• Home
  • Infomina
  • Metode Shifting: Solusi untuk Tingkatkan SR Larva Ikan pada Tahap Pendederan

Metode Shifting: Solusi untuk Tingkatkan SR Larva Ikan pada Tahap Pendederan

| Mon, 15 Nov 2021 - 11:25

Balai Perikanan Budidaya Air Tawar (BPBAT) Tatelu terapkan metode shifting dalam tahap pendederan larva ikan. Pendederan ikan merupakan tahap lanjutan dari pemijahan dengan cara menebar larva ke wadah budidaya dan memelihara hingga menghasilkan benih dengan ukuran tertentu yang siap untuk ditebar ke kolam pembesaran.


Dalam proses budidaya ikan, tahap pendederan sangat penting karena tahapan ini merupakan masa peralihan dari tahap pemijahan atau dari fase larva menjadi ikan muda (ukuran 5 – 8 cm). Umumnya kendala yang sering dihadapi oleh para pembudidaya pada tahap pendederan yaitu serangan hama dan penyakit ikan.


Masalah serupa juga juga dialami oleh BPBAT Tatelu pada tahap pendederan larva yang dilakukan. Untuk menanggulangi kendala tersebut, maka BPBAT Tatelu menerapkan metode shifting dalam tahap pendederan. Shifting adalah suatu metode pengaturan jaring (hapa) secara berjajar di dalam kolam budidaya dengan tujuan untuk memaksimalkan lahan/kolam budidaya.


Kepala Balai Perikanan Air Tawar (BPBAT) Tatelu, Fernando J. Simanjuntak melalui Daud W. P. Rumbewas selaku Ketua Kelompok Kerja Perbenihan BPBAT Tatelu mengungkapkan penggunaan metode shifting terbukti mampu meningkatkan kelangsungan hidup larva ikan dibanding yang tidak menggunakan metode shifting (kolam biasa).


Baca juga: Segmentasi Pendederan Gurami


“Metode shifting ini sangat efektif dilakukan dalam kolam pendederan, kami sudah melakukan uji coba dan tingkat kelangsungan hidup ikan yang ditebar bisa mencapai 80 – 90% berbeda dengan kolam pendederan yang tidak menggunakan shifting, angka kelangsungan hidupnya hanya 60 – 70%, itu berdasarkan pengalaman yang kami dapatkan” Ungkap Daud.


Lebih lanjut, Daud W. P. Rumbewas menyampaikan bahwa masih banyak keunggulan dari metode shifting ini, diantaranya dari segi pengontrolan ikan, padat tebar dan pengolahan tanah dasar.


“Penggunaan metode shifting ini sangat baik dan memuaskan karena mudah dalam pengontrolan pergerakan dan kondisi ikan, memiliki padat tebar yang tinggi mencapai 4.166 ekor/m3 serta pengolahan tanah dasar tidak terlalu rutin dilakukan dimana sejauh ini kami sudah melakukan pengolahan tanah dasar satu kali dalam 2 tahun dan lumpur yang kami dapatkan atau angkat dari kolam budidaya tidak terlalu banyak,” ujar Daud.


Sejalan dengan Ketua Kelompok Kerja Perbenihan BPBAT Tatelu. Martinus Maniku  selaku Pelaksana Pendederan Benih Ikan BPBAT Tatelu mengungkapkan pengontrolan hama, pakan dan panen ikan lebih muda karena metode shifting ini menggunakan jaring sehingga larva atau benih ikan dapat dengan mudah diamati di kolam budidaya.


Baca juga: Lebih Siap Tebar dengan Nursery


“Metode shifting ini sangat efektif dalam penanganan hama dan penyakit ikan karena kolam diberikan jaring sebagai penghalang sehingga predator pemangsa benih ikan sulit atau tidak bisa masuk ke dalam kolam budidaya. Selain itu, pakan juga bisa di kontrol, serta proses penyeragaman ukuran (grading) atau panen bisa berjalan lancar dan cepat karena tinggal mengontrol jaring untuk mengumpulkan ikan,” ungkap Martinus.


Semenjak metode shifting diterapkan di BPBAT Tatelu dengan tingkat hasil kelangsungan hidup ikan yang tinggi (80 – 90%) yang memuaskan, banyak kelompok maupun masyarakat pembudidaya ikan yang datang untuk berkunjung dan berdiskusi langsung terkait penggunaan metode shifting tersebut.


Salah satu hal yang perlu diperhitungkan dalam metode shifting yaitu penggunaan pompa. Dengan adanya pompa pergantian air (sirkulasi) maupun perputaran air (resirkulasi) akan membuat kondisi perairan mudah dikontrol seperti kecerahan air, suhu, pH dan parameter fisika perairan lainnya sehingga ikan akan cepat mengalami pertumbuhan karena kondisi perairan diatur sedemikian rupa untuk menyesuaikan organisme budidaya dengan lingkungan perairan aslinya (habitat).


Penerapan metode shifting yang dilakukan oleh BPBAT Tatelu melalui program perekayasaan dan diseminasi merupakan bentuk terobosan dan inovasi teknologi pembenihan ikan guna menghadirkan solusi terkait permasalahan pendederan ikan yang sering dihadapi oleh para pembudidaya ikan.


Sumber: Info Akuakultur


Artikel lainnya

Teknologi 

Japan Adopts AI for Tuna Quality Evaluation

Minapoli

1644 hari lalu

  • verified icon2523
Teknologi 

FisTx Luncurkan Sistem RAS untuk Tingkatkan Produktivitas Udang

Minapoli

997 hari lalu

  • verified icon2303
Teknologi 

Anchoring Breakthrough For Aquaculture

Minapoli

1522 hari lalu

  • verified icon1934
Teknologi 

Egg Sorting Technology Helps Pick Fish-Growth Winners

Minapoli

1629 hari lalu

  • verified icon2619