• Home
  • Infomina
  • Tingkatkan Produktivitas Udang Windu, UI Kenalkan Pupuk Tambak Minametrik

Tingkatkan Produktivitas Udang Windu, UI Kenalkan Pupuk Tambak Minametrik

| Fri, 20 Nov 2020 - 13:38

Empat dosen Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia (FMIPA UI) meramu Minametrik, sebuah pupuk tambak. Minametrik merupakan pupuk, suplemen, dan obat untuk pencegahan penyakit pada ikan dan udang.

 

Keempat dosen tersebut, yakni Mufti Petala Patria, Abinawanto, Retno Lestari, dan Wisnu Wardhana. Mereka memperkenalkan Minametrik kepada para petambak udang windu yang ada di Desa Pantai Bahagia, Muara Gembong, Kabupaten Bekasi.

 

Tidak hanya menyuplai Minametrik, keempat dosen bersama dengan tujuh mahasiswa FMIPA UI juga memberikan pelatihan dan pendampingan usaha 'semi intensif' kepada 30 petambak yang berlangsung dari Juni hingga September 2020.


Program pendampingan usaha ini merupakan bagian dari kegiatan pengabdian masyarakat (Pengmas) yang berkolaborasi dengan Yayasan Pandu Cendekia. Ketua Tim Pengmas FMIPA UI, Mufti P. Patria mengatakan, pelaksanaan pendampingan usaha bagi petambak berangkat dari permasalahan rendahnya produktivitas panen udang windu.

 

"Maka melalui program tersebut, kami berharap dapat memberikan solusi atas permasalahan rendahnya produksi dalam negeri akan udang windu. Seluruh rangkaian program mencakup pemberian Minametrik, dan pengaplikasian teknik budidaya udang dengan sistem semi intensif, yang diharapkan mampu meningkatkan hasil panen udang," ujar Mufti mengutip siaran pers UI, Jumat, 13 November 2020.

 

Dosen Biologi di FMIPA UI menambahkan, udang windu atau penaeus monodon merupakan komoditas perikanan yang memiliki nilai jual yang tinggi, baik di dalam negeri maupun di pasar luar negeri. Udang windu memiliki harga jual tinggi jika dibandingkan dengan udang vaname yang berasal dari Amerika Selatan.

 

"Namun sayangnya, kuantitas produksi udang windu dalam negeri masih rendah. Salah satu penyebab rendahnya produksi udang windu dalam negeri adalah permasalahan di pemeliharaan di tambak," ungkapnya.


Dosen UI lainnya, Retno Lestari menjelaskan, merespons permasalahan yang ada di tengah masyarakat tersebut, tim mengembangkan Minametrik dan membimbing penambak agar dapat meningkatkan kualitas dan kuantitas hasil budidaya udang. Minametrik dapat digunakan saat pembibitan, maupun pembesaran udang.

 

"Selain itu, kami juga memberikan pendampingan usaha dengan sistem semi-intensif," kata Retno.

 

Sementara itu, Sekretaris Desa Muara Bahagia Ahmad Qurtubi memaparkan kegiatan pengabdian dan pemberdayaan masyarakat UI sangat bermanfaat bagi masyarakat desa. Dulu, kata dia, petani selalu bermasalah setiap kali membudidayakan udang. Namun saat ini, penambak semakin terampil, dan sudah tampak hasil budidaya udang di desa kami lancar, berkat ilmu serta Minametrik.

 

"Kami optimistis kegiatan usaha budidaya udang windu ke depannya dapat menjadi generator utama perekonomian masyarakat pesisir seperti Desa Muara Bahagia," ujar Qurtubi.

 

Kegiatan pengmas yang dijalankan Mufti dan tim terselenggara berkat dukungan hibah dana dari Direktorat Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat UI (DPPM UI). Program ini diharapkan dapat menjadi stimulus perekonomian masyarakat menengah ke bawah di sekitar lokasi sehingga dapat menanggulangi dampak ekonomi yang ditimbulkan akibat pandemi covid-19.


Sumber: medcom.id

Artikel lainnya