorok, mudah diambil dan disimpan. Mudah dicerna oleh hewan ternak, murah dibeli dan hemat, sehat bagi hewan ternak, budidayanya mudah dan tanpa ribet, panen jelas dan teratur.

 

Warga gurun Bagan ini juga menyampaikan untuk pemasaran Maggot, saat ini sudah ada pelanggan tetapnya disekitaran Solok, dan khusus untuk peternak lele yang datang langsung kerumahnya. "Saat Ini saja sudah mulai kewalahan, mengingat banyak permintaan peternak lele yang memesan maggot ini, belum lagi untuk persiapan saya untuk ternak lele nantinya," katanya.

 

Seekor lalat menghasilkan 1500 telur lalat. Dalam pemasarannya Maggot Ahmad mengakui, biasanya ada pembeli tetap yang selalu memesan kepadanya dengan maksimal 100 kg. Biasanya untuk kawasan Kota Solok, harga Maggot Rp5000 per kilogram. 

 

Baca juga: Pengabdian kepada Masyarakat, Tim Dosen Akuakultur UBB Optimalisasi Produksi Ikan Pakai Maggot


"Untuk perharinya, pemesanan Maggot ini terus bertambah tapi sayangnya ia belum bisa memenuhi pangsa pasar ini, tetapi ia sedang berusaha pembibitan Maggot dalam jumlan lebih banyak dari biasanya," terangnya.

 

Dengan pembudidayaan Maggot ini mampu menghasilkan uang sekitar Rp500.000 per hari. Ia juga menambahkan untuk saat ini tidak hanya membudidayakan Maggot saja, akan tetapi juga mengembangkan usahanya pada budidaya jamur tiram, ternak ayam kampung petelur, dan lainnya.

 

Ia juga menyampaikan bagi warga yang ingin berbagi ilmu bagi warga sekitar yang ingin belajar ditempat budidayanya baik itu ternak Maggot, Jamur Tiram dan lainnya. "Ini salah satu upaya kami agar masyarakat juga bisa membudidayakan Maggot, Jamur Tiram, Ayam Kampung Petelur, dan lainnya, serta juga bisa membantu meningkatkan perekonomian masyarakat," punkasnya.


Sumber: Gatra.com

Artikel lainnya