• Home
  • Infomina
  • Dorong Industrialisasi, Aplikasi Aquarium Indonesia Diluncurkan

Dorong Industrialisasi, Aplikasi Aquarium Indonesia Diluncurkan

| Wed, 07 Aug 2019 - 13:28

Badan Riset dan Sumber Daya Manusia Kelautan dan Perikanan (BRSDM) meluncurkan Aplikasi Aquarium Indonesia, dalam gelaran Pameran dan Kontes Ikan Hias 2019 yang bertemakan ‘Bangun Industri Ikan Hias di Era 4.0’ di Plaza Kalibata pada Minggu (4/8).

"Persoalan mendasar di Indonesia adalah  pendataan yang kurang akurat. Data ikan hias Indonesia belum dapat ditelusuri, tentu ini adalah masalah yang besar dalam perindustrian ikan hias Indonesia. Tentu, peluncuran Aplikasi Aquarium Indonesia harua dijadikan momentum kita bersama untuk memecahkan  persoalan data spesies ikan yang beragam antar kementerian, lembaga, hingga pembudidaya," ungkap Sekretaris BRSDMKP Maman Hermawan pada seremoni peluncuran aplikasi Aquarium Indonesia.

Platform ini, lanjut sia, merupakan ide dan semangat baru proses pendataan ikan hias Indonesia dan merupakan platform pertama dengan data termasif di Indonesia.

Dia menyampaikan bahwa aplikasi Aquarium Indonesia didesain untuk mendokumentasikan semua spesies biota akuatik ornamen dan tanaman hias Indonesia dalam bentuk repositori spesies, serta mewadahi para pembudidaya, pedagang, eksportir dan konsumen aquaria di tanah air dalam bentuk bursa komersial online. 

Ketua Sekolah Tinggi Perikanan (STP) Jakarta Mochammad Heri Edy, menyampaikan bahwa penggunaan aplikasi Aquarium Indonesia dapat diunduh di Google Play Android. Selain itu, ciptaan HAKI-Copyrights nya telah didaftarkan pada Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia RI.

“Aplikasi teranyar ini diinisiasi, dikonstruksi dan dikembangkan oleh Dosen STP Kadarusman dan himpunan taruna Prodi Teknologi Pengelolaan Sumberdaya Perairan STP Angkatan 53 yang dikoordinatori oleh Achmad Naufal Athallah dan Nurhadiah,” tutur Heri Edy.

Dosen STP Kadarusman menjelaskan bahwa repositori spesies pada aplikasi Aluarium Indonesia memuat potensi sumberdaya biota akuatik ornamen, baik yang telah diperdagangkan secara luas maupun yang berpotensi sebagai biotop hias. Biotop dibagi ke dalam grup taksa ikan, krustasea, tortoise, karang-kerang, tanaman air dan biota/produk akuarium lainnya. 

“Selain itu, citra data repositori menampilkan sebaran dan sifat biota yaitu endemik, natif dan spesies asing; habitat; status perdagangan dan konservasinya. Secara spesifik, aplikasi ini mewadahi semua pihak untuk memberikan kontribusi pengkayaan data spesies dengan proses peng-inputan yang mudah dan cepat,” jelas Kadarusman.

Aplikasi ini memiliki fitur bursa komersial, memuat gerai jual beli virtual untuk semua jenis biota dan produk esensial bisnis akuarium. Laman ini mewadahi semua pelaku bisnis akuarium (pembudidaya, pedagang ritel dan eksportir). Penjual dan pembeli dapat melakukan interaksi (negosiasi jual-beli) satu sama lain lewat wadah chatting box, telepon dan Whatsapp.

Saat ini perdagangan ikan hias atau Aquaria merupakan industri miliaran dolar yang memperjualbelikan sekitar 40 juta ekor ikan tiap tahun,1.600 spesies, dan melibatkan 125 negara. Indonesia saat ini menguasai sekitar 20% pasar ikan hias dunia. Selama periode 2007-2016, Indonesia telah mengekspor 707 juta ikan hias. Pasar ikan hias Indonesia memperdagangkan 16 spesies dengan nilai ekspor sebesar USD 17.8 juta di mana mayoritas ekspor Indonesia dikirim ke Jepang 24%, Singapura 20% dan USA 12%. 

Hadir dalam kesempatan ini, Sekda Prov DKI Jakarta Saefullah, Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan dan Pertanian Pemprov DKI Jakarta Darjamuni, Walikota Jakarta selatan Marullah Matali, Walikota Jakarta Utara, Kepala BKIPM diwakili oleh Kepala Puskari, Sekretariat DJPB, Direktur Produksi dan Usaha Budidaya DJPB, Ketua STP Jakarta, para Pejabata Eselon II dan III Lingkup BRSDM KP, Ketua Masyarakat Akuakultur Indonesia, serta Ketua Dewan Ikan Hias Indonesia (DIHI).

Pameran dan Kontes Ikan Hias  diselenggarakan Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan dan Pertanian (KPKP) DKI Jakarta, di area parkir Plaza Kalibata, Jakarta Selatan mulai 31 Juli hingga 4 Agustus 2019.

Event ini melibatkan sekitar 500 peserta pameran dan kontes ikan hias dari para pelaku usaha ikan hias, perusahaan swasta bidang perikanan, komunitas ikan hias, dan pembudidaya ikan hias binaan Suku Dinas KKP di lima wilayah kota administrasi. 

Acara ini dimeriahkan berbagai macam kegiatan seperti pameran ikan hias, pakan ikan, dan aquascape, temu usaha ikan hias dengan tema upaya memperluas pasar ikan hias, lokakarya bangun industri ikan hias di era 4.0, dan penjualan ikan hias di stan-stan pameran.


Sumber : Trobos Aqua

Artikel lainnya

Startup 

French Algal Producer Wins Aquaculture Innovation Award

Minapoli

1929 hari lalu

  • verified icon1982
Startup 

WeTech wins Aquaculture Innovation Challenge

Minapoli

2001 hari lalu

  • verified icon2824
Startup 

A Golden Opportunity for Aquaculture Start-Ups

Minapoli

1696 hari lalu

  • verified icon2222