• Home
  • Infomina
  • Cara Lengkap Budidaya Udang Sistem Tambak Tradisional

Cara Lengkap Budidaya Udang Sistem Tambak Tradisional

| Fri, 25 Apr 2025 - 20:01


Di tengah berkembangnya teknologi akuakultur, tambak udang tradisional masih menjadi pilihan banyak petambak, terutama di wilayah pesisir dengan keterbatasan akses terhadap teknologi modern. 


Budidaya dengan sistem tradisional ini umumnya dilakukan secara alami, minim alat canggih, dan mengandalkan pengalaman serta kondisi lingkungan sekitar. 


Artikel ini akan membahas cara lengkap budidaya udang sistem tambak tradisional dengan langkah-langkah yang sudah terbukti efektif.


Cara Budidaya Tambak Udang Tradisional

Persiapkan Tambak

Tahapan awal yang penting dalam budidaya udang adalah mempersiapkan tambak.


Tambak udang tradisional biasanya berupa lahan tanah yang dialiri air laut atau payau. Langkah pertama adalah mengeringkan dasar tambak hingga tanah merekah. Proses ini bertujuan untuk membunuh patogen serta memperbaiki struktur tanah.


Setelah kering, dasar tambak dibalik dan diratakan kembali. Pengapuran menggunakan dolomit atau kapur pertanian dilakukan untuk menstabilkan pH tanah serta mengurangi tingkat keasaman.


Tumbuhkan Plankton

Setelah tambak diisi air dan dibiarkan stabil selama beberapa hari, tahap berikutnya adalah menumbuhkan plankton.


Keberadaan plankton sangat vital dalam tambak udang tradisional karena menjadi sumber pakan alami yang kaya nutrisi. Plankton juga membantu menjaga keseimbangan ekosistem perairan.


Penumbuhan plankton bisa dilakukan dengan menambahkan pupuk urea dan TSP dalam dosis tertentu, disesuaikan dengan luas tambak. Warna air yang berubah menjadi kehijauan menandakan bahwa plankton telah tumbuh dan tambak siap ditebari benur.


Pilih Benur Berkualitas

Benur adalah bibit udang yang akan dibesarkan hingga siap panen. 


Dalam budidaya udang, kualitas benur sangat menentukan keberhasilan budidaya. Benur yang sehat umumnya aktif berenang melawan arus, berwarna cerah, dan berasal dari hatchery yang sudah tersertifikasi.


Sebelum ditebar, benur perlu diaklimatisasi terlebih dahulu untuk menyesuaikan diri dengan suhu dan salinitas air tambak. Proses adaptasi ini dilakukan secara bertahap agar benur tidak mengalami stres yang dapat menurunkan daya tahan tubuhnya.


Pantau Kualitas Air

Meski mengandalkan sistem tradisional, pengawasan terhadap kualitas air tetap dilakukan. Kualitas air yang buruk bisa memicu serangan penyakit dan kematian pada udang.


Dalam praktik tambak udang tradisional, pengamatan visual terhadap warna air dan perilaku udang juga menjadi indikator penting. Warna air yang ideal untuk tambak udang tradisional adalah hijau muda atau hijau kecokelatan yang tidak terlalu pekat. Warna ini menunjukkan jumlah plankton yang cukup untuk mendukung pertumbuhan udang tanpa mengganggu kadar oksigen.


Petambak biasanya menjaga kualitas air dengan menambahkan air baru dari saluran pemasok, mengganti sebagian air jika tampak keruh atau berbau, serta mengatur kedalaman air agar suhu tetap stabil. Pemupukan secara berkala juga dilakukan untuk mempertahankan keberadaan plankton sebagai penyangga ekosistem tambak udang tradisional.


Jika warna air terlalu pekat, ada risiko kekurangan oksigen terutama pada malam hari. Salah satu tanda udang kekurangan oksigen adalah ketika udang mulai berenang ke permukaan atau menuju tepian tambak. Oleh karena itu, pengamatan rutin menjadi bagian tak terpisahkan dari perawatan harian.


Panen

Setelah melewati masa pemeliharaan sekitar 90–120 hari, udang sudah bisa dipanen. Pada tambak udang tradisional, pemanenan dilakukan secara manual dengan alat sederhana seperti jaring dan serokan. Waktu panen biasanya dilakukan pagi atau sore hari untuk menghindari suhu tinggi yang bisa membuat udang cepat rusak. Proses sortir dilakukan segera untuk memisahkan udang berdasarkan ukuran. Hasil panen yang baik mencerminkan efektivitas seluruh rangkaian budidaya.


Dengan memahami cara lengkap budidaya udang sistem tambak tradisional, para petambak dapat meningkatkan produktivitas sekaligus menjaga kelestarian lingkungan sekitar tambak. Meski tanpa teknologi tinggi, sistem tradisional tetap mampu memberikan keuntungan besar jika dijalankan dengan prinsip yang benar dan konsisten.


Artikel lainnya

Udang 

Dr Loc’s Key Steps to Antibiotic-Free Shrimp Production

Minapoli

2049 hari lalu

  • verified icon3575
Udang 

Waspada Penyakit Udang 2019

Minapoli

2224 hari lalu

  • verified icon4233
Udang 

Cara Tepat Memilih Automatic Feeder untuk Tambak Udang

Minapoli

116 hari lalu

  • verified icon626
Udang 

Tips Singkat Bertambak Udang di Musim Hujan

Minapoli

1005 hari lalu

  • verified icon2324