• Home
  • Infomina
  • Pembenihan Ikan Kancra (Labeobarbus douronensis)

Pembenihan Ikan Kancra (Labeobarbus douronensis)

| Tue, 03 Nov 2020 - 11:10

Labeobarbus - Wikipedia

Ikan kancra yang juga dikenal sebagai ikan dewa merupakan salah satu ikan yang oleh masyarakat, banyak dikaitkan sebagai ikan suci atau keramat. Selain itu, ikan air tawar ini memang memiliki daya tarik berupa bentuknya yang indah serta rasa dagingnya yang memang juga nikmat. 


Ikan kancra merupakan ikan yang memiliki sifat spesifik lokasi, yaitu berkembang pada habitat tertentu saja seperti perairan sungai beraliran deras, jernih, dan berbatu serta termasuk ke dalam omnivore. Lokasi yang merupakan habitat ikan endemic ini terdapat di daerah Jawa Barat seperti Kuningan, Subang, Cigugur, Cibulan, Cibeureumdan Cimalaka, Sumedang, termasuk Sungai Cimanuk.


Sayangnya, ikan yang masih satu famili dengan ikan mas ini sudah semakin jarang ditemui. Salah satu penyebabnya adalah kurangnya praktik serta teknologi pembenihan pada ikan kancra untuk mengembang biakan ikan kancra ini. Kelangkaan ini menyebabkan harga jual ikan kancra dapat mencapai kisaran Rp 100.000 – Rp 150.000 per kilogram.


Salah satu fungsi akuakultur adalah untuk sebagai pelestarian suatu jenis ikan. Oleh karena itu artikel ini mengadaptasi serta merangkum jurnal  Redjeki S (2007)  tentang pembenihan ikan kancra.


Jurnal ini membahas tentang paket teknologi pembenihan dimulai dari perkembangbiakan ikan kancra (mulai dari kegiatan pematangan gonad sampai pemeliharaan larva dan pembesaran) agar dapat lestari dan dalam rangka penyebaran teknologi yang bersifat spesifik lokasi kepada para pengguna/pembenih ikan.


Baca juga: Pembenihan Ikan Kakap Putih (Lates calcarifer, Bloch)


Pemeliharaan Induk

Ukuran induk yang dapat anda gunakan adalah induk matang gonad berukuran panjang total (TL) antara 48.5-60 cm (betina) dan 53.8-59.0 cm (jantan) serta bobot tubuh (BW) antara 0.9-3.05 kg (betina) dan 1.38-2.33 kg (jantan). Kemudian kedua induk digabungkan dengan perbandingan betina 3 ekor dan jantan 1 ekor dalam satu kolam. 


Melalui induk yang baik maka akan dihasilkan larva yang baik pula, oleh karena itu untuk menghasilkan induk yang berkualitas pemeliharaan harus dilakukan di lingkungan yang optimal dan pakan yang menunjang pematangan gonad.


Kandungan protein sebanyak 35% dapat mempercepat pematangan gonad dalam kurun waktu 3-4 minggu. Ikan kancra yang telah matang gonad ditandai dengan membengkaknya perut dan ukuran lingkaran perut ikan akan bertambah dengan semakin matangnya gonad dalam perut ikan. Lingkar perut dari ikan kancra yang sedang matang gonad dapat berkembang hingga 29 – 34,5 cm.


Baca juga: Pembenihan Bawal Bintang (Trachinotus Blochii, Lacepede)


Pemijahan induk

Pemijahan ikan kancra dapat dilakukan secara alami dan buatan. Pada pemijahan alami, Anda dapat melakukan rekayasa lingkungan dengan merubah suhu kolam. Cara yang dapat diterapkan adalah menyurutkan air pada siang hari sehingga terkena sinar matahari secara langsung. Sedangkan pada malam hari, kolam dapat diisi lagi dengan air baru untuk menurunkan suhu di dalam kolam. 


Kolam pemijahan dapat Anda buat menyerupai kolam alami dengan memasang hapa di dasar kolam dan menambahkan pasir berbatu di atasnya. Ikan kancra pada saat akan memijah berenang secara berpasangan dan mengelilingi kolam sambil sesekali menyentuh batu yang telah kena sinar matahari, sehingga mempermudah untuk memijah. Pemijahan dilakukan pada dini hari.


Sedangkan untuk pemijahan buatan, Anda dapat lakukan pada ikan kancra dengan melakukan striping (pemijatan). Telur yang dikeluarkan dari hasil striping ditampung pada mangkok kaca dan dicuci hingga telur bebas dari lemak yang menempel. Setelah itu ikan jantan juga dilakukan striping sehingga ikan  engeluarkan cairan putih (sperma).


Sperma tersebut disatukan dengan telur lalu diaduk secara perlahan-lahan selama 15 menit menggunakan bulu ayam yang sudah dibersihkan. Telur dan sperma yang telah tercampur diinkubasi pada akuarium atau pada hapa yang berada di dalam kolam sehingga mendapatkan air yang bersih secara langsung serta dilengkapi dengan sistem aerasi. Dalam waktu 24-36 jam, telur-telur yang diinkubasi menetas.


Baca juga: Teknik Pembenihan Ikan Gurami


Pemeliharaan benih

Ketika yolk atau kuning telur dari larva telah habis maka Anda perlu menambahkan pakan alami pada wadah pemeliharaan larva ikan kancra. Pakan alami yang dapat digunakan adalah campuran antara 3 jenis plankton yaitu rotifer, Daphnia sp, Moina sp. 


Selanjutnya pada tahap fingerling ikan kancra dapat diberi pakan buatan dengan kadar protein sebesar 20%, sedangkan untuk gelondongan dapat Anda tingkatkan kada proteinnya hingga 30% untuk mengoptimalkan pertumbuhan ikan kancra.


Kualitas Air

Kualitas air yang selama pemeliharaan  debit air sebesar 2 l/det., suhu air antara 24.1-24.5°C (di saluran pemasukan) dan 23.6°C (di saluran pengeluaran), pH berkisar 6 – 7, oksigen terlarut antara 6.34-7.9, kecerahan sampai ke dasar perairan antara 75- 100 cm dan substrat terdiri dari pasir, kerikil dan bebatuan.


Ditulis oleh Tim Minapoli


Sumber: 

Redjeki S. 2007. Perbenihan ikan kancra bodas (Labeobarbus douronensis) di kolam petani Kabupaten Kuningan Jawa Barat. Jurnal Ilmu-ilmu Perairan dan Perikanan Indonesia. 14(2): 97-102

Artikel lainnya