Sampah Plastik di Pelabuhan Brondong

| Mon, 08 Nov 2021 - 14:22

Sampah plastik bukan lagi masalah baru di Bumi tempat kita tinggal. Sejak beberapa tahun terakhir, masalah ini muncul dan semakin meresahkan. Tak hanya tanah yang dipenuhi tebaran sampah plastik. Laut juga terpengaruh karena polusi plastik juga memenuhi perairan.


Hal ini tidak terkecuali terjadi di Pelabuhan Perikanan Brondong, di areal permukaan perairan pelabuhan banyak sampah plastik berwarna merah mengapung dengan santainya, membuat miris melihatnya. Ini akibat kurangnya kesadaran dari para nelayan pengguna Pelabuhan, untuk menjaga kebersihan perairan Pelabuhan Brondong.


Lucunya ketika ada seorang awak kapal nelayan ditegur oleh teman kita dari BPPP Banyuwangi yaitu saudara Rony, saat dilihat nelayan tersebut membuang sampah plastik berwarna merah ke laut, “Bang jangan buang sampah ke laut dong...!” katanya, eh... malah dengan tanpa punya rasa bersalah nelayan itu menjawab “itu banyak di sana...!”, sambil menunjuk banyak sampah plastik yang sudah lebih dulu mengapung di sekitar kapalnya.




Padahal kita tahu, Komitmen Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) mengurangi sampah plastik masuk kelautan dengan membatasi penggunaan plastik sekali pakai di seluruh Pelabuhan Perikanan. Namun nyatanya ratusan kapal – kapal ikan di Pelabuhan Brondong masih menggunakan alternatif plastik sekali pakai sebagai bagian dari menjaga keutuhan hasil tangkapan. Entahlah, mengapa para pemilik kapal atau juragan kapal tidak mau menegur anak buahnya agar tidak membuang sampah plastiknya ke laut. Setidaknya untuk keselamatan mesin kapal mereka.


Sedikit cerita perjalanan pelayaran kami membawa KM. Baracuda 01 dari Muara Baru Jakarta Utara ke Pelabuhan Perikanan Brondong Jawa Timur, yang berencana mengisi bahan bakar minyak di sana. “Pada tanggal 25/11/2021 kami masuk alur pelabuhan sekitar pukul 16.15 WIB sudah disambut tebaran plastik yang terlihat di permukaan perairan dimana – mana. Ketakutan kami pun muncul akan terjadinya penyumbatan pada pendingin air laut untuk mesin utama dan mesin generator kapal.


Yuk, ikuti juga: Kompetisi LensaMina, Membuka Cakrawala Akuakultur Indonesia


Ternyata benar terjadi pada pukul 23.00 WIB dihari yang sama, air pendingin mesin generator kapal mengalir sangat kecil, panik dong...! cepat – cepat mesin kami matikan, takut mesin mengalami panas berlebihan dan meledak. Dan keesokan harinya kami menyelam ke bawah kapal, dua lembar plastik berwarna merah menempel pada saringan air laut”.


Dengan kejadian nyata seperti yang kami alami, kami yakin kapal – kapal nelayan yang masuk ke Pelabuhan Brondong pasti mengalami hal yang sama. Yang menjadi tanda tanya, sudah tahu resiko yang akan dihadapi pada mesin - mesin kapal mereka, masih saja mereka membuang sampah plastik ke laut. Mungkinkah ada dendam diantara mereka...? atau menganut rasa kebersamaan yang tinggi, yaitu biar sama – sama merasakan sampah plastik masuk ke mesin kapal.


Kita tahu kalau Pelabuhan Brondong merupakan salah satu pelabuhan perikanan nusantara di Jawa Timur. Lokasi Pelabuhan Brondong terletak di Kel. Brondong, Kecamatan Brondong, Kab. Lamongan, Jawa Timur dengan koordinat geografis pada 06⁰ 53' 30, 81" LS dan 112⁰ 17' 01, 22" BT. Pelabuhan Brondong sebagai titik terminal yang menguntungkan antara kegiatan ekonomi di laut dengan kegiatan ekonomi di darat telah terbukti mampu merevitalisasi fungsi dan perannya sehingga menjadikannya sebagai “Center of Excellence” bagi pengembangan perikanan tangkap, serta pusat pengembangan nelayan dan industri pengolahan.


Hasil perikanan (Profil PPN Brondong, 2013). Kegiatan bongkar muat kapal berasal dari daerah sekitar Lamongan, antara lain Brondong, Blimbing, Kandang Semangkon dan Palang. Selain itu, pelabuhan ini bekerjasama dengan pusat-pusat pendaratan ikan di Lamongan seperti PPI Weru, PPI Kranji dan PPI Lohgong.


Memang kami dari KKP memiliki Peraturan Presiden Nomor 18 tahun 2018 tentang penanganan sampah laut, dengan pembagian tugas bersama Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) dan Kementerian Kemaritiman. Tapi tidak mungkin dong...semua kementerian akan setiap hari dan setiap saat hanya mengurusi sampah di satu tempat saja, sudah barang tentu kesadaran para pengguna Pelabuhan Brondong lah yang kami harapkan untuk menjaga komitmen KKP agar bisa mewujudkan target di tahun 2025 sampah dilarang masuk ke laut. Cukup hanya dengan saling menjaga dan mengingatkan agar jangan membuang sampah ke laut, kalaupun ada sampah plastik kumpulkan di atas lantai dermaga saja, toh...sudah ada petugas yang memunguti dan mengumpulkan nantinya.

---


Penulis: Gusti Kade Adiatmika

Profesi: ASN

Instansi: BPPP Banyuwangi

Artikel lainnya

LensaMina 

Lobster Estate: Era Baru Usaha Lobster di Lombok Timur

Minapoli

1133 hari lalu

  • verified icon3586
LensaMina 

Awal Mula Mengenal Dunia Perikanan

Minapoli

1132 hari lalu

  • verified icon1975
LensaMina 

Tips Singkat Budidaya Vannamei

Minapoli

1138 hari lalu

  • verified icon1859
LensaMina 

Nelayan Tradisional Lhok Seudu

Minapoli

1141 hari lalu

  • verified icon1742