
Ciri dan Penanganan Penyakit White Spot (WSSV) pada Udang Vaname
| Wed, 27 Aug 2025 - 14:21
Salah satu penyakit yang cukup mengkhawatirkan pada ekosistem budidaya udang Indonesia adalah White Spot Syndrome Virus (WSSV). Penyakit ini telah banyak menjadi faktor utama kerugian tambak udang.
Penyakit WSSV atau biasa disebut bintik putih ini dapat menyebabkan kematian massal populasi udang pada tambak.
Artikel ini akan membahas lebih dalam mengenai penyakit WSSV pada udang, mulai dari ciri-ciri, penyebab, hingga strategi pengendalian yang dapat diterapkan di tambak.
Apa Itu Penyakit WSSV?
White Spot Syndrome Virus (WSSV) adalah virus mematikan yang menyerang berbagai jenis udang, termasuk udang vaname.

Sumber: Indah Lestari et al. 2022
Penyakit ini pertama kali dilaporkan di Asia pada 1990-an dan kini telah menyebar ke berbagai negara produsen udang, termasuk Indonesia.
Penyakit WSSV pada udang disebabkan oleh virus dari famili Nimaviridae yang memiliki kemampuan menyebar dengan sangat cepat. Virus ini menyerang berbagai jaringan penting pada udang seperti epidermis, jaringan ikat, insang, hingga organ-organ vital seperti hepatopankreas.
Dampaknya sangat fatal karena dapat menyebabkan kematian massal hingga 100% dalam waktu kurang dari 10 hari setelah gejala muncul.
Infeksi biasanya terjadi pada udang yang sudah berumur di atas 20 hari, terutama saat tambak mengalami tekanan lingkungan seperti suhu yang turun drastis.
Kenali 10 Jenis Penyakit Udang Vaname di Tambak
Gejala Penyakit WSSV
Gejala klinis yang ditimbulkan oleh penyakit ini relatif mudah dikenali, terutama ketika infeksi sudah mencapai tingkat lanjut.
Beberapa ciri khasnya antara lain:
- Bintik putih yang terlihat pada permukaan karapas, ekor, dan kepala
- Nafsu makan menurun drastis hingga tidak makan sama sekali
- Tubuh udang menjadi pucat atau kemerahan, terutama di bagian kaki renang
- Udang terlihat lemas, lambat berenang, dan sering muncul di permukaan air
- Kematian mendadak yang terjadi secara masif
Bintik putih merupakan salah satu tanda yang yang tegas menunjukkan bahwa udang telah terserang penyakit WSSV. Penyakit ini menyebabkan kerusakan sel dan mengakibatkan adanya penumpukan kalsium di bawah kutikula. Oleh karena itu, penumpukan tersebut dapat terlihat sebagai bintik putih.
Penularan Penyakit WSSV
Penularan penyakit WSSV pada udang dapat terjadi dengan sangat cepat, baik secara horizontal maupun vertikal.
Penularan horizontal terjadi melalui kontak langsung dengan udang terinfeksi, peralatan tambak yang tidak steril, air atau lumpur yang tercemar, serta bangkai udang yang terinfeksi virus.
Sementara penularan vertikal bisa terjadi jika indukan membawa virus dan menularkannya kepada larva melalui telur atau sperma.
Faktor lingkungan yang dapat memicu udang lebih mudah terinfeksi penyakit WSSV adalah perubahan suhu drastis dan fluktuasi salinitas. Parameter kualitas air yang jelek lainnya juga dapat membuat udang stres dan virulensi meningkat.
Hasil Studi Mengenai Korelasi WSSV dan Bakteri Vibrio
Cara Mengatasi dan Mengendalikan WSSV
Saat tambak terindikasi terserang penyakit WSSV pada udang, petambak harus segera bertindak cepat dan tepat untuk meminimalkan kerugian. Langkah pertama yang perlu dilakukan adalah deteksi penyakit melalui pemeriksaan PCR guna memastikan keberadaan infeksi WSSV.
Jika infeksi terkonfirmasi, panen parsial bisa menjadi opsi yang bijak untuk menyelamatkan sebagian hasil budidaya sebelum penyebaran meluas. Selanjutnya, sterilisasi tambak harus dilakukan dengan mengaplikasikan klorin dosis 30 ppm, serta memusnahkan udang yang terinfeksi agar virus tidak menyebar lebih luas.
Semua peralatan budidaya juga perlu dibersihkan dan disterilkan sebelum digunakan kembali. Pengelolaan tambak yang ketat dan disiplin merupakan kunci utama dalam menekan risiko penyebaran WSSV di lingkungan budidaya.
Cara Mencegah Penyakit WSSV
Pencegahan adalah langkah terbaik dan paling efisien dalam menghadapi WSSV. Beberapa strategi yang dapat diterapkan sejak awal siklus budidaya meliputi:
- Gunakan benur SPF (Specific Pathogen Free) yang sudah terverifikasi bebas WSSV dari hatchery terpercaya
- Sterilisasi kolam dan air sebelum digunakan, menggunakan kapur tohor, klorin, atau senyawa oksidatif lain dengan dosis yang sesuai
- Terapkan biosekuriti ketat seperti jalur satu arah, disinfeksi kaki dan tangan sebelum masuk tambak, serta larangan penggunaan alat secara bergantian antarkolam
- Jaga kestabilan kualitas air dan minimalkan stres lingkungan selama masa pemeliharaan
Penerapan sistem budidaya yang higienis dan berbasis pencegahan menjadi investasi terbaik untuk melindungi tambak dari serangan WSSV.
Ini Dia 4 Cara Mencegah Penyakit Udang
Cegah Penyakit Udang Bersama Minapoli
Untuk mencegah penyakit WSSV, petambak memerlukan sarana tambak yang tepat. Oleh karena itu, penting bagi petambak untuk bisa segera mendapatkan kebutuhan tambak seperti desinfektan, probiotik, vitamin, dan alat pendukung lainnya.
Minapoli hadir sebagai solusi pengadaan terpercaya di dunia akuakultur. Sebagai marketplace akuakultur nomor 1 di Indonesia, Minapoli menyediakan lebih dari 2.000 produk dari mitra terpercaya, dengan harga yang kompetitif dan layanan cepat ke berbagai wilayah.
Dengan Minapoli, petambak bisa fokus pada kegiatan budidaya tanpa harus repot mencari kebutuhan tambak di banyak tempat.\
Dapatkan Kebutuhan Tambak Anda di sini