Pulihkan Ekonomi Lewat Budidaya Perikanan Darat
| Mon, 10 May 2021 - 12:43
Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Elestianto Dardak menggencarkan budidaya perikanan darat sebagai usaha memulihkan perekonomian daerah, utamanya di Gresik, Bangkalan, Mojokerto, Surabaya, Sidoarjo dan Lamongan (Gerbangkertasusila).
“Gerbangkertasusila menyumbang perekonomian Jawa Timur hingga lebih dari 50 %. Di sini, kita juga harus mendukung industri perikanan daratnya. Perikanan tangkap hanya bisa memproses apa yang bisa ditangkap. Sisanya harus dilakukan budidaya darat,” ungkap Emil Dardak di acara Kontes dan Lelang Bandeng Virtual 2021 di Lapangan Kantor Bupati Gresik, kemarin.
Mantan Bupati Trenggalek itu menjelaskan, salah satu cara menjaga kelangsungan budidaya perikanan darat adalah menerapkan superintensive farming.
Baca juga: KKP Dorong Balai Perikanan Budidaya Jadi Tumpuan Peningkatan Ekspor dan Pertumbuhan Ekonomi Masyarakat
Teknik itu, menurutnya, dapat menciptakan produk-produk turunan dari komoditi budidaya tersebut. Sehingga yang dipromosikan bukan hanya olahan bandeng saja. Melainkan makanan olahan lain yang cocok untuk dikonsumsi dengan ikan.
“Superintensive farming perlu diterapkan agar hasil ternak selalu bisa diolah. Mungkin selanjutnya bisa diadakan kontes lain sehubungan dengan hasil panen,” imbaunya.
Masih menurut Emil, superintensive farming bukan hanya membantu pemulihan ekonomi melalui terjualnya produk-produk turunan saja, tetapi juga menambah nilai jual produk utama itu sendiri.
Pemprov Jatim selalu mengapresiasi kiat-kiat tiap daerah untuk pemulihan ekonomi Jawa Timur dan akan didukung oleh pemerintah baik pusat maupun daerah. Pemprov Jatim sendiri akan menjembatani setiap program yang bersinergi antara Pemkab/Kota dengan Kementerian.
Baca juga: Menteri Trenggono Ajak Pembudidaya Milenial Kreatif Kembangkan Pakan Mandiri
“80 ribu ton bandeng ini berpotensi mendukung pemulihan ekonomi. Dengan membuat bazar-bazar di kecamatan yang sesuai dengan Prokes. Orang bukan hanya membeli bandeng tapi juga barang-barang lain yang dijual di sana,” ungkapnya.
Masih menurut Emil, terdapat beberapa tantangan yang perlu diperhatikan dalam budidaya perikanan darat. Di antaranya soal kemandirian pakan dan banjir.
“Tantangan kemandirian pakan membuat kita memutar otak, mencari cara bagaimana kita bisa punya cara untuk mengolah pakan ternak itu sendiri,” jelasnya.
Terkait persoalan tersebut, pihaknya berharap ada penanganan yang serius dari semua pihak. Utamanya persoalan banjir yang dinilai sangat berpengaruh terhadap pertambakan perikanan darat.
“Saya senang antara Bupati dan Wali Kota Gresik ada pembicaraan soal banjir Kali Lamong. Mitigasi banjir akan menolong karena tambak-tambak akan kesusahan bila terkena imbas curah hujan yang tinggi dan luapan air sungai,” pungkasnya.
Baca juga: Perluas Akses Pembiayaan Usaha, KKP Genjot Legalitas Kepemilikan Lahan Budidaya Ikan
Untuk itu, Emil mengimbau, agar tantangan tersebut dapat dipecahkan bersama untuk mendukung budidaya demi pulihnya ekonomi. Dia pun mengajak semua pihak untuk bangkit dari berbagai persoalan dari imbas pandemi Covid-19 demi mewujudkan kesejahteraan masyarakat.
“Ekonomi kita di kuartal pertama -0,44, sedang di Indonesia -0,74. Kalau kita bisa mempertahankan momentum kasus Covid-19 yang tidak melonjak, kira-kira kita bisa naik ke angka positif di kuartal kedua,” pungkasnya.
Sementara terkait acara Lelang Bandeng Virtual yang digelar Pemkab Gresik, Emil pun memberikan apresiasi. Usaha tersebut merupakan bentuk sumbangsih terhadap pemulihan ekonomi Jawa Timur sambil tetap menaati Prokes Covid-19.
“Yang mana gimmick ini juga turut menaikkan citra perikanan darat dan menjaga kelangsungan budidayanya. Bagaimana Gresik menampilkan bandeng sebagai kebanggaan melalui acara ini betul-betul dikemas dengan baik di tengah pandemi. Ini patut dicontoh. Ada cara meningkatkan nilai tambah dari bandeng,” pujinya.
Sumber: nusadaily.com