Usung Hand Sanitizer dari Kulit Udang, 3 Mahasiswa FPK Unair Sabet Juara II Nasional
| Mon, 18 Jan 2021 - 15:40
Tak henti-hentinya Universitas Airlangga mencetak mahasiswa yang berprestasi di kancah Nasional. Kali ini tiga mahasiswa Fakultas Perikanan dan Kelautan (FPK) Unair menorehkan prestasi juara II Tingkat Nasional Kategori Lomba Inovasi Produk Festival Inovasi dan Kreativitas Mahasiswa 2020 Universitas Khairun Ternate. Mereka adalah Arief Rubiana, mahasiswa Teknologi Hasil Perikanan (THP), bersama Reza Istiqomatul Hidayah dan Anastasya Dewi Larasati mahasiswa Akuakultur.
Lomba tingkat nasional tersebut bertema From Trash to Cash (dari sampah menjadi uang). Tiga mahasiswa tersebut membawakan sebuah inovasi produk yang berasal dari limbah kulit udang yang dijadikan sebagai hand sanitizer. Produk tersebut bernama Likuid Sanitizer
Baca juga: Guru Besar IPB Temukan Vaksin Ikan untuk Budidaya Akuakultur
Ketua Tim Arief mengungkapkan bahwa tercetusnya inovasi itu bermula ketika dirinya melaksanakan Praktik Kerja Lapang di Thailand. Ketika itu, ia mengambil topik penelitian Kitosan dari limbah kulit udang.
Kitosan merupakan senyawa biopolimer turunan yang bersifat organik. Senyawa turunan yang berasal dari tiga tahap, yaitu deproteinasi, demineralisasi, dandeasetilasi kitin yang banyak terkandung didalam hewan laut seperti udang dan kepiting.
“Kitosan merupakan biopolimer yang bersifat organik dan diduga mengandung aktivitas antibakteri yang bisa digunakan untuk inovasi ini,” ungkap mahasiswa THP angkatan 2017 tersebut.
Baca juga: Maggot Pakan Ternak dengan Keuntungan Selangit
Karena kitosan bersifat organik, senyawa tersebut tidak mengandung protein yang bisa menyebabkan alergi. “Jadi, aman untuk digunakan,” imbuhnya, Selasa(5/1/2021)
Karena pengerjaan konsep inovasi tersebut dilakukan secara daring, Arief mangakui inovasi itu masih membutuhkan pengembangan lebih lanjut untuk menelusuri keefektifitas serta pengemasan yang tentu harus eco-friendly. “Dengan banyaknya inovasi yang dimiliki, semoga masalah sampah di dunia bisa teratasi. Karena, ini merupakan tanggung jawab kita bersama,” pungkasnya.