Hidrogen Sulfida: Ancaman Tersembunyi bagi Kesehatan Udang
| Sun, 29 Sep 2024 - 21:21
Dalam budidaya udang, terbentuknya sedimen di dasar tambak adalah fenomena yang lazim dan sering terjadi. Keberadaan sedimen pada dasar tambak harus selalu dikontrol, sebab apabila keberadaannya terlalu berlebihan akan dapat menimbulkan beberapa gas beracun, seperti hidrogen sulfida.
Hidrogen sulfida (H₂S) adalah gas beracun yang dapat terbentuk di tambak udang, terutama pada kondisi anaerobik (tanpa oksigen) yang sering terjadi di dasar tambak. Gas ini sangat berbahaya bagi udang karena dapat menghambat proses pernapasan udang dan berpotensi menyebabkan kematian secara massal jika konsentrasinya terlalu tinggi.
Bagaimana Hidrogen Sulfida Terbentuk?
Hidrogen sulfida terbentuk dari aktivitas bakteri pencerna sulfat, seperti bakteri Desulfovibrio yang mengurai materi organik dalam kondisi anaerob. Proses ini lebih sering terjadi di dasar tambak air payau dengan kelimpahan ion sulfat yang lebih tinggi dibandingkan pada air tawar. Setidaknya ada dua faktor utama yang menyebabkan terbentuknya hidrogen sulfida di tambak.
Kondisi Anaerob
Ketiadaan oksigen di dasar tambak yang disebabkan oleh kadar sedimen tambak (endapan bahan organik) yang sudah terlalu tinggi.
Jangkauan Aerator Tidak Optimal
Oksigen yang dihasilkan oleh aerator tidak menjangkau hingga ke dasar tambak yang membuat kondisi anaerob semakin mudah terbentuk.
Dampak Hidrogen Sulfida pada Udang
Dampak utama dari hidrogen sulfida bagi udang ialah menghambat proses pernapasan dan menimbulkan kerusakan pada organ insang. Namun, tingkat toksisitas hidrogen sulfida bergantung pada beberapa parameter kualitas air, seperti pH, suhu, dan kadar oksigen terlarut (DO). Toksisitas hidrogen sulfida akan semakin tinggi saat ketiga parameter tersebut mengalami penurunan yang drastis.
Pernapasan udang yang terganggu akan membuat udang menjadi stres dan saat udang stres maka pertumbuhannya juga mengalami hambatan. Udang yang stres akan menjadi lebih rentan terhadap serangan penyakit dan berpotensi mengalami kematian secara massal.
Pencegahan dan Penanganan Untuk mencegah terbentuknya hidrogen sulfida di tambak, diperlukan beberapa langkah yang tepat sasaran, seperti:
Meningkatkan Aerasi
Tujuan dari menambah aerasi di tambak ialah untuk meningkatkan kadar oksigen terlarut agar dapat menjangkau hingga ke dasar tambak demi menghindari kondisi anaerob. Kondisi anaerob yang gagal terbentuk akan mencegah bakteri pereduksi sulfat untuk bekerja.
Mengelola Pakan
Mengatur pemberian pakan agar tidak berlebihan merupakan salah satu cara yang efektif untuk mengurangi akumulasi materi organik di dasar tambak.
Rutin Mengukur Kualitas Air
Melakukan monitoring sertra kontrol beberapa parameter seperti pH, suhu, dan DO secara rutin untuk memastikan kondisi tambak tetap optimal.
Kesimpulan
Hidrogen sulfida jarang sekali menjadi perhatian petambak, sehingga membuatnya menjadi sebuah ancaman tersembunyi bagi kesehatan udang di tambak. Gas ini dihasilkan oleh aktivitas bakteri yang mencerna sulfat dalam kondisi tanpa oksigen dan sangat berbahaya bagi udang. Untuk menjaga kesehatan udang dan mencegah kematian massal, penting untuk mengelola kondisi tambak dengan baik, meningkatkan aerasi, mengatur pemberian pakan, dan rutin mengukur kualitas air.