Kapital Boost dan Minapoli, Siapkan Rp10 M untuk Perkuat Sektor Akuakultur
| Wed, 16 Jun 2021 - 08:50
Sektor akuakultur di Indonesia masih banyak yang belum terjamah oleh akses keuangan yang memadai. Mayoritas para pelaku usaha sulit mendapatkan akses pendanaan dari lembaga keuangan. Beberapa masalah para pelaku usaha industri akuakultur diantaranya adalah sulitnya para pengusaha mendapatkan akses permodalan dari lembaga keuangan seperti bank, karena pengetahuan dan kemampuan lembaga keuangan dalam melakukan mitigasi resiko usaha akuakultur.
Untuk itu, digitalisasi dan kerja sama dengan ekosistem usaha akuakultur diperlukan agar para pelaku usaha memiliki akses pembiayaan, menghasilkan panen ikan yang sehat dan“mampu meningkatkan produktivitas dan efisiensi, serta optimalisasi rantai distribusi. Karena itu sektor akuakultur menjadi salah satu sektor yang memiliki potensi besar di Indonesia. Namun, sayangnya selama ini masih kurang perhatian dan cenderung sulit mendapatkan akses permodalan.
Baca juga: Tujuh Komoditas Unggulan Akuakultur
Fintech P2P (Peer-to-Peer) pembiayaan syariah untuk UKM Kapital Boost dan Minapoli melihat adanya kesamaan visi, network dan expertise yang saling melengkapi satu sama lain untuk memberikan dukungan demi memajukan sektor akuakultur ini. Hal ini tentunya dapat menjadi peluang untuk berdampak lebih dan melahirkan semangat untuk membidik yang membutuhkan.
Minapoli adalah marketplace akuakultur pertama di Indonesia yang menyediakan akses terhadap sarana produksi dan informasi yang lebih cepat, mudah dan terintegrasi. Ada lebih dari 1200 sarana produksi yang telah dipasarkan dengan bekerjasama lebih dari 90 supplier lokal dan global. Selain itu, saat ini ada lebih dari 5000 pembudidaya ikan dan udang yang tergabung dalam ekosistem Minapoli dan terus berkembang. Kerjasama ini tentunya fokus membantu para pengusaha di sektor akuakultur agar dapat mengakses layanan keuangan dan kemudahan dalam bertransaksi.
CEO Minapoli Rully Setya Purnama mengatakan, kerja sama ini menjadi langkah pertama dalam memberikan akses pembiayaan kepada para pelaku usaha akuakultur yang terkoneksi dalam jaringan Minapoli.
Baca juga: Pelajari Investasi dan Permodalan dalam Akuakultur
“Kami percaya dengan dukungan lembaga keuangan seperti Kapital Boost, industri akuakultur akan terus berkembang dan menjadi sektor yang terdepan sebagai sumber pangan dan protein dunia,” kata dia dalam keterangan tertulisnya, Selasa (15/6)
Kapital Boost Indonesia menghubungkan antara pendana dengan UKM yang membutuhkan pembiayaan. Para pengusaha akuakultur di dalam ekosistem Minapoli yang mengajukan pembiayaan syariah melalui Kapital Boost akan melewati proses analisa dan verifikasi oleh Tim Kapital Boost dengan mengandalkan sistem credit scoring yang solid sebelum ditawarkan kepada para pendana di dalam ekosistem Kapital Boost.
Selain itu, para pendana yang ikut berpartisipasi akan mendapatkan imbal hasil kompetitif mulai dari 15% p.a. Dengan kolaborasi ini, tentunya akan banyak sekali masyarakat yang turut bergandeng tangan dan bahu-membahu membantu UKM di Indonesia berkembang lebih jauh lagi.
Baca juga: Melirik Laba Budidaya Betutu
“Saat ini, Kapital Boost Indonesia berusaha menjangkau sektor-sektor industri potensial yang belum terjamah oleh bank. Kami hadir untuk membantu pelaku usaha dalam mengembangkan bisnisnya. Tentu hal ini perlu dilakukan bersama agar UKM Indonesia bangkit, berkembang, dan naik kelas,” kata Direktur PT Kapital Boost Indonesia Fachri Kardiman.
Kapital Boost dan Minapoli telah menandatangani MOU kerjasama yang diwakili oleh CEO Minapoli, Rully Setya Purnama dan Direktur Kapital Boost, Fachri Kardiman, hal sebagai bentuk komitmen bahwa inovasi dan kolaborasi dapat memberikan dampak kepada para pelaku UKM Indonesia dengan lebih inklusif dan mitigasi risiko yang terukur, demi membangun industri akuakultur di Indonesia maju ke kancah internasional. Harapannya, di 2021 ini dapat memberikan akses permodalan minimal Rp10 miliar kepada seluruh pelaku UKM di sektor akuakultur di Indonesia.
Sumber: shariahfinance.id