Transportasi Ikan Hidup

| Wed, 14 Jul 2021 - 11:30

Transportasi Ikan hidup dapat diartikan sebagai suatu tindakan memindahkan ikan dalam keadaan hidup dengan memberikan perlakuan tertentu untuk menjaga kelangsungan hidup ikan sampai ke tempat tujuan. 


Pada usaha budidaya yang semakin berkembang tempat pembenihan dan pembesaran seringkali dipisahkan dengan jarak yang agak jauh. Pemindahan benih ke tempat pembesaran memerlukan penanganan khusus agar benih selamat. 


Keberhasilan transportasi benih ikan sangat erat kaitannya dengan kondisi fisik dan kimia air. Ada dua sistem transportasi yang digunakan untuk hasil perikanan hidup di lapangan. Sistem transportasi tersebut terdiri dari transportasi sistem basah dan transportasi sistem kering. 


Baca juga: Persiapan Mapan, Tekan Kematian


Transportasi Ikan Sistem Basah

Pada transportasi sistem basah, ikan diangkut di dalam wadah tertutup atau terbuka yang berisi air laut atau air tawar tergantung jenis dan asal ikan.  Pada pengangkutan dengan wadah tertutup, ikan diangkut di dalam wadah tertutup dan suplai oksigen diberikan secara terbatas yang telah diperhitungkan sesuai dengan kebutuhan selama pengangkutan. 


Pada pengangkutan dalam wadah terbuka, ikan diangkut dengan wadah terbuka dengan suplai oksigen secara terus menerus dan aerasi selama perjalanan.  Transportasi basah biasanya digunakan untuk transportasi hasil perikanan hidup selama penangkapan di tambak, kolam dan pelabuhan ke tempat pengumpul atau dari satu pengumpul ke pengumpul lainnya.


Transportasi ikan sistem basah terdiri dari dua sistem yaitu sistem terbuka dan sistem tertutup. Sistem terbuka lazim digunakan adalah diangkut dalam keadaan terbuka. Sistem ini mudah diterapkan.  Berat ikan yang aman diangkut dengan sistem terbuka tergantung efesiensi sistem aerasi, lama pengangkutan, suhu air, ukuran, dan jenis ikan. 


Baca juga: Tips Pemeliharaan Induk Lele yang Benar


Pengangkutan dengan sistem ini umumnya dilakukan untuk jarak tempuh pendek dan waktu yang singkat pengangkutan ikan hidup dengan sistem tertutup merupakan pengemasan ikan hidup yang dilakukan dengan tempat atau wadah tertutup, udara dari luar tidak dapat masuk ke dalam media tersebut. 


Pengemasan dengan cara memerlukan suplai oksigen yang cukup.  Dalam wadah tertutup, oksigen sangat terbatas. Karena itu, perlu diperhatikan faktor faktor penting yang mempengaruhi keberhasilan pengangkutan yaitu kualitas ikan, oksigen, suhu, pH, CO2, amoniak, serta kepadatan dan aktivitas ikan. 


Transportasi ikan sistem kering

Transportasi ikan hidup tanpa media air (sistem kering) merupakan sistem pengangkutan ikan hidup dengan media pengangkutan bukan air. Pada transportasi ikan hidup tanpa media air, ikan dibuat dalam kondisi tenang atau aktivitas respirasi dan metabolismenya rendah.  


Baca juga: Gunakan Kincir, Profit Nila pun Mengali


Transportasi sistem kering ini biasanya menggunakan teknik pembiusan pada ikan atau ikan dipingsankan terlebih dahulu sebelum dikemas dalam media tanpa air. Pada transportasi ikan hidup sistem kering perlu dilakukan proses penenangan terlebih dahulu. Kondisi ikan yang tenang akan mengurangi stress, mengurangi kecepatan metabolisme dan konsumsi oksigen.  


Pada kondisi ini tingkat kematian selama transportasi akan rendah sehingga memungkinkan jarak transportasi dapat lebih jauh dan kapasitas angkut dapat ditingkatkan lagi.  Metode penanganan ikan hidup dapat dilakukan dengan cara menurunkan suhu air atau dapat juga menggunakan zat anestesi.  


Perlu diperhatikan bahwa ikan yang akan dipingsankan ini nantinya akan dikonsumsi, sehingga pemilihan metode imotilisasi harus memperhatikan aspek kesehatan.


Sumber:agrikompleks.my.id


Artikel lainnya

Terkini 

Prof Rokhmin: Maksimalkan Potensi Perikanan Sulampua

Minapoli

1909 hari lalu

  • verified icon2413
Terkini 

The Case for Supplementing Salmon Diets with Insect Meal

Minapoli

1730 hari lalu

  • verified icon2913
Terkini 

UGM Perluas Pengembangan Budi Daya Ikan Wader

Minapoli

1415 hari lalu

  • verified icon4801