• Home
  • Infomina
  • Cara Budidaya Ikan Bandeng Agar Jadi Usaha Menguntungkan Tapi Ramah Lingkungan

Cara Budidaya Ikan Bandeng Agar Jadi Usaha Menguntungkan Tapi Ramah Lingkungan

| Tue, 19 Jan 2021 - 17:37

Begini cara budidaya ikan bandeng yang ramah lingkungan agar jadi usaha menguntungkan buat kamu. Jika kamu adalah penikmat ikan bandeng, dan ingin sekalian usaha budidaya ikan lezat ini, cek disini caranya.


Biasa di-presto, dibuat jadi asem-asem, dikasih bumbu kuning, ikan yang biasanya hidup di air payau ini selain lezat ternyata terus bergizi. Di masa pandemi Covid-19 ini, permintaan bandeng terus meningkat.


Hal ini menjadikan budidaya ikan bandeng sebagai ladang usaha yang menguntungkan.


Mengutip dokumen dari WWF Indonesia berjudul 'Better Management Practices: Seri Panduan Perikanan Skala Kecil, Budidaya Bandeng (Chanos chanos) Pada Tambak Ramah Lingkungan', ternyata budidaya ikan bandeng sudah ada sejak abad ke-12, terutama di Pulau Jawa.


"Sampai saat ini praktek-praktek budidaya ikan bandeng masih banyak yang menerapkan sistem tradisional dan polikultur dengan komoditas budidaya lainnya, seperti gracilaria dan udang windu," kata dokumen WWF Indonesia tersebut. 


Panduan praktis ini menarik untuk dibaca karena disebut telah melalui beberapa proses yaitu studi pustaka, pengumpulan data lapangan, internal review tim perikanan WWF Indonesia serta Focus Group Discussion (FGD) dengan sejumlah ahli budidaya ikan bandeng sebagai bagian dari external expert reviewer.


Prospek dan tantangan

Seperti dijelaskan di dokumen tersebut, "ikan bandeng selain menjadi makanan bernilai gizi, juga telah menjadi komoditas ekspor di Taiwan dan Tiongkok sebagai umpan untuk ikan tuna (Thunnus spp) dan Cakalang (Katsuwonus pelamis)."


"Namun dalam budidaya ikan bandeng masih terdapat banyak permasalahan, seperti tingkat eutrofikasi yang ditimbulkan oleh penggunaan pupuk yang berlebihan."


Jika kamu awam akan istilah eutrofikasi, ini artinya ada nutrien berlebih yang masuk ke air, terutama pada buangan aktivitas pertanian dan buangan limbah rumah tangga.


"Pertumbuhan yang lambat karena permasalahan perairan (kualitas air) dan pakan alami yang sulit tumbuh, masih terdapat nener yang diperoleh dari alam, penggunaan bahan-bahan kimiawi berbahaya, munculnya penyakit yang menyerang ikan bandeng, hingga penanganan pascapanen.


Sebelum kita mengulas lebih jauh tentang budidaya ikan ini, tak lengkap rasanya jika kita tidak mengetahui karakteristik, klasifikasi dan nama latin ikan ini.


Nama latin dan karakteristik

Bandeng memiliki nama latin Chanos Chanos Forskal. Mereka termasuk jenis ikan yang memiliki tingkat adaptasi lebih tinggi dengan perubahan salinitasnya, yakni di antara sekitar 0-60 mil.


Ternyata, ikan bandeng juga kuat lho bertahan pada suhu yang tinggi, yakni sampai 40 derajat Celcius.


Klasifikasi ikan bandeng

Secara taksonomi ikan ini dapat diklasifikasikan sebagai berikut:


Family: Chanidae

Class: Pisces

Sub Class: Teleostei

Ordo: Copterygii

Genus: Chanos

Spesies: Chanos chanos Forskal


Ciri-ciri ikan bandeng

Orang Indonesia mengenal Bandeng dengan beberapa nama. Di berapa daerah ada yang mengenalnya dengan nama Bandang, Muloh, Bolu dan Agam.


Jika kamu ingin lebih hafal dengan ciri-ciri fisik ikan ini, berikut yang kamu dapat perhatikan, seperti yang dijelaskan oleh dokumen dari WWF Indonesia:

Begini ciri-ciri ikan bandeng

Begini ciri-ciri ikan bandeng

1. Ikan bandeng memiliki tubuh yang memanjang dan pipih serta berbentuk torpedo. 


2. Mulut ikan bandeng agak runcing, ekor bercabang dan bersisik halus.


3. Habitat asli ikan bandeng adalah di laut. Oleh manusia, sering dikembangkan hingga dapat dipelihara pada air payau.


4. Ikan bandeng banyak ditemukan hidup di Samudra Hindia serta Samudra Pasifik, hidup secara bergerombol dan banyak ditemukan di perairan sekitar pulau-pulau dengan dasar karang.


5. Ikan bandeng pada masa muda hidup di laut selama 2 – 3 minggu, kemudian berpindah ke rawa-rawa bakau, daerah payau.


6. Setelah dewasa, bandeng kembali ke laut untuk berkembang biak.


7. Ikan bandeng termasuk ikan pemakan segala (omnivora), di habitat aslinya ikan Bandeng mempunyai kebiasaan mengambil makanan dari lapisan atas dasar laut, berupa tumbuhan mikroskopis, yang strukturnya sama dengan klekap di tambak.


8. Klekap terdiri atas ganggang kersik (Bacillariopyceae), bakteri, protozoa, cacing dan udang renik, atau biasa disebut “Microbenthic Biological Complex”.


Oh ya, mengutip dari sumber lain, disebutkan bahwa ikan Bandeng panjangnya bisa mencapai 1 meter lho. Namun jika dibiakkan di tambak biasanya hanya mencapai maksimal 50 cm.


Menyesuaikan karakteristik ikan bandeng tersebut, pemilihan makanan ikan bandeng harus disesuaikan dengan bukaan mulutnya, yang memanfaatkan klekap sebagai pakan alami. 


Dalam budidaya ikan bandeng juga telah memanfaatkan penggunaan pakan buatan (pellet).


Menurut WWF Indonesia, budidaya ikan bandeng jarang mengakibatkan kerusakan lingkungan, tidak seperti budidaya udang vannamei. 


Meski demikian, ada beberapa aktivitas budidaya bandeng yang merusak seperti penebangan mangrove, atau berbahaya untuk lingkungan jika petaninya menggunakan pupuk secara berlebihan, serta menggunakan pestisida dan bahan kimia berbahaya.


Metode pembiakan ikan bandeng

Ada beberapa metode yang dikenal untuk budidaya ikan bandeng, misalnya metode tradisional, progresif, modular, dan penebaran berganda. Meskipun metode tersebut berbeda-beda, cara budidayanya terbilang sama, yakni petani Bandeng harus memperhatikan lokasi budi daya karena sumber daya yang kamu perlukan untuk menopang operasional tambak.


Ada beberapa tahapan untuk memulai budidaya ini, diantaranya terkait persiapan tambak, cara penebaran ikan, perawatan dan pemeliharaan, pengendalian hama dan penyakit, tehnik pemberian pakan dan tambahan pakan dan tentunya jangan sampai lupa adalah tehnik mempertahankan kualitas air.


Kelayakan lokasi untuk tambak budidaya ikan bandeng

Menurut WWF Indonesia, posisi lahan tambak sebaiknya:


1. terletak di antara pasang surut air laut, berguna bagi pengairan tambak yang mengandalkan mekanisme pasang surut air laut."


2. Dekat sumber air, baik dari muara, sungai maupun langsung dari laut. Tidak terletak

di daerah rawan banjir.


3. Tanah tidak mudah bocor (porous), sehingga tambak dapat mempertahankan

volume air.


4. Tanah yang baik yaitu yang bertekstur lempung (komposisi liat, pasir dan debu berimbang) dan liat berpasir.


"Pilihlah lokasi yang jauh dari limbah pencemaran, khususnya limbah yang mencemari sumber aliran sungai dan air laut. terdapat tambak yang menggunakan air tawar atau tambak air tawar. Peruntukan tambak tersebut berbeda pada setiap musim, musim hujan digunakan untuk tambak ikan bandeng dan musim kemarau digunakan sebagai petak padi."


Sebaiknya tambak atau kolam yang dibuat mendapat akses ke sarana dan prasarana yang memadai sehingga memudahkan aktifitas budidaya maupun penanganan pascapanen dan pemasaran hasil.


Aksesibilitas tambak/kolam

Petambak juga sebaiknya memiliki akses untuk memperoleh benih (nener) unggul. Akses lokasi budidaya juga sebaiknya mudah dijangkau.


Perencanaan dan Jadwal Budidaya Ikan Bandeng


 Untuk mempermudah, berikut tangkapan layar dari dokumen WWF Indonesia tersebut.

Tangkapan layar dari dokumen Better Management Practices: Seri Panduan Perikanan Skala Kecil, Budidaya Bandeng (Chanos chanos) Pada Tambak Ramah Lingkungan

Tangkapan layar dari dokumen Better Management Practices: Seri Panduan Perikanan Skala Kecil, Budidaya Bandeng (Chanos chanos) Pada Tambak Ramah Lingkungan 


Penasaran kolamnya seperti apa jadinya? Kira-kira begini penampakannya.


Kolam penggelondongan ikan bandeng

Dokumen WWF Indonesia berjudul 'Better Management Practices: Seri Panduan Perikanan Skala Kecil, Budidaya Bandeng (Chanos chanos) Pada Tambak Ramah Lingkungan' menjelaskan lebih detail beberapa hal penting.


Lengkap, padat, berbobot, dokumen pdf oleh WWF Indonesia tersebut membahas: legalitas usaha, peraturan lain terkait budidaya perikanan di pesisir, standar nasional yang berkaitan dengan ikan bandeng, persiapan lahan dan petakan tambak, tehnik pengeringan tanah dasar, pemupukan, pengisian air dan benih bandeng (nener).


Selain itu juga dijelaskan tehnik pemeliharaan bandeng untuk gelondongan, pemeliharaan pembesaran, pengelolaan kualitas air, pengendalian hama dan penyakit (jenis-jenis hama), panen dan paska panen. 


Sebelum kamu buka pdf lengkapnya, begini kira-kira gambarannya jika budidaya ikan bandengmu berhasil. Kapan? Tentunya saat panen. 


Panen

Panen dapat dilakukan berdasarkan pertimbangan pencapaian ukuran ikan yang dipelihara yaitu 300 – 350 gram/ekor. Panen ikan bandeng pada sistem tradisional yaitu sekitar 4 bulan masa pemeliharaan di petak pembesaran. Dengan demikian panen bandeng dapat dilakukan secara bertahap (panen selektif).


Tehnik memanen agar ikan tetap dalam keadaan segar juga ada pada link tersebut, bahkan juga dijelaskan tehnik pengiriman bandeng. 


Selamat coba kamu cari pasarnya, dan jika memang ada yang potensial, silahkan coba terapkan panduan dari WWF Indonesia tersebut.


Sumber: Berita Subang


Artikel lainnya