Budidaya Ikan Gurame di Kolam Tanah

| Tue, 29 Nov 2022 - 08:46

Kolam tanah merupakan salah satu metode yang digunakan untuk budidaya ikan air tawar gurame. Dengan meningkatnya permintaan akan ikan gurame, membuat banyak petani yang beralih profesi dan menjadikan lahannya sebagai budidaya ikan gurame di kolam tanah. Cara ini dianggap lebih murah dalam hal biaya pembuatan kolam jika dibandingkan dengan kolam yang terbuat dari tembok atau terpal.


Tingginya permintaan terhadap ikan gurami dibuktikan dari data produksi ikan gurame yang selalu meningkat setiap tahunnya. Tercatat peningkatan produksi ikan ini secara rata-rata sebanyak 15,74% dari seluruh Indonesia (data pada tahun 2013).* Maka tak heran apabila Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya KKP menjadikan ikan gurame sebagai salah satu ikan unggulan untuk dibudidayakan, termasuk juga ikan nila, lele, patin, kerapu, dan kakap.


Step By Step Cara Budidaya Ikan Gurame di Kolam Tanah

Step By Step Cara Budidaya Ikan Gurame di Kolam Tanah

Keuntungan lainnya jika menggunakan kolam tanah adalah lebih kaya akan berbagai jenis organisme yang bisa menunjang kehidupan ikan gurame. Dalam tanah terdapat mineral yang dapat menutrisi ikan.


Selain itu, tanah pun penstabil kondisi ion dalam air sehingga saat air kekurangan ion, tanah akan memberikan asupan ion tambahan. Namun sebaliknya, jika tanah sedang kelebihan ion, maka tanah akan mengikatnya supaya kondisi ion tanah tetap seimbang. Satu hal yang jarang disadari oleh para peternak adalah ikan-ikan yang dikembangbiakkan di tanah akan tumbuh lebih cepat dibandingkan di dalam kolam terpal atau semen.


Hal ini dikarenakan ikan berada langsung dengan alam tempat mereka hidup. Hanya saja kondisi ini tentunya tidak sebanding jika ikan-ikan dalam terpal atau kolam semen diberikan tambahan mineral.


Untuk lebih jelasnya mengenai budidaya ikan gurame tersebut, berikut ini panduan budidaya ikan gurame dengan menggunakan metode kolam tanah:

1. Tentukan Tipe Kolam Tanah

Tentukan Tipe Kolam Tanah  dalam Budidaya Ikan Gurame

Langkah pertama yang harus Anda lakukan sebelum melakukan budidaya ikan gurame adalah memilih tipe kolam.


Terdapat 3 tipe kolam tanah, yaitu kolam dengan tanggul tanah, dengan tanggul tembok atau batu dan kolam tambak air payau. Masing-masing tipe terdapat kelebihan dan kekurangannya. Jadi pilihlah tipe kolam yang sesuai dengan lahan yang Anda miliki.


2. Tentukan Lokasi Kolam Tanah Budidaya Ikan Gurame

Tentukan Lokasi Kolam Tanah Budidaya Ikan Gurame

Setelah menentukan tipe kolam, langkah kedua adalah menentukan lokasi pembuatan kolam. Sebuah kolam tanah yang baik harus berada di area yang luas. Selain itu, kolam tersebut juga harus bersih dari segala hal yang bisa menyebabkan pertumbuhan ikan gurame terganggu.


Metode pembuatan kolam tanah yang baik adalah yang memiliki debit air 15-20 m dan ketinggian air kolam bisa mencapai 70 cm. Kolam dengan ukuran seperti ini mampu menampung 20 ekor per meter persegi.


Dianjurkan jangan melebihi jumlah tersebut jika ikan gurame mau tumbuh secara optimal dan berkualitas. Oleh sebab itu, perkirakan lahan yang akan dibuat kolam dengan ukuran sekitar 100 – 500 meter persegi.


3. Persiapan Kolam Tanah

Tahap berikutnya yang harus Anda lakukan adalah mempersiapkan kolam tanah. Caranya dengan membersihkan kolam dari gulma.


Taburkan gamping dolomite (kapur) supaya organisme dan penyakit mati. Setelah itu lahan harus dikeringkan selama 3 hari sampai membentuk retakan pada tanah kolam. Munculnya retakan tersebut menandakan tanah tersebut sudah bebas dari bibit penyakit. Saat mulai mengaliri kolam dengan air, jangan lupa memasang filter atau saringan pada celah air, baik sumber pemasukan maupun saluran pengeluaran.


Ini dilakukan guna mengantisipasi hewan yang masuk dan akan menjadi hama dalam kolam. Beberapa peternak memberi pupuk pada dasar kolam sebelum diisi air. Tujuannya agar ikan mendapatkan makanan secara alami.


4. Memilih Indukan

Memilih Indukan Budidaya Ikan Gurame
Setelah kolam tanah sudah siap, langkah berikutnya adalah memilih indukan. Kenali ciri-ciri antara indukan yang jantan dengan yang betina agar tidak terjadi kesalahan saat membeli ikan gurame untuk dibudidayakan.

Indukan jantan mempunyai ciri sisik yang besar dan teratur dan tubuhnya berwarna cerah. Biasanya warna badan akan kemerahan dan hitam terang.


Beratnya bisa mencapai 2 sampai 2,5 kg dan umurnya sekitar 2 tahun dengan fisik yang bagus. Ciri fisik yang bagus bisa dilihat dari kondisi sisik yang tersusun rapi dan gerakannya yang lincah.

Sedangkan indukan betina beratnya antara 2,5 sampai 3 kg dengan umur sekitar 2 tahun juga. Cirinya adalah perutnya membesar dan alat kelamin mendekati anus tampak berwarna kemerahan.

Warna badannya relatif lebih terang jika dibandingkan dengan gurame betina lainnya. Selain itu, kebalikan dari si jantan, ikan betina sisiknya akan lebih terbuka dan gerak berenangnya lebih tenang atau lamban.

5. Proses Pemijahan Budidaya Ikan Gurame

Masukkan indukan yang sudah Anda pilih ke dalam kolam tanah agar bisa beradaptasi sebelum proses pemijahan. Waktu yang dibutuhkan untuk bisa beradaptasi dengan lingkungan kolam tanah bisa mencapai 2 minggu.

Jika indukan sudah merasa terbiasa dengan lingkungan kolam, maka proses pemijahan akan bisa terlaksana sampai akhirnya indukan betina mengeluarkan telur-telurnya.

6. Pemberian Pakan dan Pemeliharaan Kolam

Pemberian Pakan dan Pemeliharaan Kolam Budidaya Ikan Gurame
Langkah berikutnya yang paling penting dalam budidaya ikan gurame adalah pemberian pakan dan juga pemeliharaan kolam tanah.

Berikan pakan secara teratur 2 sampai 3 kali sehari yaitu pagi, siang dan sore hari. Jenis pakan yang baik adalah pelet yang kandungan proteinnya tinggi dan juga pakan organik.

Pakan organik bisa berasal dari tumbuhan dan hewan. Pakan yang berasal dari tumbuhan seperti daun pepaya atau daun singkong, fermentasi rumput kering, daun pisang dan tebok pisang yang dicincang, serta ampas tahu, kedelai, atau kelapa.

Untuk pakan yang berasal dari hewan adalah bekicot, cacing tanah, belalang, ikan teri, atau limbah udang. Untuk perawatan kolam, Anda harus sering memantau debit air pada kolam dan lakukan penggantian air kolam secara teratur.

Sirkulasi air yang baik dapat membuat ikan gurame tumbuh sehat. Tak hanya itu, dalam budidaya ikan gurame di kolam tanah harus memperhatikan suhu dan PH air. Inipun menjadi faktor pertumbuhan ikan gurame di dalamnya.

7. Pemeliharaan Telur Hingga Menetas

Pemeliharaan Telur Hingga Menetas

Tanda ikan gurame sudah bertelur adalah kolam berbau amis dan banyak minyak pada permukaan air. Umumnya proses pemijahan antara ikan jantan dan betina berlangsung selama tiga hari.


Akan ada ribuan telur yang dihasilkan oleh si betina, yakni sekitar 5.000 – 7.000 telur, tergantung pada jenis ikannya. Oleh sebab itu, jika menginginkan hasil yang optimal perlu diperhatikan kondisi air, kualitas pakan, dan tentunya bibit ikan saat akan pemijahan.


Angkat telur dengan hati-hati kemudian tempatkan pada baskom berisi air. Ingat, keberhasilan telur yang menetas ditentukan sejak pengangkatan telur dari kolam.


Tunggu hingga 2-3 hari maka telur akan menetas dengan sendirinya. Perhatikan suhu ruangan tempat telur-telur disimpan. Pastikan suhu berada pada 27-28 derajat celcius. Kalau telur sudah menetas, di hari ke-11 baru bisa dipindahkan ke bak pendederan.


8. Panen Ikan Gurame

Panen Ikan Gurame

Persiapan yang bisa dilakukan untuk panen dari budidaya ikan gurame di kolam tanah  adalah mengurangi jumlah air tapi jangan terlalu drastis.


Kecilkan aliran sumber pemasukan air agar ikan tidak merasa stres dan tetap nyaman. Untuk menjaring yang berukuran besar, bentangkan jaring dari ujung kolam lalu tarik perlahan. Pindahkan ikan satu per satu ke wadah yang berisi air kalau ingin ikan tetap hidup.


Metode budidaya ikan gurame di kolam tanah ini sangat cocok bagi Anda yang memiliki lahan luas namun budget yang terbatas. Ketahui apa saja yang harus dilakukan agar saat masa panen tiba, Anda bisa mendapatkan keuntungan yang maksimal.

--


Artikel ini pertama kali dipublikasikan oleh dayaternak.com. Ketepatan informasi dan efektivitas metode budidaya yang terdapat di dalamnya di luar tanggung jawab Minapoli.

Artikel lainnya