• Home
  • Infomina
  • Jaga Kelistrikan Tambak Optimal, Profit Budidaya Udang Maksimal

Jaga Kelistrikan Tambak Optimal, Profit Budidaya Udang Maksimal

| Wed, 06 Nov 2024 - 16:18

Minapoli bersama PT Trakindo Utama dan Shrimp Club Banyuwangi telah menggelar webinar BincangMina dengan tema “Manajemen Kelistrikan Tambak Udang untuk Efisiensi Biaya Operasional” pada Rabu, 6 November 2024.


BincangMina diadakan secara daring dan dihadiri oleh 370 peserta yang mayoritas berasal dari kalangan petambak udang, pemerintahan, serta akademisi.




Webinar kali ini menghadirkan narasumber yaitu Hari Juliyanto selaku Sekretaris Jenderal Shrimp Club Banyuwangi dan Tri Hartono Ariyanto selaku Product Manager Power Systems PT PT Trakindo Utama Utama.


Pada paparannya, Hari Juliyanto menjelaskan mengenai penentuan kapasitas serta tips untuk merawat komponen kelistrikan. Hari menekankan bahwa manajemen kelistrikan tambak itu sangat penting karena mencakup biaya operasional terbesar setelah pakan, hingga 20-25% total biaya.


Selanjutnya, ia juga menjelaskan mengenai perhitungan kapasitas kelistrikan yang proporsional untuk tambak intensif (100-200 ekor per m3) agar operasional budidaya dapat berjalan lancar hingga panen.



“Kapasitas listrik yang aman untuk budidaya udang intensif itu 100 kVA (kilo volt ampere) per hektare. Walaupun sebenarnya per hektarenya itu minimal sekali hanya membutuhkan 60 kVA, kita masih bisa mencukupi pada kondisi tertentu yang membutuhkan banyak energi,” ujarnya.


Sekjen Shrimp Club Banyuwangi ini juga menjelaskan beberapa komponen kelistrikan tambak intensif yang diperlukan tersebut antara lain:

Kincir 40 unit per hektare membutuhkan daya 36 kW

Pompa suplai air laut (pipa 8 inci) dan pompa dari tandon ke tambak membutuhkan daya 40-50 kW

Lampu penerangan membutuhkan 5 kW


Mengenai pemasangan panel listrik, ia menjelaskan untuk tetap “sederhana” agar dapat dengan mudah dimengerti dan dikontrol oleh teknisi tambak.


“Gambaran sederhana itu berarti panel-panel yang dipasang dibuat sesimpel mungkin. Semisal, panel kincir itu bisa dijadikan satu panel saja untuk tiap sepuluh kincir. Tidak usah terlalu banyak menggunakan panel atau kabel supaya tidak mempersulit petambak sendiri.”


Selain itu, Hari juga menjelaskan tentang tips maintenance kondisi peralatan tambak, yakni pengecekan kincir. Indikator yang dapat diamati dari kincir adalah satuan ampere per fasenya. Jika amperenya tinggi atau berbeda jauh antarfasenya, berarti kincir tersebut mengalami masalah.


“Kalau amperenya tinggi, berarti kincir tersebut kerjanya berat. Bisa saja karena bearingnya bermasalah, pelampung, atau karena lumut yang terlalu banyak. Kalau pelampung bermasalah, paddle-nya bisa terlalu dalam masuk ke air dan kinerjanya pun semakin berat,” jelasnya.


Adapun ia menyarankan langkah perawatan ini dilakukan tiap tiga hari sekali untuk mencegah terjadinya kebakaran dinamo. Dengan melakukan perawatan ini serta mengatur kinerja masing-masing mesin agar disesuaikan dengan kebutuhan budidaya, dapat membantu menghemat penggunaan energi yang nantinya berdampak pada biaya operasional.


Memasuki sesi selanjutnya, Tri Hartono turut memberikan penyataan senada mengenai urgensi kelistrikan yang memadai untuk operasional tambak.


“Seperti yang kita tahu, budidaya udang itu tidak hanya butuh pakan, tetapi juga asupan oksigen. Kelistrikan itu menjadi tulang punggung pada industri tambak udang,” tegasnya.


Dalam paparannya, Tri menjelaskan bahwa PT Trakindo Utama menyediakan sarana kelistrikan tambak berupa genset yang dapat diandalkan untuk sektor tambak udang.


Ia turut menyampaikan bahwa PT Trakindo Utama telah melayani lebih dari 1000 pelanggan yang tersebar di seluruh Indonesia pada sektor pertanian dan perikanan, termasuk tambak udang. Dalam upaya mendukung industri ini, Trakindo menyediakan genset dalam berbagai range kapasitas listrik, baik genset untuk generator listrik utama ataupun sebagai cadangan ketika sumber energi padam. 


Menurut Tri, terdapat beberapa fitur genset yang diutamakan untuk operasional tambak yaitu durasi aktif serta tahan karat karena penggunaan di air laut. 


“Genset harus siap dioperasikan selama mungkin agar dapat menghasilkan energi untuk tambak. Selain itu, genset kami juga disertai fitur space heater yang melindungi genset agar tidak mudah rusak karena korosi oleh air laut.” ujar Tri.


Terakhir, Tri juga menyampaikan bahwa produk genset dari PT Trakindo Utama memiliki garansi hingga 4 tahun dengan fasilitas teknisi yang siap hadir ke tempat ketika genset mengalami masalah. Walau begitu, tetap penting untuk para petambak melakukan maintenance dan penggunaan yang sesuai dengan prosedur. Hal ini tentu untuk memperpanjang usia penggunaan dan menghindari genset yang bermasalah.


Simak webinar BincangMina selengkapnya di sini.


Acara ini disponsori oleh Trakindo Utama




Artikel lainnya

Terkini 

Transformasi Bisnis Akuakultur

Info Akuakultur

2213 hari lalu

  • verified icon2894