• Home
  • Infomina
  • Pelajari Investasi dan Permodalan dalam Akuakultur

Pelajari Investasi dan Permodalan dalam Akuakultur

| Tue, 12 Jan 2021 - 17:08

Jika diamati, saat ini semakin banyak orang-orang yang mulai memasuki dunia investasi pada berbagai bidang. Kegiatan penanaman modal ini memang semakin familiar di tengah-tengah masyarakat. Ternyata selain emas atau properti, investasi juga dapat dilakukan dalam bidang akuakultur.


Podcastmina di episode  keempat ini ditemani oleh Andika Gumilang Kushayadi sebagai Chief Product Officer Infishta yang menjelaskan lebih banyak terkait permodalan dan investasi syariah pada bidang akuakultur.


Infishta sendiri, merupakan perushaan pendanaan dengan skema crowdfunding dalam perikanan seperti salah satunya akuakultur. Isitlah crowdfunding ini juga dapat diartikan sebagai patungan untuk membiayai suatu usaha budidaya ikan.


Nantinya, perushaan ini akan mempertemukan antara pemberi dan dengan pembudidaya yang membutuhkan dana. Sistem yang diterapkan untuk pendanaan perikanan ini melalui akad bagi hasil, sehingga bagi hasilnya sudah ditentukan. 


Dika menjelaskan posisinya sebagai CPO di Infishta, kurang lebih mirip atau serupa dengan research and development atau product development. Tanggung jawab dari posisi ini meliputi pengembangan awal produk berupa pendanaan, proses penawaran ke customer, hingga proses bagi hasil dan pengembalian modal


Permodalan di Akuakultur

Perbedaan berinvestasi pada akuakultur adalah karena sifatnya yang sangat dinamis. Pada dasarnya dalam budidaya ikan, kita tidak bisa memastikan jangka waktu secara pasti dalam memperoleh keuntungan karena berbagai faktor, seperti jumlah ikan yang hidup atau keseragaman ukuran panen.


Melalui Infishta, Anda dapat mengajukan permodalan sebagai pembudidaya, maupun sebagai pemberi modal atau investor. Apabila ingin mengajukan permintaan dana, maka syarat utamanya adalah perhitungan yang rasional.


Anggaran pengajuan modal akuakultur harus dibuat sesuai dengan fakta, seperti kebutuhan pakan selama produksi dan lai-lain. Oleh karena itu menurut Dika, diperlukan orang yang benar-benar paham mengenai proses akuakultur untuk mengevaluasi pengajuan dana yang masuk.


Selain itu, juga diperlukan pengelompokkan anggaran seperti biaya investasi asset dan biaya operasional sehingga dapat dihitunng return of invesmentnya.


Komoditas Budidaya

Komoditas yang dibudidayakan juga memerlukan seleksi untuk mendapatkan permodalan. Dika menyatakan bahwa untuk saat ini komoditas ikan air tawar agak selektif karena margin yang biasanya tidak terlalu tinggi. 


Sejauh ini Infishta lebih banyak berfokus pada komoditas air laut seperti udang, ikan tuna, ikan kerapu, ikan cakalang, dan cumi. Sedangkan untuk komodits air tawarnya adalah sidat. Infishta juga tidak membatasi para pembudidaya skala rumahan untuk mengajukan pendanaan. 


Dengarkan selengkapnya di Podcastmina


Investasi di Akuakultur

Pemantauan penggunaan dana oleh pembudidaya, dapat dilakukan oleh investor dan Infishta melalui ATM yang digunakan bersama. Investasi ini pun juga tidak memiliki jumlah minimal nominal, sehingga siapa saja bisa berinvestasi disini.


Kelebihan berinvestasi pada akuakultur adalah karena bidang ini merupakan sektor riil sehingga dapat dilihat serta dipantau secara langsung kegiatannya. Selain itu akuakultur juga adalah salah satu sumber pangan yang tidak dapat digantikan.


Sehingga dapat disimpulkan bahwa bidang ini akan selalu menjadi sesuatu yang dicari oleh masyarakat. Sedangkan untuk resikonya sendiri tentu saja adalah resiko kematian atau kegagalan panen pada ikan atau udang. Namun, akuakultur sendiri juga merupakan langkah minimalisasi resiko dalam pemeliharaan ikan.  


Sebagai perusahaan yang menyediakan sistem investasi syariah, Infishta menerapkan dua sistem akad, yaitu mudarabah dan murabahah. 


Mudarabah adalah sistem penyertaan modal yang digunakan dalam program yang harus melihara ikan dan udangnya terlebih dahulu, kemudian bagi hasil dilakukan setelah panen. Sedangkan murabahah jual beli dengan keuntungan sehingga dapat memperoleh keuntungan setiap bulan. 


Untuk yang masih awam, kalo penanggulangannya gimana bagi investor kalo gak untung. Harus punya tabungan. Invest jangan di atas 20%. Keuntungan di jangka waktu yang akan datang, sedangkan untuk sampai waktu yang akan tiba harus terus menyambung hidup.


Konsep dasar dari investasi syariah sendiri adalah meniadakan ketidakjelasan, sehingga harus jelas mulai dari lokasi pembudidaya, jenis usahanya, serta menjauhi riba. Oleh karena itu sistem yang digunakan adalah sistem bagi hasil.


Syarat pertama menjadi mitra atau pengaju permodalan adalah usahanya harus sudah beroperasi. Hal tersebut untuk memastikan apakah usahanya menguntungkan atau tidak dan memperoleh kepercayaan dari investor.


Sedangkan untuk menjadi investor syarat utamanya adalah minimal berusia 17 tahun dan memiliki KTP. Selain itu tentu saja ketersediaan dana dan pemahaman tentang resiko berinvestasi pada bidang ini.


Dika menyampaikan keuntungan investasi pada bidang akuakultur di umur yang masih muda adalah mendapatkan kebebasan finansialnya yang lebih cepat. Artinya adalah uang yang bekerja untuk orang tersebut, sehingga punya waktu yang lebih banyak untuk melakukan hal lainnya.


Artikel lainnya

Terkini 

KKP Optimistis Sektor Budidaya Ciptakan Lapangan Kerja

Minapoli

1708 hari lalu

  • verified icon2314
Terkini 

Ekspor Udang India ke AS Naik Tajam

Trobos Aqua

2478 hari lalu

  • verified icon2860