Lomba Ikan Cupang Digelar Online

| Mon, 27 Apr 2020 - 22:32

Saat ini segala aktivitas dibatasi. Kerumunan masyarakat tidak diperbolehkan lagi. Pasalnya, wabah Corona Virus Disease atau Covid-19 masih terus mengintai mangsanya.

Berbagai kegiatan pun dialihkan melalui rumah. Bekerja dari rumah, sekolah pun dari rumah saja. Bahkan komunitas pegiat ikan hias menggelar pertandingan mereka secara online.

Melalui jejaring sosial Facebook dan Instagram, Didi menyelenggarakan lomba ikan cupang. Tujuan pertandingan ini ingin membangkitkan kembali dunia ikan hias di Balikpapan, khususnya cupang.

“Tapi karena pandemi Covid-19, pertandingan ini tidak bisa terlaksana. Jadi, kami punya ide untuk melaksanakan secara online,” ujar dia.

Dalam pelaksanaan lomba tersebut, para pemilik ikan cupang yang berasal dari berbagai kota di Kaltim, mengirimkan ikan mereka. Sekitar 70 ikan yang bertanding di 17 kelas berbeda berdasar jenis ikan cupang tersebut.

Selanjutnya ikan-ikan tersebut dimasukkan ke akuarium kaca yang telah berjejer rapi. Dengan tambahan sekat di tiap-tiap akuarium. Selain menggunakan handphone, pihaknya memasang beberapa kamera di sekitar akuarium.

“Begitulah cara para pemilik ikan tersebut dapat menikmati pertandingan,” jelasnya.

Didi menuturkan, sejak dulu pertandingan ini rutin dilaksanakan dua kali dalam sebulan. Digelar di tempat terbuka seperti taman. Diikuti sekitar 200 ikan hias dari seluruh Kaltim.

Hanya, karena kondisi pandemi corona saat ini, event terpaksa tidak terlaksana hampir dua bulan.  Mengacu pada hal itu, pihaknya memutar otak agar pertandingan masih dapat berlangsung tanpa menimbulkan kerumunan orang. Kegiatan lomba dapat tetap terlaksana pada Rabu (22/4) lalu.

Terkait penilaian, Tri selaku juri menjelaskan, yang dinilai ialah keindahan dan kerapian dari ikan. Detail-detail seperti kerapian sirip dan bentuk tubuh jadi poin utama. Ikan yang mengalami cacat, misalkan terdapat sobekan pada ekornya dapat mengurangi poin penilaian.

“Jadi, ketika sekatnya dibuka, dua ikan ini akan berhadapan, lalu mengembangkan ekornya. Di sinilah dinilai perform mereka. Untuk satu ikan itu sekitar 10 menit waktu penilaian,” jelasnya.

Wakil ketua Komunitas Ikan Hias Balikpapan ini menampik anggapan bahwa hal tersebut dapat membuat ikan stres dan mati. Kata dia, ikan cupang memiliki sifat teritorial, yang mana menjadi ditandakan dengan menampilkan keindahan ekor yang dimiliki.

Jika ditemukan adanya ikan yang lemas setelah bertanding, ikan tersebut dinilai tidak bagus. Lantas akan diberi nilai minus dalam penilaian.

Tri menyebut, animo masyarakat terhadap ikan cupang semakin berkembang sejak 2016. Dibanding 4 atau 5 tahun lalu, sekarang banyak masyarakat yang berminat pada ikan yang berukuran kecil ini.

Baik Didi maupun Tri berharap wabah virus segera berakhir. Dengan begitu, lomba yang sebelumnya terlaksana dengan meriah, dapat diselenggarakan lagi.


Sumber: PROKAL.com

Artikel lainnya

Ikan Hias 

4 Penyakit Ikan Hias dan Cara Pengobatannya

Minapoli

627 hari lalu

  • verified icon5214
Ikan Hias 

Peacock Bass, Ikan Predator Cantik dari Amerika Selatan

Minapoli

1006 hari lalu

  • verified icon30474
Ikan Hias 

6 Fakta Menarik Ikan Diskus, Si Raja Ikan Hias Akuarium

Minapoli

1078 hari lalu

  • verified icon3943
Ikan Hias 

KKP Dukung Bogor Jadi Pusat Ikan Hias Terbesar di Indonesia

Minapoli

1881 hari lalu

  • verified icon3501