• Home
  • Infomina
  • Meraih Keuntungan dengan Budidaya Teripang di Keramba Tancap

Meraih Keuntungan dengan Budidaya Teripang di Keramba Tancap

| Wed, 22 Sep 2021 - 10:07

Teripang merupakan salah satu biota laut yang telah dipanen dan diperdagangkan di lebih dari 70 negara di dunia, termasuk Indonesia. Teripang yang masuk dalam filum Echinodermata, memiliki morfologi membulat, panjang dan silindris sehingga dikenal sebagai timun laut atau sea cucumber.

 

Di dunia ini, terdapat lebih dari 1.000 jenis teripang yang telah teridentifikasi. Sekitar 35 jenis, memiliki nilai komersial. Sebagian besar teripang dipasarkan dalam bentuk kering (trepang, bachedemer) sebagian berupa olahan, segar, beku atau hidup. Data Badan Pusat Statistik (BPS) menyebutkan ekspor teripang Indonesia pada 2016 mencapai 2.003.783 kg dengan nilai US$ 9.444.780. 

 

Sejak tahun 80-an pembudidaya teripang di Desa Tambea, Kecamatan Pomalaa, Kabupaten Kolaka telah melakukan budidaya teripang putih dengan sistem keramba tancap, dengan sumber benih dari alam yang ditangkap dari alam .Dengan pengalaman yang sudah berpuluh tahun akhirnya mereka sudah dapat membudidayakan teripang  dengan baik. Rata rata panen dalam satu tahun sekitar 100 kg sampai 150 kg /ha.




Dengan harga sekitar Rp 1.000.000/kg, Pada tahun 2020 produksi teripang di desa Tambea kurang lebih 500 kg teripang kering dengan harga kurang lebih Rp 500 juta, yang tentunya sangat menguntungkan bagi pembudidaya dan dapat meningkatkan taraf hidup masyarakat. 

 

Salah satu kendala yang dihadapi pada saat ini adalah kelangkaan benih teripang akibat dari semakin banyaknya minat masyarakat untuk melakukan budidaya teripang , harga bibit yang semakin mahal, sehingga pembudidaya sering kekurangan benih teripang untuk ditebar. Untuk harga benih rata-rata Rp 3.000 sampai Rp 5.000 /ekor dan untuk satu hektar memerlukan 10.000 sampai 15.000 ekor benih teripang .


Yuk, ikuti juga: Kompetisi LensaMina, Membuka Cakrawala Akuakultur Indonesia

 

Salah seorang pembudidaya kami juga mengeluhkan tentang sarana prasarana yang cukup mahal dalam membuat keramba yang memerlukan dana kurang lebih Rp 100 juta untuk keramba seluas 1 ha. Oleh karena itu masyarakat pembudidaya teripang sangat mengharapkan adanya lembaga yang dapat mengadakan benih teripang putih untuk dapat memenuhi kebutuhan benih bagi pembudidaya teripang.


Dukungan dari pemerintah daerah dan pemerintah pusat sangat diharapkan oleh masyarakat pembudidaya teripang yang berada di Kabupaten Kolaka, Kecamatan Pomalaa ,Desa Tambea dengan  potensi areal budidaya yang cukup luas dalam peningkatan hasil perikanan. Dengan adanya dukungan dari pemerintah daerah maupun pemerintah pusat diharapkan peningkatan produksi teripang akan lebih maksimal dan dapat meningkatkan taraf hidup masyarakat pesisir khususnya pembudidaya teripang di daerah kami.

 

Penulis: Efraim Sariawan

Profesi: Penyuluh Perikanan

Instansi: BRBAPPP Maros


Artikel lainnya

LensaMina 

Menuju Pengembangan Desa Berbasis Pengawasan

Minapoli

1145 hari lalu

  • verified icon1949
LensaMina 

Pakan Akuakultur Dengan Campuran Enzim Papain

Minapoli

1166 hari lalu

  • verified icon2259
LensaMina 

“Hantu” itu Berbentuk Jaring Ikan

Minapoli

1132 hari lalu

  • verified icon2447