Waspadai Parasit Utama pada Ikan Hias

| Tue, 15 Dec 2020 - 10:28

Parasit menjadi tantangan teknis yang sering dialami pembudidaya dan penggemar ikan hias, yang di Indonesia didominasi oleh 3 golongan; yaitu Arthropoda (Argulus, Lemaea, dll), Helminth (Monogenean, Digenean, Nematoda), dan Protozoa (Ichthyophthirius, Trichodina, Microsporidians, dll) 

 

Tuti Sumiati, peniliti Balai Riset Budidaya Air Tawar Kementerian Kelautan dan Perikanan mengungkapkan, infeksi parasit berisiko menurunkan performa ikan, sehingga menyebabkan kerugian ekonomi. Sejak 2015 sampai 2020, kerugian ekonomi akibat serangan parasit pada budidaya ikan air tawar diperkirakan mencapai Rp 2,5 miliar per tahun dengan mortality rate antara 25 % - 100 %. 


Baca juga: Menakar Pasokan Ekspor Ikan Hias


Ichthyophthirius multifiliis dan Trichodina sp

Berbicara parasit juga diungkap Lili Sholichah, peneliti Balai Riset Budidaya Ikan Hias (BRBIH). Dia menyampaikan, infeksi pada ikan, bisa disebabkan karena parasit, bakteri, jamur / fungi, dan virus. Infeksi parasit masih dibedakan lagi menjadi ekto parasit atau parasit yang menyerang baguan luar tubuh ikan, dan endo parasit atau parasit yang menyerang bagian dalam tubuh ikan. 

 

Diterangkannya , parasit merupakan penyebab infeksi utama yag memicu terjadinya infeksi sekunder yang disebabkan oleh fungi dan bakteri. Infeksi parasit dapat menurunkan produktivitas ikan, menurunkan daya saing usaha, dan mengancam keberlangsungan usaha budidaya ikan hias. Lili menyatakan, 5 parasit terbanyak yang menyerang ikan hias dan berbahaya adalah Ichthyophthirius multifiliis, Argulus sp, Dactylogyrus sp, Lernea sp, dan Trichodina sp. 

 

Menurut Lili dalam webinar International Webinar Ornamental Fish and Parasite baru – baru ini, ikan hias yang terserang Ichthyophthirius multifiliis (Ichththyophthiriosis) terlihat berbintik - bintik putih (white spot) pada tubuh dan sirip bahkan pada ekornya. Parasit ini memiliki siklus kehidupan langsung di air tawar, tanpa inang perantara. Parasit ini menular melalui aliran air atau terbawa melaui ikan atau tumbuhan air. Serangan parasit ini bisa menimbulkan kerugian ekonomi signifikan bagi usaha perikanan, karena prevalensi bisa mencapai 100 %. Fase paling infektif dari Ichthyophthirius adalah fase theront.

 

Baca juga: Sistem Plasma Ikan Hias


Trichodina sp adalah parasit utama, pada ikan hias air tawar di Indonesia, karena menimbulkan kerugian ekonomi yang besar pada fase benih. Protozoa ini merupakan ektoparasit yang secara umum menyerang kulit, sirip dan insang. Tetapi seringkali ditemukan pula Trichodina menyerang organ dalam seperti saluran urin, masuk ke dalam kloaka dan rectum ikan. Parasit ini sebenarnya tidak menyebabkan masalah yang terlalu serius, namun keberadaannya menyebabkan ikan lebih mudah terserang infeksi sekunder karena keberadaannya menurunkan sistem imun tubuh inangnya.

 

Mengatasi parasit Protozoa seperti Ichthyophthirius dan Oodynium, dijelaskan Tuti dalam webinar yang sama, tidak bisa menggunakan bahan kimia. Satu-satunya jalan adalah melakukan rekayasa manajemen lingkungan kolam dan air. Diantaranya dengan melakukan karantina untuk ikan yang masuk, selama 7 hari. Ikan yang terindikasi terinfeksi harus dipindahkan ke tong yang kering dan bebas parasit selama 2 - 3 kali dengan interval 3 hari. 

 

Temperatur air dinaikkan hingga 30 oC selama 6 jam, dilakukan dalam 3 - 5 hari berturut-turut. Perlakuan garam 0,05 % dapat dilakukan untuk membantu terapi. Selanjutnya dalam kondisi mendesak, dapat dilakukan pula perendaman ikan dengan formalin 100 ppm dengan durasi 1 jam selama 2 - 3 hari. 

 
Dactylogyrus dan Learnaea spp

Dactylogyrus (gill flukes, skin flukes) adalah sejenis Tematoda (flatworm). Parasit ini, terang Lili, menyebar dengan cara kontak langsung antara ikan yang terinfeksi, dan dari air. Larva dactylogyrus dapat berenang bebas di air, dan menempel pada tubuh ikan, kemudian memakan kulit, jaringan insang dan darah. 

 

Gejala ikan terinfeksi Dagtylogyrus adalah insang bergerak dengan cepat, ikan terlihat megap-megap di permukaan air, dan nampak lesu. Juga suka menggaruk tubuhnya ke benda di sekitarnya. Warna ikan hias pun memucat, karena area yang terinfeksi tertutup oleh lendir. Beberapa bagian kulit tampak memerah, sirip bisa terlihat rusak / sobek-sobek, dan Ikan akan kehilangan nafsu makan. Prevalensi Dactylogyrus dilaporkan bisa mencapai 83,45 %, pada ikan mas (carps) di India.

 

Learnaeasis, imbuh Lili dalam webinar yang digelar melalui aplikasi Zoom ini, disebabkan oleh Learnaea spp, atau lazim disebut cacing jangkar (anchor worm). parasit ini menyebabkan produksi lendir berlebihan dan memunculkan tanda iritasi, termasuk sering berkedip. Learnea memakan kulit ikan, lendir, dan darah, sehingga menyebabkan pendarahan kecil, luka dan mengerosi kulit. Keadaan itu dapat mengundang infeksi sekunder yang lebih parah bagi ikan. 

 

Baca juga: Manfaat Vaksinasi Bagi Keberhasilan Budidaya Ikan


Parasit golongan helminth sangat sulit dieradikasi, terutama pada cyst nematoda. Untuk monogenean treatmen menggunakan larutan garam cukup membantu mengurangi serangan. Treatmen menggunakan juga bisa dilakukan dengan emamectin sebagai antihelminth, CuSO4 sebanyak 2 ppm, methylen blue 3 ppm selama lebih dari 24 jam, KMNO4 2 ppm - 5 ppm selama 24 jam, Formalin 15 ppm - 50 ppm selama 24 jam diulang kembali 3 kali dalam sepekan. 

 

Sangat penting untuk memusnahkan moluska dari kolam dan lingkungan kolam, karena hewan ini terindikasi sebagai host parasit digenean. Sehingga memusnahkan moluska merupakan upaya untuk memutuskan matarantai kehidupan parasit digenean.

 

Argulosis (argulus)

Lili menjelaskan argulus atau fish louse adalah ektoparasit ikan dari keluarga crustacea yang paling luas sebarannya di dunia. Warna argulus bervariasi, dari kehijauan, kukuningan dan kecoklatan. Argulus akan berubah menjadi kemerahan saat mendapatkan pakan yang cukup, dengan menghisap darah inangnya.


Artikel lainnya

Ikan Hias 

Ketahui 10 Jenis Ikan Hias Yang Cocok Untuk Aquascape

Minapoli

472 hari lalu

  • verified icon5698
Ikan Hias 

Budidaya Ikan Hias, Jurus Jitu Cegah Eksploitasi di Alam

DJPB KKP

1448 hari lalu

  • verified icon2711
Ikan Hias 

Genetik Ikan Cupang

Minapoli

466 hari lalu

  • verified icon3761
Ikan Hias 

Penyebab Ikan Hias Mati dan Cara Mengatasinya

Minapoli

1253 hari lalu

  • verified icon5043