• Home
  • Infomina
  • Patut Dicontoh, Banjar Tegeh Sari di Denpasar Berdayakan Warga Terdampak Covid-19 Via Urban Farming

Patut Dicontoh, Banjar Tegeh Sari di Denpasar Berdayakan Warga Terdampak Covid-19 Via Urban Farming

| Mon, 04 May 2020 - 13:13

Satgas Covid-19 Banjar Tegeh Sari, Tonja, Denpasar Utara, Denpasar, Bali memberdayakan warga terdampak Covid-19 di Gang Sari Dewi dengan membudidayakan urban farming.

Ketua Satgas Covid-19 setempat, Gede Mantrayasa menjelaskan, pihaknya menginisiasi kegiatan budidaya ikan lele dan menyediakan media tanam sayur guna menjaga ketahanan pangan mandiri warga setempat di tengah pandemi virus corona.

Ada 30 KK yang bergabung dalam kelompok mina tani kolam lele dibentuk sejak 18 April 2020 lalu. Mereka mendapat pelatihan-penyuluhan budidaya ikan lele sehingga ilmunya nanti bisa dimanfaatkan warga secara komunal.

Gede menuturkan, warga setempat mendapat pinjaman lahan sekitar 1 are kemudian dimanfaatkan untuk pembuatan kolam lele terbuat dari terpal berbentuk melingkar dan dilengkapi oksigen untuk treatment, jumlahnya ada 2 kolam.

Dalam lahan tersebut tak hanya dimanfaatkan untuk kolam lele, namun juga untuk penanaman sayur, warga mendirikan bangunan mina tani itu secara gotong-royong dan memanfaatkan sumber daya setempat.

"Urban Farming ini untuk jangka pendek dan menengah, mereka kehilangan pekerjaan, ada yang kuli bangunan, ojek online dan serabutan, dari pada di rumah tidak ada aktivitas kita berdayakan dengan usaha ini, kalau sembako kan hanya bertahan 1-2 hari, mina tani ini bisa berkelanjutan," ujar Gede dijumpai Tribun Bali di lokasi, Kamis (30/4/2020)

Untuk mengembangkan model usaha ini, mereka mendapatkan support penuh dari Keluarga Alumni Universitas Gadjah Mada (Kagama) melalui program Kagama Care. Dari dua kolam tersebut setiap kolam akan diisi 1.000 bibit ikan lele.

"Nanti ada 1.000 ikan lele di setiap kolam, warga bisa membudidayakannya, bisa dimakan untuk kebutuhan sehari-hari, bisa dijual, bisa diolah masakan pepes, atau olahan lain. Sedangkan kalau sayur bisa ditanam yang umurnya pendek, pemeliharaan mudah dan bisa dikonsumsi, contohnya kangkung," papar dia.

Kedepan nantinya, mina tani yang dikelola warga ini bisa menjadi unit usaha baru, warga akan dibekali bagaimana teknis pengemasan makanan yang baik hingga strategi pemasaran sampai ke tempat pelanggan.


Sumber: Tribun Bali

Artikel lainnya