Penyebab Ikan Hias Mati dan Cara Mengatasinya
| Mon, 19 Jul 2021 - 15:15
Ikan bisa menjadi hewan peliharaan yang menyenangkan. Warna-warna cerah dan gerakan berenang yang menenangkan bisa menjadi pemandangan yang menyenangkan.
Namun hal yang ditakutkan oleh banyak pemilik ikan hias adalah kematian mendadak yang menimpa ikan-ikan di dalam akuarium atau kolam. Kematian ikan-ikan ini pasti ada alasannya. Berikut adalah beberapa penyebab kematian mendadak ikan hias seperti dilansir dari Todays Pet, Senin (12/7/2021).
1. Akuarium Baru
Tangki baru bisa mengembangkan bahan kimia seperti konsentrasi nitrat dan amonium yang tinggi di dalam air. Hal ini dapat berakibat fatal bagi ikan. Sebenarnya akan ada bakteri alami di dalam air yang nantinya akan menyeimbangkan kontaminan ini, tetapi sampai keseimbangan itu tercapai, ikan bisa mati mendadak.
Untuk mencegahnya, uji tangki baru secara teratur untuk kadar nitrat dan amonium, dan ganti air seperlunya untuk mengurangi kadar sehingga aman untuk ikan.
Baca juga: Aplikasi untuk Menjaga dan Merawat Ekosistem Ikan Hias di Indonesia
2. Perubahan Air yang Cepat
Dalam akuarium yang sehat, unsur kimia pada air secara perlahan aka diseimbangkan dengan ikan, tanaman, dan bakteri yang ada di dalamnya. Tapi, perubahan air secara drastis ini juga mampu mengejutkan ikan dan menjadi penyebab kematian. Air memang perlu diganti sesekali, tetapi perubahan besar yang tiba-tiba akan berbahaya.
Untuk mencegahnya, ganti air secara perlahan, ganti air hanya dalam jumlah kecil pada satu waktu dan tunggu 2-3 hari sebelum mengganti lebih banyak air sehingga ikan dapat menyesuaikan diri dengan perubahan kimia secara bertahap.
3. Kualitas Air
Kualitas air secara keseluruhan dalam akuarium adalah komponen kunci dalam kesehatan ikan. Salinitas air (untuk akuarium air asin), tingkat pH, efisiensi penyaringan, dan masalah kualitas lainnya harus dipertahankan dalam tingkat yang ideal, atau salah satu dari mereka dapat menyebabkan ikan mati.
Untuk mencegahnya, selalu lakukan pengukuran kualitas air yang sesuai untuk ikan, dan ambil langkah-langkah untuk mempertahankan tingkat kualitas yang sesuai untuk menjaga kesehatan ikan.
Baca juga: Budidaya Ikan Mas Koki, Hobi Menguntungkan di Tengah Pandemi Covid-19
4. Perubahan Suhu
Sebagian besar ikan dapat mentolerir kisaran suhu di dalam akuarium, tetapi perubahan suhu yang tiba-tiba atau dramatis dapat menyebabkan stres, yang akan membuat ikan lebih rentan terhadap penyakit. Perubahan yang sangat drastis bisa dengan cepat berakibat fatal.
Untuk mencegahnya ukur suhu akuarium dan pastikan airnya tidak terlalu dingin atau menjadi terlalu hangat.
5. Racun tak Terduga
Bahkan sedikit kontaminan beracun dapat berakibat fatal bagi ikan, seperti semprotan serangga, losion tangan, parfum, sabun, bahan kimia pembersih, dan bahan lain yang tampaknya tidak berbahaya. Jika air terkontaminasi dengan hal ini, ikan akan menderita.
Untuk mencegahnya, lindungi akuarium dari kontaminasi yang tidak disengaja dengan menggunakan penutup yang baik dan jauhkan racun dari tangki. Selalu cuci tangan dengan sabun non-antibakteri yang tidak beraroma sebelum memasukkannya ke air akuarium untuk alasan apa pun.
Baca juga: Lima Manfaat Air Rendaman Daun Ketapang Bagi Ikan Cupang
6. Memberi Makan Berlebihan
Ikan tidak perlu makan tiga kali sehari, dan memberi makan berlebihan tidak hanya membuang-buang makanan, tetapi makanan basi dapat mencemari akuarium dan mengganggu keseimbangan kimiawinya. Ikan hanya membutuhkan beberapa suap makanan setiap hari, dan meskipun mereka mengemis, mereka tidak membutuhkan makanan tambahan.
Untuk mencegahnya, rencanakan jadwal makan yang ketat dan jangan menyimpang dari jadwal tersebut. Sesuaikan jumlah pemberian makan sampai ikan menghabiskan semua makanan dalam 1-2 menit, dan jangan memberi mereka makan ekstra.
7. Ikan Tidak Sehat
Jika ikan sudah stres, sakit, atau dalam kondisi buruk sebelum dimasukkan ke akuarium, bahkan kondisi akuarium terbaik pun mungkin tidak membuat mereka tetap hidup.
Untuk mencegahnya, ketahui gejala penyakit umum pada ikan yang ingin kamu beli, dan selalu beli ikan dari peternak atau penjual ikan hias yang berpengalaman dan bereputasi baik. Pilih hanya ikan yang paling sehat dalam kondisi terbaik sehingga mereka akan lebih mampu menahan tekanan perjalanan perpindahan dan ketika dimasukkan ke dalam tangki baru nantinya.
Sumber: Kompas.com