Cara Tebar Benur Udang Vaname yang Benar

| Thu, 19 Oct 2023 - 16:02

Dalam membudidayakan udang, ada tahapan-tahapan yang perlu dilalui dengan benar. Tidak terkecuali cara tebar benur Udang Vaname. Pasalnya udang tidak boleh langsung ditebar begitu saja ke dalam kolam. Media tambak harus lebih dulu disiapkan, sampai kandungan airnya sudah ideal untuk budidaya udang. 


Selain itu benur udang juga harus beradaptasi dulu dengan kondisi air tambak. Jika ditebar sembarangan, maka bibit udang yang sudah disiapkan akan stres dan banyak yang akan mati. Karena itulah pembudidaya wajib mengetahui cara menebar benur yang benar.


Cara Tebar Benur Udang Vaname di Kolam Tambak


Menebar benur udang tidak bisa sembarangan. Harus dilakukan dengan hati-hati dan berdasarkan pengamatan. Berikut ini tahapan menebar benur Udang Vaname yang benar:


Artikel terkait: Bibit Udang Berkualitas untuk Budidaya


1. Mempersiapkan Kolam


Pertama persiapkan media tambak dengan melakukan pembersihan, pengeringan, dan memperbaiki tambak jika ada kebocoran. Kemudian pasang kembali peralatan aerasi dan sarana pendukung lainnya.


Setelah persiapan sarana kolam selesai, selanjutnya persiapkan air untuk media pemeliharaan. Lakukan pengendapan, sterilisasi air, dan menumbuhkan plankton  di dalam tambak dengan menebar pupuk NPK 1 ppm, KNO3 1 ppm. Lakukan selama 5 hari berturut-turut.


Sebelum kolam digunakan, cek dulu kualitas air. Parameternya dengan melihat nilai pH air, Alkalinitas, oksigen terlarut (DO), dan salinitas. Jika sudah sesuai dengan standar kualitas air layak budidaya, barulah benur bisa mulai dimasukkan ke dalam kolam.


2. Benur Beradaptasi dengan air Tambak


Penebaran benur dilakukan di pagi atau sore hari. Yaitu saat intensitas sinar matahari masih rendah. Namun benur tidak boleh langsung dilepas ke air kolam tambak. Benih udang harus beradaptasi dulu dengan kondisi air di dalam tambak. 


Caranya yaitu, dengan menaruh bibit udang di dalam kantong plastik dan biarkan mengapung di kolam tambak selama 15-30 menit. Kemudian buka pengikat kantong plastik lalu ukur tingkat salinitas dan suhu dari air di kantong plastik dan air tambak. Perbedaan tingkat salinitas di kantong plastik dengan air tambak tidak boleh lebih dari 5 ppt dan suhu tidak lebih dari 2 derajat celcius. 


Supaya udang dapat beradaptasi dengan salinitas air tambak, masukkan air tambak ke dalam kantong plastik sedikit demi sedikit dan lakukan secara perlahan. Sampai salinitas serta suhu air di kantong plastik dan tambak sama.


Baca juga: 6 Rekomendasi Pakan Bibit Udang Terbaik agar Produktivitas Budidaya Meningkat


3. Penebaran Benih ke dalam Tambak


Setelah  benih udang bisa beradaptasi baru dilepaskan ke perairan tambak. Tanda benur sudah beradaptasi terlihat dari geraknya yang berenang aktif di dalam kantong.


Cara tebar benur Udang Vaname bisa dilakukan dengan dua metode. Pertama benih langsung dikeluarkan dari kantong plastik secara perlahan. Kemudian benur akan keluar dan berenang dengan sendirinya.


Cara kedua bisa dengan menambahkan dulu artemia (pakan alami udang) ke dalam wadah penampungan sebanyak 60 gram untuk 100.000 ekor benur. Setelah 30 menit benih udang dikeluarkan melalui selang dengan memanfaatkan gaya gravitasi.


4. Melakukan Program Pakan Blind Feeding 


Setelah menebarkan bibit udang, pembudidaya mulai menyiapkan program pemberian pakan. Namun untuk DOC (Day of Culture) 1-30 hari, pembudidaya dapat melakukan blind feeding, yaitu memberi pakan tanpa memperhatikan program pakan. Tujuannya untuk mengenalkan benih udang pada pakan buatan juga mengantisipasi jika pakan alami sudah habis.


Itu dia cara tebar benur Udang Vaname yang benar. Prosesnya memerlukan waktu 5 hari karena media tambak harus lebih dulu disiapkan. Sedangkan penebaran udang dapat selesai dalam satu hari, asalkan kegiatan penebaran dilakukan di pagi atau sore hari.


Seputar udang: Manajemen Blind Feeding pada Fase Awal Budidaya Udang


5. Perhatikan Padat Tebar


Selain memperhatikan cara tebar Udang Vaname, pembudidaya juga harus memastikan padat tebar udang di dalam tambak. Yaitu jumlah udang yang dimasukan ke dalam satu kolam tambak. Untuk varietas Udang Vaname jumlah padat tebar benih bisa cukup tinggi sekitar 250 – 500 ind/m3. Jumlahnya bahkan bisa bertambah lagi tergantung jenis teknologi tambak yang disiapkan apakah intensif, semi intensif, atau super intensif.


Beberapa pertimbangan yang menentukan jumlah padat tebar di antaranya yaitu:


a) Aspek Teknis

Aspek teknis yang dilihat adalah tingkat oksigen terlarut (DO) dan ketersediaan prasarana pendukung. DO memiliki peran penting dalam proses respirasi dan metabolisme udang. Sehingga perlu dipastikan kadar DO dalam air cukup untuk budidaya udang yaitu sekitar 4 ppm.


Kemudian dibutuhkan pula sarana pendukung untuk menjaga kadar oksigen. Yaitu dengan memasang kincir, blower, pompa sirkulasi atau Oxy-mix, dan menyediakan liquid oksigen.


b) Aspek Ekonomis

Sedangkan dari sisi ekonomis, pembudidaya perlu memperhatikan daya dukung kolam dan potensi produktivitasnya. Mengedepankan konsep budidaya berkelanjutan untuk mendapatkan keuntungan yang maksimal. Jadi perlu perlu disesuaikan dengan ukuran kolam.


Karena itulah media tambak dan sarana pendukung budidaya harus memadai jika ingin menghasilkan panen berlimpah dan mendatangkan keuntungan. Dimulai dengan melakukan cara tebar benur Udang Vaname yang benar.  Sayang jadinya, jika Anda sudah memilih benih udang terbaik, tetapi cara menebarkannya sembarangan. Benih terbaik spun akan mudah mati.


Supaya memudahkan pembudidaya dalam mengelola area tambak, pilih kolam yang mudah pemeliharaannya. Anda bisa menggunakan kolam terpal bulat yang ukurannya bisa disesuaikan dengan lahan tambak yang tersedia.


Informasi lainnya: Belajar dari Industri Udang Ekuador


Artikel ini pertama kali dipublikasikan oleh Tambak Milenial. Ketepatan informasi yang terdapat di dalamnya di luar tanggung jawab Minapoli.



Artikel lainnya