
Plankton di Tambak Udang: Jenis, Peran, dan Pengaruhnya
| Thu, 10 Jul 2025 - 23:30
Walau tidak terlihat secara kasat mata, plankton yang hidup di air tambak punya peranan besar pada kesehatan udang.
Plankton sendiri umumnya ditumbuhkan terlebih dahulu untuk membentuk ekosistem tambak sebelum udang vaname ditebar.
Namun, tidak semua jenis plankton bersifat menguntungkan untuk budidaya udang. Terdapat beberapa jenis yang justru dapat menyebabkan kerugian pada tambak.
Artikel ini akan mengulas secara mendalam mengenai jenis-jenis plankton di tambak udang, perannya, serta dampaknya terhadap udang.
Jenis Plankton di Tambak Udang
Petambak perlu mengenali terlebih dahulu jenis-jenis plankton yang umum ditemui di ekosistem tambak.
Plankton terbagi menjadi dua kelompok besar yaitu fitoplankton (plankton tumbuhan) dan zooplankton (plankton hewan).
Jika digolongkan berdasarkan pengaruhnya, maka berikut adalah jenis-jenis plankton di tambak.
Plankton yang Menguntungkan
Chlorophyta (Alga Hijau)
Kelompok fitoplankton ini dapat melakukan fotosintesis dan menghasilkan oksigen di tambak. Selain itu, plankton Chlorophyta juga dapat menjadi pakan alami di tambak udang, terutama pada fase awal tebar.
Air tambak yang didominasi Chlorophyta biasanya berwarna hijau muda cerah. Beberapa jenisnya meliputi Chlorella, Nannochloropsis, Cosmarium, dan Oocystis.
Bacillariophyta (Diatom)
Diatom termasuk dalam produsen primer dalam ekosistem tambak udang. Diatom juga memiliki kandungan nutrisi tinggi, seperti asam lemak omega-3, yang dapat menjadi pakan alami.
Tambak yang didominasi oleh diatom umumnya berwarna coklat keemasan. Beberapa jenisnya yaitu Cyclotella, Chaetoceros, dan Skeletonema.
Fitoplankton yang Merugikan
Cyanobacteria (Blue-Green Algae)
Jenis plankton ini termasuk yang paling diantisipasi oleh petambak. Golongan Blue-Green Algae (BGA) ini adalah plankton yang berkaitan erat dengan kejadian blooming algae. Jenis ini berbahaya karena dapat menghasilkan toksin bagi udang.
Jika terjadi blooming BGA, maka populasi udang dapat terancam mengalami kematian massal akibat racun tersebut. Ciri dari tambak yang dominasi BGA yaitu berwarna biru kehijauan pekat.
Beberapa jenis BGA yaitu Oscillatoria, Microcystis, dan Anabaena
Dinoflagellata
Dinoflagellata merupakan kelompok fitoplankton yang dikenal sebagai pemicu fenomena red tide, yaitu kondisi ledakan populasi yang mengubah warna air tambak menjadi merah atau coklat tua.
Kondisi ini berbahaya karena dapat menyerap oksigen dalam jumlah besar, terutama saat malam hari, sehingga menyebabkan kekurangan oksigen (hipoksia) di tambak. Bahkan beberapa jenis dapat menghasilkan toksin bagi udang.
Beberapa genus yang termasuk dalam kelompok ini adalah Peridinium, Ceratium, dan Prorocentrum.
Protozoa
Keberadaan protozoa pada tambak umumnya bersifat sebagai ektoparasit yang dapat merugikan kesehatan udang.
Dua spesies yang umum dijumpai adalah Zoothamnium sp., yang memiliki kemampuan untuk menembus karapaks dan menyebabkan kerusakan pada jaringan di bawah permukaan kulit, serta Epistylis sp., yang biasanya berkembang di lingkungan tambak dengan kadar bahan organik yang tinggi.
Selain jenis-jenis tersebut, terdapat juga beberapa jenis seperti Cryptophyceae dan Euglenophyceae. Jenis plankton ini memiliki pengaruh yang netral pada tambak udang, akan tetapi dapat berubah tergantung pada kondisi lingkungan.
Peran Plankton di Tambak Udang
Jika tambak memiliki kandungan plankton yang seimbang dan tidak merugikan, maka populasi plankton tersebut punya fungsi yang penting dalam budidaya udang.
Penghasil Oksigen
Fitoplankton memiliki peran vital sebagai penghasil oksigen terlarut (DO) melalui proses fotosintesis, terutama pada tambak intensif. Kandungan oksigen sangat penting untuk mendukung proses metabolisme udang.
Akumulasi oksigen yang telah dihasilkan pada siang hari penting untuk digunakan pada malam hari ketika tidak ada aktivitas fotosintesis.
Pakan Alami
Baik fitoplankton maupun zooplankton berperan sebagai sumber nutrisi alami. Kandungan protein, vitamin, serta asam lemak esensial di dalam plankton tersebut dapat menurunkan tingkat FCR dan berperan penting pada periode awal tebar.
Bioindikator Kualitas Air
Komposisi plankton bisa mencerminkan kondisi tambak. Hal ini dapat diamati pada warna air tambak yang terlihat.
Jika warna air tambak berubah menjadi hijau kebiruan, coklat kehitaman, atau coklat kemerahan, maka petambak dapat menyiapkan tindakan mitigasi secepatnya.
Teduhan Alami
Fitoplankton memberikan warna pada air dan mengurangi penetrasi cahaya langsung ke dasar tambak. Ini berfungsi sebagai pelindung termal, menjaga suhu air tetap stabil, dan meningkatkan nafsu makan udang yang bersifat diurnal.
Cara Menumbuhkan Plankton yang Menguntungkan
Untuk menumbuhkan plankton dan warna air tambak yang ideal untuk udang sebelum penebaran, petambak umumnya melakukan tahapan berikut ini:
- Pemupukan dengan pupuk organik dan anorganik
- Penambahan kapur
- Penambahan bakteri nitrifikasi
Langkah ini perlu diiringi dengan monitoring rutin untuk menjaga kualitas air tambak tetap sesuai yang diinginkan.
Kondisikan Air Tambak Bersama Minapoli
Mengatasi air tambak yang bening secara efektif tak lepas dari sarana tambak yang dibutuhkan.
Minapoli menyediakan berbagai alat uji kualitas air dari mitra terpercaya, mulai dari DO meter, pH meter, refraktometer, hingga test kit lengkap. Semua tersedia dalam satu pintu dengan praktis dan efisien.
Minapoli juga menyediakan berbagai kebutuhan tambak seperti probiotik untuk mempermudah proses pewarnaan air tambak udang.
Minapoli memastikan pengadaan sarana tambak aman dan terjamin, supaya petambak bisa fokus pada aspek budidaya.
Mari belanja di Minapoli.