• Home
  • Infomina
  • Cara Penggunaan dan Dosis Saponin untuk Tambak Udang

Cara Penggunaan dan Dosis Saponin untuk Tambak Udang

| Wed, 06 Aug 2025 - 20:09

Dalam budidaya udang, adanya predator liar dan hama kerap menjadi tantangan di lapangan. Keberadaan hama di tambak udang harus dihilangkan untuk menjaga produktivitas tambak udang. 


Salah satu solusi yang umum digunakan untuk membasmi hama adalah dengan penggunaan saponin.


Artikel ini akan membahas mengenai pengertian saponin, cara kerjanya, serta cara penggunaan dan dosis saponin untuk tambak yang tepat agar hasil budidaya semakin optimal.


Apa Itu Saponin?

Saponin merupakan senyawa aktif alami dalam berbagai tanaman, seperti biji pepaya hingga mengkudu. Bentuknya biasanya berupa bubuk atau butiran kasar berwarna cokelat tanah. 


Senyawa ini memiliki karakteristik sebagai surfaktan, yang berarti dapat menurunkan tegangan permukaan air dan menghasilkan busa. Dalam konteks tambak udang, kehadiran saponin sangat membantu dalam menekan populasi hama perenang seperti ikan-ikan kecil, serta mikroorganisme penyebab penyakit.


Saponin efektif dalam membasmi hama karena kemampuannya menyerang sistem pernapasan hewan berdarah dingin. Ketika saponin masuk ke dalam tubuh ikan liar, ia akan merusak membran sel dan menyulitkan pertukaran oksigen, yang pada akhirnya menyebabkan kematian.


Selain itu, saponin juga bersifat antimikroba sehingga mampu melawan bakteri patogen dalam budidaya udang. 


Penggunaan saponin ini umum digunakan karena dianggap aman untuk udang dalam dosis tertentu.


Cara Penggunaan dan Dosis Saponin untuk Tambak Udang

Agar manfaat saponin optimal dan aman, proses penggunaannya memerlukan dosis dan cara tertentu.


Pertama, saponin harus direndam dalam air bersih selama 6 hingga 12 jam. Tujuannya adalah agar zat aktifnya larut sempurna dan siap ditebarkan. Setelah itu, larutan saponin beserta ampasnya bisa disebar merata ke seluruh permukaan tambak atau tandon air.


Waktu terbaik untuk menebar adalah saat siang hari, antara pukul 09.00 hingga 13.00, saat suhu air cukup hangat dan predator aktif berenang di permukaan.


Agar penyebarannya optimal, disarankan menghidupkan aerator atau kincir air agar saponin dapat tersebar merata dan busa terbentuk dengan baik. Busa ini berfungsi membantu proses difusi oksigen sekaligus meningkatkan efektivitas senyawa dalam menjangkau seluruh bagian tambak.


Penentuan dosis saponin untuk tambak diperlukan penyesuaian berdasarkan kondisi salinitas dan usia tambak:

- Untuk air bersalinitas rendah (di bawah 15 ppt), dosis saponin yang direkomendasikan adalah 20 ppm

- Untuk tambak dengan salinitas di atas 15 ppt, cukup menggunakan 15 ppm

- Pada tahap persiapan awal kolam, khususnya sebelum penebaran benur, petambak dapat menggunakan dosis 25 ppm untuk membersihkan tandon atau kolam dari hama.


Petambak bisa menyesuaikan dosis saponin untuk tambak sesuai kondisi cuaca. Misalnya, saat musim hujan, penggunaan saponin sekitar 5–10 kg/ha dapat membantu menguji kinerja aerator dan membasmi predator yang masuk bersama air hujan.


Dengan pemahaman yang benar mengenai cara penggunaan dan dosis yang tepat, saponin bisa menjadi sahabat terbaik dalam menjaga kesehatan ekosistem tambak udang dan meningkatkan produktivitas hasil panen.


Dapatkan Saponin di Minapoli

Minapoli hadir sebagai solusi pengadaan terpercaya di dunia akuakultur. Sebagai marketplace akuakultur nomor 1 di Indonesia, Minapoli menyediakan lebih dari 2.000 produk dari mitra terpercaya, dengan harga yang kompetitif dan layanan cepat ke berbagai wilayah.


Dengan Minapoli, petambak bisa fokus pada kegiatan budidaya tanpa harus repot mencari kebutuhan tambak di banyak tempat.


Dapatkan saponin di sini.

Artikel lainnya

Udang 

Belajar dari Industri Udang Ekuador

Minapoli

1204 hari lalu

  • verified icon4090
Udang 

Cara Mengatasi Penyakit Insang Hitam pada Udang Vaname

Aditya Mukti Pramana

5 hari lalu

  • verified icon29