Budidaya Ikan Gurame, Pemula Harus Perhatikan Ini
| Mon, 10 Feb 2020 - 11:17
Ternak ikan gurame selalu menjanjikan untuk digeluti. Bagaimana tidak ikan satu ini merupakan hidangan mewah di setiap restoran atau rumah makan hampir di seluruh Indonesia. Namun, untuk melakukan budidaya tidak semudah itu, tentu ada panduan yang harus dilakukan oleh para penggiat budidaya ikan gurame agar dapat mendulang kesuksesan.
Ikan Gurame sendiri adalah salah satu jenis ikan air tawar. Jenis ikan gurame ini banyak ditemui di kawasan Asia Tenggara. Ikan ini biasanya dikonsumsi untuk kebutuhan kuliner, karena rasanya yang terkenal lezat.
Banyak orang yang memburu aneka kuliner ikan gurame dengan kekhasan rasa yang beragam di setiap daerah, maka tidak aneh jika ikan gurame banyak dicari. Kebutuhan yang tinggi akan produksi ikan gurame ini tentu akan menjadi bisnis yang cukup menjanjikan.
Harga jenis ikan ini di pasaran relatif stabil, bahkan dapat terus meningkat dari tahun-ke tahun. Di Indonesia, budidaya ikan gurame banyak dikembangkan di daerah-daerah seperti Tasikmalaya, Garut, Purwokerto, Ciamis, Magelang, Pakayumbuh (Sumatera), dan Manado.
Panduan Budidaya Ikan Gurame Bagi Para Pemula
Budidaya ikan gurame kini banyak dikembangkan di berbagai daerah. Permintaan yang cukup tinggi akan produksi ikan ini menjadi motivasi bagi para peternak tersebut. Selain karena rasanya yang sangat lezat, ikan ini juga mengandung aneka protein dan vitamin yang mendukung kesehatan Anda. Oleh karena itu, di bawah ini akan dijelaskan panduan bagi Anda, terutama bagi para pemula, dalam memulai budidaya ikan gurame.
Berbagai panduan ini bisa Anda coba agar hasil usaha dari budidaya Anda tersebut memuaskan. Media pertama yang harus Anda persiapkan dalam memulai bisnis budidaya ikan gurame adalah kolam. Pertama-tama Anda harus memastikan kebersihan kolam, agar kolam tersebut terbebas dari berbagai hama yang rentan menimbulkan penyakit.
Untuk menghindari hal itu, sebaiknya diberi filter atau saringan pada celah pemasukan air atau celah pengeluaran air guna mengantisipasi munculnya hewan yang bisa menjadi hama pada kolam Anda tersebut. Agar ikan juga mendapatkan makanan secara alami, maka pada dasar kolam perlu diberi pemupukan.
Ukuran ideal untuk kolam tersebut adalah 6-12 meter persegi, dengan kedalaman 90-150 cm. Untuk kolam dengan ukuran tersebut sudah bisa menampung puluhan gurame dengan bobot 2,5 ons. Bila Anda tidak memiliki lahan untuk membuat kolam, maka bisa membuat kolam terpal dengan ukuran yang lebih kecil.
Dengan ukuran 1 meter2 Anda sudah bisa membuat kolam terpal yang mampu menampung 10-15 gurame. Untuk mendapatkan terpal dengan ukuran sekitar 2 x 3 meter, Anda hanya membutuhkan biaya sekitar Rp30.000. Lalu untuk pemupukan, harga pupuk per 1 kg adalah sekitar Rp15.000.
Pemilihan Indukan
Salah satu proses awal dalam budidaya ikan gurame adalah pemilihan indukan. Indukan gurame yang siap dipijahkan adalah yang telah berusia 4-7 tahun, dengan bobot 1,5-2 kg per ekor. Pada rentang usia tersebut gurame sedang dalam masa produktifnya.
Harga gurame dengan usia tersebut berkisar Rp60.000 per kg. Ciri-ciri gurame yang siap dipijahkan adalah memiliki perut yang besar dan dekat dengan anus. Memiliki warna badan yang lebih gelap dan agak pucat, serta gerakannya lincah.
Gurame yang siap dipijahkan perlu ditempatkan sendiri dari ikan-ikan lainnya. Karena itu Anda perlu mempersiapkan satu kolam lagi untuk proses pemijahan tersebut. Usahakan kolam tersebut tidak berlumpur dan dasarnya bersedimen pasir.
Karena gurame indukan ini biasanya cukup lincah dan banyak bergerak, upayakan kedalaman kolam di atas 80 cm. Pada kolam untuk pemijahan tersebut perlu diberi semacam sosog yang terbuat dari bambu lalu ditancapkan pada kolam. Sosog ini fungsinya cukup penting, yakni sebagai sarang untuk telur gurame indukan.
Penetasan Telur
Ketika pada kolam pemijahan tersebut Anda menemukan semacam sarang yang telah tertutup, maka segera angkat sarang tersebut karena di dalam sarang tersebutlah terdapat telur-telur ikan gurame.
Buka sarang tersebut dan letakkan telur-telur gurame tersebut pada sebuah ember besar yang telah berisi air. Biasanya telur yang kualitasnya bagus akan berwarna kuning, sedangkan telur yang kurang bagus dan kemungkinan tidak menetas biasanya berwarna putih.
Proses penetasan telur gurame ini biasanya membutuhkan waktu 3-4 hari. Media untuk proses penetasan ini Anda hanya membutuhkan air bersih dan ember besar dan lebar dengan kapasitas 40 liter-an, dengan harganya sekitar Rp60.000.
Pemeliharaan Benih
Untuk memelihara benih ikan gurame, Anda memerlukan sebuah kolam khusus. Proses pemeliharaan benih gurame tentu berbeda dengan pemeliharaan gurame dewasa atau indukan, karena itu harus diletakkan terpisah agar pertumbuhannya maksimal dan tidak dimakan oleh ikan yang besar.
Makanan yang diberikan pada benih gurame pun juga berbeda, yakni harus berupa pellet yang halus. Proses pendedaran benih gurame ini membutuhkan waktu sekitar 3-4 bulan
Pemberian Pakan
Makanan utama yang baik untuk gurame adalah pellet. Dalam sehari, Anda sebaiknya memberi makan gurame sebanyak dua kali, yakni pada waktu pagi dan sore. Agar pertumbuhan ikan gurame Anda maksimal, maka Anda perlu mencari pellet yang memiliki kandungan protein 25%.
Harga pellet per kilogram adalah Rp6.000. Maka Anda perlu membeli pellet dengan jumlah sesuai kebutuhan. Guna menghemat biaya pakan, Anda juga bisa memberi makan gurame dengan daun-daunan seperti daun kangkung, pepaya, tauge, atau dapat juga berupa jagung rebus, ampas tahu, dan dedak.
Proses Panen
Tahap terakhir dalam budidaya ikan gurame adalah panen. Tahap ini sangat ditunggu-tunggu. Namun pelaksanaan panen harus Anda jalankan dengan hati-hati, agar hasilnya pun juga maksimal. Masa panen biasanya dalam waktu 4-6 bulan sejak benih dimasukkan dalam kolam Dalam memanen, Anda juga perlu melihat kebutuhan pasar, jenis gurame seperti apa yang banyak diminati oleh pasar.
Artikel Asli: Info Akuakultur