Dongkrak Peran Sektor Perikanan Terhadap PDB Nasional, Seafood Show of Asia Digelar
| Thu, 14 Nov 2019 - 14:34
Asosiasi Pengusaha Pengolahan dan Pemasaran Produk Perikanan Indonesia (AP5I) dan Asosiasi Rantai Pendingin Indonesia (ARPI) menyatakan bahwa sektor perikanan, yang saat ini tengah dikembangkan pemerintah Indonesia, masih mempunyai potensi yang besar bagi perekonomian.
Hampir setiap tahunnya sektor perikanan ini mampu menghasilkan devisa US$4,5 miliar dan menyumbang 3% terhadap produk domestik bruto (PDB) Indonesia.
Menggandeng PT Krista Media Pratama, AP5I dan ARPI menggelar Pameran Internasional Seafood Show Of Asia yang resmi dibuka pada Rabu (13/11/2019) di JIEXpo Kemayoran, Jakarta. Rencananya pameran tersebut akan diadakan hingga 16 November mendatang.
Pameran ini menampilkan berbagai produk olahan perikanan dari berbagai negara juga menampilkan berbagai peralatan pendingin dan peralatan penunjang Iainya yang dibutuhkan oleh industri pengolahan perikanan.
Ketua umum AP5I, Budhi Wibowo menyampaikan bahwa trend pasar untuk produk olahan perikanan, semakin berkembang. Banyak konsumen yang mencari produk yang sudah siap masak atau siap makan (ready to cooked atau ready to eat).
Ia mengatakan bahwa studi yang dilakukan oleh Iembaga "Research and Market" menyebutkan, pasar dunia makanan siap masak dan siap makan setiap tahun tumbuh lebih dari 10% dan didominasi oleh produk beku (frozen product).
"Pertumbuhan yang sangat pesat tersebut berkaitan dengan perubahan gaya hidup masyarakat di seluruh dunia, yang selalu berpacu dengan waktu, memerlukan makanan yang cepat diolah atau disajikan," ujarnya.
Oleh karena itu, lanjut Budhi, AP5I yang beranggotakan sekitar 100 UPI (Unit Pengolah ikan) telah meminta kepada anggotanya agar mulai fokus untuk mengembangkan produk siap masak dan siap makan, yang sebagian diantaranya dipamerkan pada pameran ini.
Pasalnya Seafood Show Of Asia akan diikuti puluhan negara dengan target kunjungan lebih dari 15.000 pengunjung.
Staf Ahli Bidang Ekologi dan Sumber Daya Laut, Aryo Hanggono mengatakan, pameran seafood ini akan mampu mendorong peningkatan produk perikanan Indonesia, sekaligus membuktikan pada dunia bahwa perikanan NKRI memiliki daya saing global.
"Pameran ini akan menunjukkan kepada pembeli (lokal maupun luar negeri) bahwa perikananan Indonesia memiliki daya saing produk yang tinggi," ujar Aryo.
Menurutnya, produk perikananan Indonesia setiap tahun terus mengalami peningkatan bahkan sudah banyak yang diekspor ke luar negeri seperti wilayah Amerika dan Eropa.
"Targetnya produk perikanan kita akan menyasar Timur Tengah. Kita juga menargetkan mampu melakukan transaksi yang mencapai US$5 Miliar," ujarnya.
Untuk menjaga hal tersebut, Ia berharap semua sektor seperti pemerintah dan pelaku-pelaku industri perikanan tanah air dapat menjaga keberlangsungan baik dari segi produk maupun sumber daya manusianya.
"Kita akan terus mendukung peningkatan produk perikanan Indonesia. Salah satunya, kita akan berusaha menjamin keberlangsungan sumber dayanya dan juga pelaku usahanya itu harus terus ada," tambahnya.
Sementara itu, Senior Project Manager GAIN, Rahmi Yetri Kasri menyatakan bahwa besarnya kebutuhan produk siap masak dan siap saji, menuntut pelaku usaha untuk terus melakukan inovasi bisnis.
Bersama dengan Kementerian Kesehatan, Kementerian Kelautan dan Perikanan, Global Alliance for Improved Nutrition (GAIN) menggelar tantangan inovasi bisnis atau business innovation challenge (BIC) perikanan. Gelaran tersebut bertujuan untuk mencegah dan menurunkan prevalensi anemia dan stunting.
"Topik kita kali ini adalah menemukan inovasi produk perikanan dengan nilai tambah yang siap masak dan siap makan (ready to cook and ready to eat). Serta tanpa mengurangi kandungan protein dan zat gizi lainnya yang penting bagi tubuh,” tutur Rahmi Yetri.
Menurutnya, BIC merupakan kompetisi yang memiliki tujuan untuk menemukan dan memperkuat inovasi teknologi lokal untuk mengatasi susut pasca panen. Selain itu, hadiah menggiurkan untuk para pemenang juga telah disiapkan.
"Pemenangnya akan mendapatkan dukungan teknis dan pendanaan awal (seed funding), serta dukungan akses kepada fasilitas keuangan dan pasar. Pemenang akan mendapatkan hadiah sebesar Rp1,2 miliar dan pendampingan pengembangan produk," katanya.
"Kami pertama akan menyediakan Rp 100 juta untuk 10 finalis artinya masing-masing Rp 10 Juta. Kemudian kita akan menambahkan untuk 5 terbaik Rp 15 juta dan total hadiah Rp 1 miliar untuk 5 pemenang," tutupnya
Sumber : Akurat.co