• Home
  • Infomina
  • Berdampak Fatal, Begini Ciri-ciri Udang Kurang Mineral

Berdampak Fatal, Begini Ciri-ciri Udang Kurang Mineral

| Tue, 05 Nov 2024 - 18:04

Ciri-ciri udang yang kekurangan mineral penting untuk dikenali dan dipantau selama masa budidaya. Sebab, defisit mineral pada udang dapat menyebabkan kejadian yang merugikan, seperti gagal molting atau outbreak penyakit.


Sebagai hewan krustasea, udang vaname mempunyai karapas atau kulit yang punya peran penting untuk kelangsungan hidupnya. Oleh karena itu, asupan mineral sebagai penyusun utama kulit luar udang ini sangat diperlukan pada tambak udang.


Mineral juga punya fungsi untuk mendukung laju metabolisme udang. Simak selengkapnya pentingnya zat bagi udang mineral serta ciri-ciri ketika udang kekurangan mineral.


Fungsi Mineral pada Udang Vaname

Mineral mendukung fungsi-fungsi fisiologis berikut pada tubuh udang. 


Pembentukan Kulit

Mineral berupa kalsium, fosfor, dan magnesium merupakan komponen utama pembentuk kulit karapas udang. Ketersediaan ketiga mineral ini sangat mempengaruhi kualitas dan tingkat kecacatan kulit udang.


Osmoregulasi

Osmoregulasi adalah kemampuan untuk mengatur konsentrasi garam dalam tubuh dalam proses metabolisme, termasuk adaptasi pada salinitas. Mineral yang berperan penting adalah kalium dan magnesium.


Keseimbangan Elektrolit

Keseimbangan elektrolit dalam tubuh udang juga perlu dipertahankan untuk mendukung berbagai proses metabolisme, seperti regulasi stres serta meningkatkan imunitas dan pertumbuhan.


Enzimatis

Beberapa jenis enzim membutuhkan kofaktor berupa mineral agar dapat bekerja. Jenis kofaktor mineral yang diperlukan yakni seng, tembaga, dan mangan.


Ciri-ciri Udang Kurang Mineral

Ketika kebutuhan mineral tidak terpenuhi dengan baik, udang akan memperlihatkan beberapa gejala sebagai berikut.


Kulit Pucat, Lunak, dan Cacat

Ciri-ciri udang kurang mineral yang paling awal diperlihatkan adalah perubahan pada kulit udang.


Ketika asupan mineral kurang, terutama kalsium dan fosfor, udang tidak akan mampu mempertahankan kulit yang kokoh. Hal ini kemudian membuat kulit udang lambat laun berubah semakin tipis dan pucat.


Pada tahap yang lebih parah, kulit udang akan terlihat mengalami deformasi atau cacat. Hal ini menandakan bahwa lingkungan tambak tidak menyediakan mineral yang cukup untuk membentuk kulit secara utuh.


Penurunan kualitas atau bahkan kecacatan kulit udang akan berpengaruh langsung pada ketahanan udang terhadap penyakit. 


Udang Kram dan Bengkok

Fenomena udang kram atau Cramped Muscle Syndrome juga punya kaitan erat dengan defisiensi mineral tambak.


Kram pada udang adalah kejadian otot udang tidak dapat menunjang mobilitas udang normal. Hal ini ditandai dengan ekor udang yang cenderung bengkok, kesusahan bergerak, serta pola berenang yang aneh.


Mobilitas yang terhambat ini tentu saja akan mengganggu aktivitas udang untuk mencari makan serta pertumbuhan yang terganggu.


Dilansir dari George et al. (2017), udang yang kekurangan magnesium akan mengalami pengempesan massa otot. Magnesium sendiri punya peran dalam proses transport nutrien dalam otot.


Lambat Tumbuh dan Kerdil

Dengan berkurangnya laju fisiologis dan metabolisme akibat kekurangan mineral, maka pertumbuhan pun juga akan terhambat.


Penelitian dari George et al. (2017) juga menyebutkan bahwa akibat dari defisit berbagai jenis mineral akan berujung pada perlambatan pertumbuhan. Mineral tersebut antara lain kalsium, klorida, fosfor, natrium, tembaga, zat besi, mangan, selenium, dan zinc.


Hal ini juga sejalan dengan data dari Porselvan et al. (2023 yang menyebutkan bahwa kekurangan zinc akan memunculkan gejala kerdil pada udang.


Gejala lambat tumbuh dan kerdil ini tentu akan menyebabkan angka FCR yang tinggi dan menjadi penyebab kerugian pada budidaya udang.


Dampak Udang Kurang Mineral

Selain Cramped Muscle Syndrome dan lambatnya pertumbuhan yang telah disebutkan, udang yang kekurangan mineral berpotensi mengalami kematian massal melalui dua kejadian di bawah ini.


Gagal Molting

Molting adalah proses pergantian kulit atau karapas pada udang. Fase ini umum dialami pada budidaya udang.


Pada fase ini, udang akan melewati kondisi kritis karena kulit udang yang belum terbentuk sempurna serta energi yang terkuras habis pada proses molting.


Jika kekurangan mineral, udang dalam kondisi kritis ini akan sulit untuk membentuk kulit baru yang fungsional. Hal ini berpotensi akan mengakibatkan kematian massal mendadak karena gagal molting.


Outbreak Penyakit

Udang yang terlalu lama berada dalam lingkungan budidaya defisit mineral akan melemah akibat berbagai dampaknya, terutama karena kulitnya yang lunak.


Kulit udang sangat berperan sebagai pertahanan fisik pada mekanisme kekebalan tubuh udang. Ketika pertahanan tersebut lemah, maka potensi serangan penyakit akan semakin tinggi.


Resiko ini juga diperparah dengan udang yang stres akibat kondisi fisiologis dan metabolisme udang yang abnormal.


Dalam situasi ini, berbagai patogen yang oportunis akan menyebar dengan cepat dan menyebabkan kematian massal.


Rekomendasi Mineral untuk Tambak Udang

Cara terbaik untuk mengantisipasi udang kekurangan mineral yakni dengan memberikan asupan mineral pada lingkungan budidaya. Pemberian mineral tersebut dapat dilakukan melalui pencampuran pakan atau penambahan langsung pada air tambak.


Berikut merupakan 5 rekomendasi produk mineral untuk udang Anda.


Mineral Udang Azomite




Azomite adalah pilihan tepat untuk memenuhi kebutuhan mineral udang selama proses budidaya.


Azomite bisa ditambahkan langsung ke dalam air tambak atau dicampurkan ke dalam pakan udang.


Jika diaplikasikan pada air tambak, gunakan dosis 1-2 ppm per hari sebelum penebaran udang, dan 1 ppm per minggu untuk mempertahankan kelimpahan plankton.


Untuk campuran pada pakan, tambahkan 5-10 gram Azomite per kilogram pakan sekali sehari, menggunakan minyak ikan sebagai perekat.


Lihat detail produk Azomite di sini.


Mineral Udang Aquacare Mineral Balance




Aquacare Mineral Balance dari Skretting adalah produk mineral yang membantu melancarkan pertumbuhan udang. Mengandung makro dan mikro mineral seperti Ca, Mg, dan K, produk ini dapat menjaga stabilitas kualitas air serta mempercepat proses moulting dan pembentukan kulit udang.


Dalam tahap pembenihan dan nursery, gunakan dosis 3g/1000L, sementara untuk pembesaran, aplikasikan sebanyak 2 kg/Ha setiap dua minggu.


Produk ini tersedia dalam kemasan 10 kg dengan penawaran harga terbaik yang bisa Anda temukan di sini.


Mineral Udang Vineral SJA




Vineral tidak hanya menjadi pilihan cara agar udang cepat molting, tetapi produk Vineral juga dapat menstabilkan pH tambak serta meningkatkan imunitas udang.


Selain kandungan mineralnya yang kompleks, Vineral juga diperkaya dengan asam amino dan zat promotor pertumbuhan yang berkualitas tinggi. 


Anda dapat menambahkan vineral pada tambak dengan dosis 5-10 ppm per minggu. Dapatkan produknya di sini.


Mineral Udang Biomax




Biomax adalah mineral pilihan untuk udang yang mendukung pembentukan kulit yang optimal.


Selain itu, Biomax membantu mencegah terjadinya soft muscle dan penyakit myo pada udang berkat kandungan mineralnya.


Dengan kombinasi suplemen makro dan mikromineral yang mudah diserap, seperti MgO2, K, HCO3-, Na, P, dan Fe, Biomax menjadi suplemen yang efektif bagi udang.

Aplikasikan produk ini setelah proses sterilisasi dengan dosis 3 ppm selama 60 hari pertama pemeliharaan, lalu lanjutkan dengan dosis 5 ppm hingga waktu panen.


Dapatkan produk Biomax di sini.


Mineral Udang Minstar




Minstar adalah produk mineral untuk tambak udang dari Panca Sukses Lestari yang dirancang dengan kalsium, magnesium, serta mineral penting lainnya, baik organik maupun anorganik, yang dibutuhkan oleh udang.


Penggunaan Minstar di tambak dapat membantu menjaga keseimbangan asam basa dan mendukung osmoregulasi pada udang, mempercepat proses molting, dan mencegah masalah soft shell. Kandungan Minstar juga berperan dalam menyeimbangkan aktivitas enzim dan hormon, sehingga meningkatkan pertumbuhan, survival rate (SR), dan menurunkan feed conversion ratio (FCR).


Lihat produk Minstar di sini.



Sumber:

https://actascientific.com/ASVS/pdf/ASVS-05-0709.pdf  

https://delosaqua.com/id/mineral-dalam-budidaya-udang-vaname/ 

https://www.sejahterausahaberjaya.com/ciri-ciri-udang-kurang-mineral/   

https://www.skretting.com/en-in/blogs/body-cramps/  

https://www.fisheriesjournal.com/archives/2017/vol5issue2/PartG/5-1-44-168.pdf  



Artikel lainnya

Udang 

Kenapa Harus CBIB?

JALA

1179 hari lalu

  • verified icon2720
Udang 

Budidaya Udang Windu Bersama Bandeng

Minapoli

903 hari lalu

  • verified icon4285
Udang 

Mengenal Penyakit EMS dan AHPND yang Menyerang Udang

Minapoli

661 hari lalu

  • verified icon2271