• Home
  • Infomina
  • Berdayakan Warga Lokal, Strategi Pemda Buol Budidaya Udang Vaname

Berdayakan Warga Lokal, Strategi Pemda Buol Budidaya Udang Vaname

| Thu, 07 Jan 2021 - 13:18

“Pemda melalui Dinas Perikanan telah membuat satu tambak percontohan udang vaname di Desa Lakea, Kecamatan Lakea,” ungkap Bupati Buol Amirudin Rauf di Buol, beberapa waktu lalu.


Ia mengatakan, budidaya udang vaname Buol dengan konsep pemberdayaan warga lokal. Bertujuan membantu perekonomian masyarakat di tengah pandemi Covid 19. Apalagi, saat ini komoditas udang bernilai ekonomi tiggi. Harganya mencapai USD250 miliar atau sekitar Rp3,6 miliar setiap tahun.


Baca juga: Begini Strategi Menggenjot Produksi Udang dengan Tetap Berkelanjutan


Indonesia sendiri urutan urutan ketiga sebagai negara pengekspor udang di pasar dunia setelah Thailand dan India. Jenis udang yang diekspor oleh Indonesia di antaranya adalah udang windu dan udang vaname.


“Kami juga akan fokus mensinergikan program pemerintah pusat di daerah,” sebutnya.


Caranya, dengan menjadikan Udang Vaname sebagai primadona ekonomi baik untuk peningkatan kesejahteraan dampak pada pembukaan lapangan kerja secara luas.


Baca juga: Tingkatkan Produktivitas Udang Windu, UI Kenalkan Pupuk Tambak Minametrik


Sejak Tahun 2019, Kabupaten Buol sudah mulai menggalakan budidaya Udang Vaname, dengan membuat beberapa tambak percontohan.Tahun 2020, kami sedang membuat tambak perkontohan dengan skema skema, tepatnya di Kelurahan Kampung Bugis dengan anggaran miliaran rupiah.


“Dengan memanfaatkan lahan kurang lebih 5 hektar. Kita akan jadikan budidaya udang vaname ini sebagai program strategis ekonomi daerah,” urainya.


4 Juta Benih Disiapkan, Buol Budidaya Udang Vaname

Pemda Buol menyiapkan segala sesuatunya untuk budidaya udang vaname.Salah satunya benur atau benih udang.


“Dalam waktu dekat Pemkab Buol akan membeli 4 juta benur yang nantinya akan diberikan kepada masyarakat,” tutur Bupati Buol Amirudin Rauf.


Kemudian, Pemda Buol juga akan mengadakan 300 ribu benur untuk diberikan kepada masyarakat yang tergabung dalam kelompok pembudidaya udang vaname.


Baca juga: Prof Dr Etty Riani Berhasil Pijahkan Udang Windu Afkir


Karena itu, Bupati meminta agar bantuan yang akan diberikan kepada masyarakat, betul-betul diberikan kepada yang membutuhkan. Lebih lanjut, ia juga menyampaikan agar ketika benur dan nener lobster yang akan diberikan ke masyarakat, untuk disimpan dulu beberapa hari di tambak percontohan itu.


“Simpan dulu di sini beberapa hari, agar bisa beradaptasi. Masyarakat yang akan mendapatkan bantuan juga diberikan pelatihan dulu bagaimana cara mengembang biakan. Jangan sampai mati benih itu. Begitupun kalau mau dimasukkan ke tambak atau empang, jangan langsung dimasukkan saja,” sebutnya.


Bupati menginginkan agar semua kelompok calon penerima bantuan untuk diberikan arahan terkait bantuan kegiatan agar tidak salah dalam pelaksananya. Ia meminta untuk mengatur agenda, kumpulkan semua kelompok penerima berikan arahan yang baik dan benar agar tidak salah.


“Saya akan hadir memberikan arahan sekaligus mengecek kelompok penerima. Apakah benar-benar memang masyarakat yang berhak menerima,” ucapnya.


Buol Jadi Pusat Pengembangan Industri Udang Vaname Nasional. Kabupaten Buol menjadi satu dari lima kabupaten di Indonesia yang dipilih menjadi pusat pengembangan industri udang vaname nasional. Program ini merupakan kerjasama lintas departemen yakni menko maritim, pengelola kelautan, pengelola PUPR, Bappenas, dan kantor Staf Kepresidenan.


Tahun ini untuk kelautan membangun tambak contoh di kampung bugis dengan luas areal kurang lebih 5 ha. Tahun depan kementerian PUPR membuat dan menyusun SID (perencanaan) untuk 1000 ha.


Baca juga: Tahap Molting Pada Udang


“Yang paling penting dari pencanangan Udang Vaname sebagai program strategis ekonomi daerah adalah: sistem pengelolaanya berbasis komunitas / kelompok. Jadi, kita akan dapat mengelolah lahan yang luas, namun kolektif komunitas akan sangat berpengaruh, dalam peningkatan produksi dan pembukaan lapangan pekerjaan semua” urainya.


Ia mengatakan, masyarakat yang ingin terjun dalam budidaya udang Vaname ini, cukup siap dengan lahan maksimal 0,5 Hektar. Dan membentuk kelompok yang terdiri dari beberapa orang. Pemda melalui pemerintah pusat siap mendanai segala biaya produksi, baik tekhnologi maupun pakan sampai dengan panen perdana.


“Tahun depan kami sedang mengupayakan pengadaan Eskavator Rawa, untuk suksesnya program ini,” jelasnya.


Sebagai program strategis ekonomian daerah, tentu efek domino dari program ini adalah pertumbuhan ekonomi rakyat dan pembukaan lapangan kerja yang luas. Contoh kasus di Kelurahan Buol Dusun Bhuoyong, Panen perdana menghasilkan 2.5 ton.Hasil produksi ini dapat menghasilkan laba bersih ratusan juta rupiah. Dengan hasil ini dapat meningkatkan perekonomian rakyat.


Selain pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan rakyat, proyeksi lapangan udang Vaname dapat membuka pekerjaan yang luas, otomatis mengurangi angka pengangguran.


“Jika di asumsikan 1 hektar menyerap 2 tenaga kerja bahkan lebih. Maka proyeksi Tahun 2021 yang di rencanakan mencapai 1000 h


Sumber: Gema Sulawesi


Artikel lainnya