
Cara Menetaskan Telur Lele: Cara & Tips Sukses
| Mon, 31 Mar 2025 - 23:47
Memahami mengenai cara menetaskan telur lele dengan efektif adalah bagian penting dalam manajemen pemijahan ikan lele.
Proses ini tidak hanya menentukan kuantitas benih yang dihasilkan, tetapi juga memengaruhi kualitas benih yang akan dibesarkan lebih lanjut.
Hal ini disebabkan oleh telur lele yang sensitif dan memerlukan tata cara yang tertib agar telur menetas dengan sukses.
Oleh karena itu, artikel ini akan menjelaskan mengenai alur, tips, dan tata cara menetaskan telur lele yang baik. Simak sampai habis ya!
Cara Menetaskan Telur Lele
Proses penetasan telur lele sangat erat kaitan secara teknis dengan proses pemijahan. Maka dari itu, kedua proses tersebut harus dilakukan secara runut agar hasilnya maksimal. Berikut adalah tahapan yang perlu diperhatikan:
Pembuatan Kakaban
Kakaban adalah media tempat menempelnya telur lele selama proses pemijahan dan penetasan.
Kakaban umumnya terbuat dari ijuk atau paranet yang diikatkan pada tongkat bambu. Bahan Ijuk lebih disarankan karena lebih alami dan dapat menjadi substrat penempelan yang bagus bagi telur lele.
Umumnya, kakaban berukuran sekitar panjang 1 meter dan lebar 40-50 cm. Ukuran kakaban yang dibuat ini juga dapat disesuaikan dengan dimensi kolam pemijahan dan penetasan telur. Sesuaikan juga jumlah kakaban agar dapat mengisi dasar kolam.
Kenapa kakaban ini penting? Karena kakaban adalah media penempelan telur yang digunakan untuk memindahkan telur lele dari kolam pemijahan ke kolam penetasan.
Persiapan Kolam Pemijahan dan Penetasan
Terdapat beberapa aspek yang perlu diperhatikan dalam persiapan 2 kolam tersebut.
Kolam Pemijahan:
Kedalaman air sekitar 60 cm
Pastikan dinding kolam dilapisi terpal atau dibuat sedikit empuk untuk menghindari cedera saat proses induk memijah
Kolam Penetasan Telur:
Kedalaman air sekitar 30 cm
Tutupi kolam dengan kanopi atau paranet untuk menjaga suhu air tetap stabil. Upayakan juga kolam penetasan berada dalam kondisi indoor.
Nyalakan aerasi
Pemasangan Kakaban
Sebelum proses pemijahan dimulai, letakkan kakaban di dasar kolam pemijahan agar dapat ditempeli oleh telur lele yang dihasilkan.
Kakaban tidak boleh mengambang dan harus berada di dasar kolam. Pemasangan dapat menggunakan batu atau pemberat lainnya di atas kakaban.
Pemindahan Kakaban ke Kolam Penetasan
Setelah indukan lele bertelur, kakaban yang telah ditempeli telur harus segera dipindahkan ke kolam penetasan untuk mencegah telur dimakan oleh induk.
Amati kolam pemijahan terlebih dahulu. Jika terdapat telur lele yang terliihat di kakaban, maka pindahkan kakaban sesegera mungkin.
Proses ini perlu dilakukan secara hati-hati agar semua telur yang menempel tidak hanyut atau jatuh pada saat pemindahan. Pastikan juga kakaban tetap tenggelam di kolam penetasan.
Periode Telur Menetas
Telur lele umumnya akan menetas dalam waktu 15-24 jam setelah pemijahan. Selama periode ini, pembudidaya harus memastikan stabilitas suhu dan kualitas air.
Suhu: 29-30 C
pH: 7,6 - 7,8
Oksigen terlarut (DO): > 4 ppm
Pengamatan Kondisi Telur Lele
Selama periode penetasan telur, amati telur-telur lele yang menempel di kakaban atau dinding kolam.
Terdapat beberapa ciri-ciri telur ikan lele yang terbuahi dan diasumsikan akan berhasil menetas, yaitu:
- Berwarna bening kekuningan
- Memiliki inti yang terlihat di dalamnya
- Menempel pada substrat
- Berbentuk bulat sempurna
Sebaliknya, telur yang tidak terbuahi dan diasumsikan gagal menetas memiliki ciri-ciri berikut:
- Berwarna putih susu
- Berwarna kehijauan
- Mengambang di permukaan air
- Terlihat berlendir atau berkapas
Amati juga telur-telur yang mengambang di permukaan dan memiliki ciri-ciri gagal menetas tersebut untuk segera dibuang agar tidak membawa penyakit bagi telur yang lain.
Penyebab Telur Lele Tidak Menetas
Beberapa faktor yang dapat menyebabkan kegagalan penetasan telur lele adalah sebagai berikut.
Indukan Kurang Berkualitas: induk yang belum matang gonadnya akan menghasilkan telur yang belum matang atau memiliki daya tetas rendah
Kualitas Air Buruk: air yang kualitasnya fluktuatif dan tidak berada pada rentang toleransi akan menghambat perkembangan embrio dan memicu penyakit.
Infeksi jamur: telur yang berwarna putih susu umumnya telah terinfeksi oleh jamur dan tidak akan menetas.
Cara Merawat Larva Lele yang Baru Menetas
Jika cara menetaskan telur lele tersebut telah dilakukan dan berhasil, maka langkah selanjutnya adalah memelihara larva lele hingga memasuki usia panen benih. Berikut merupakan langkah-langkahnya.
Pemberian Pakan
Larva lele yang baru menetas tidak perlu diberikan pakan selama 3 hari karena masih memiliki kandungan kuning telur sebagai cadangan makanan.
Setelah itu, larva lele dapat diberikan pakan berupa cacing sutra atau kutu air. Pakan alternatif yang dapat diberikan yaitu kuning telur ayam, akan tetapi pemberian pakan ini perlu diiringi dengan monitoring kualitas air yang ketat.
Menjaga Kualitas Air
Pastikan parameter kualitas air seperti pH, suhu, dan DO tetap stabil. Lakukan juga proses siphon dan penggantian air secara berkala.