• Home
  • Infomina
  • Penyakit EHP Udang Dibahas dalam Seminar Akuakultur, Pahami Cara Pencegahannya

Penyakit EHP Udang Dibahas dalam Seminar Akuakultur, Pahami Cara Pencegahannya

| Fri, 26 May 2023 - 16:41

Enterocytozoon Hepatopenaei (EHP) tidak berpengaruh secara langsung terhadap mortalitas udang, namun penyakit ini dapat menghambat pertumbuhan udang budidaya. Penyakit ini dapat ditandai dengan adanya perbedaan ukuran udang dalam satu kolam budidaya.


Tentunya, hal ini akan menentukan keberhasilan usaha budidaya udang yang Anda lakukan. Lalu, seberapa berpengaruh serangan penyakit EHP terhadap udang dan bagaimana cara mencegahnya?


Pertanyaan ini dibahas dengan komprehensif dalam seminar akuakultur, BincangMina: “Kenali Penyakit EHP Pada Udang dan Cara Antisipasinya”. Kegiatan ini menjadi seminar akuakultur ke-4 yang diselenggarakan oleh INVE Aquaculture bersama Minapoli.


Dengan menghadirkan Andrew Shinn Ph.D (Global Technical Expert INVE) dan Arfindee Abru (Regional Technical Support INVE) sebagai pembicara, serta Salman Fuadi (Sales Manager INVE) sebagai moderator, pada Kamis, 25 Mei 2023 seminar akuakultur ini telah terselenggara dengan sukses dan dihadiri oleh lebih dari 300 orang melalui Zoom Meeting dan Youtube. Petambak udang, penyuluh perikanan hingga akademisi menyimak pembahasan ini dengan penuh antusias.



Foto 1. Andrew Shinn Ph.D (Global Technical Expert INVE), Arfindee Abru (Regional Technical Support INVE), Salman Fuadi (Sales Manager INVE) 


Apa Penyebab Serangan Penyakit EHP Udang?


Penyebaran penyakit EHP udang dapat terjadi secara horizontal dari hatchery ke grow out pada tambak budidaya. Jumlah produksi spora juga mempengaruhi munculnya penyakit ini, dimana udang yang memakan spora microsporidia akan mudah terserang EHP.


Selain itu, tentunya kualitas perairan akan menjadi faktor serangan penyakit EHP udang, dengan beberapa parameternya seperti, density, substrat, dan bahan organik.


Arfindee Abru selaku Regional Technical Support INVE Aquaculture menjelaskan bahwa, sedimen sendiri menjadi tempat EHP bertumbuh, serta adanya transmisi dari induk yang memakan pakan terkandung EHP juga akan menurunkannya secara vertical ke benur.


“Di negara Thailand, salah satu pemicunya adalah pemilihan genetik benur. Saat itu sebagian besar memilih untuk menggunakan benur fast growth, sehingga benur tidak memiliki pertahanan kuat terhadap serangan penyakit”, ungkap Arfindee yang juga merupakan pakar asli Thailand.


Selain Thailand, budidaya udang di Vietnam juga pernah terserang EHP namun mortalitasnya rendah, tetapi slow growth. Akibatnya, FCR menjadi tinggi dan harga anjlok.


Negara lain seperti, Brunei, Filipina, dan Malaysia juga pernah mengalami tambak udang yang terserang EHP dan slow growth, serta ada India yang terserang penyakit EHP udang dengan mortalitas yang cukup tinggi. Sedangkan di Indonesia sendiri, penyakit EHP udang mulai masuk sekitar 2-3 tahun lalu.


Bagaimana Cara Menghindari Penyakit EHP Udang?


Penyakit EHP udang dapat dihindari dengan melakukan kontrol pada induknya, menjaga kualitas air dan menjaga kualitas pakan agar tidak terkontaminasi, terutama untuk pakan fresh. Jika induk memakan pakan yang terkontaminasi tentu hal ini akan diturunkan ke PL-nya.


Saat masa persiapan kolam, pH bisa ditingkatkan menjadi 9 untuk membuat EHP selnya mengkerut. Kolam budidaya bisa diisi air 10-15 cm dan ditambahkan clorin 20 ppm untuk membersihkan EHP, serta gunakanlah air baru yang terbebas dari bibit EHP.


Selama masa pemeliharaan juga perlu memperhatikan proses disinfeksi pada barang-barang yang digunakan. Perhatikan pula keberadaan sedimen di bagian dasar kolam, hindari overfeeding, serta lakukan waste control dengan benar dan teratur.


Apakah Dampak Udang yang Terserang Penyakit EHP?


EHP akan mengambil nutrisi di dalam pencernaan udang. Akibatnya, udang akan terhambat pertumbuhannya dan memiliki variasi ukuran yang signifikan. Hal ini tentunya kurang disukai oleh market dan akan menyulitkan pembudidaya untuk memasarkannya. EHP juga bisa menjadi primary infection dan pembuka jalan penyakit lainnya masuk, seperti white feces dan AHPND.


Udang yang terserang EHP memiliki ciri kulit tubuh keropos dan isi ususnya kosong. Jika isi sel usus dalam kondisi 60% udang masih bisa recover, namun jika udang mulai slow growth akan semakin sulit untuk recover. Keadaan sel yang rusak dan terkelupas ini akan membuat udang rentan terhadap penyakit. 


Bagaimana Cara Mendeteksi Penyakit EHP Udang?


EHP dapat diketahui dari penyebaran mikrosporadia. Microsporidia akan menusuk polar filament pada hepatopancreas udang, merusaknya, hingga menginfeksi tubuh udang.


Keberadaan penyakit EHP udang ini dapat dideteksi melalui pengamatan mikroskop di laboratoriun, yakni dengan melihat kondisi usus dan hepatopancreas udang.


Andrew Shinn Ph.D selaku Global Technical Expert INVE Aquaculture menjelaskan ciri signifikan dari EHP adalah soft shell dan terlihatnya variasi ukuran yang signifikan dari udang. “Perlu diambil sampel yang kecil dan besar, kemudian fokus melihat kondisi hepatopancreas -nya, dan kita akan menemukan spora EHP” ungkapnya.


Lebih lanjut, Andy menjelaskan cara mendeteksi penyakit EHP udang ini, baik untuk udang besar dan PL. “Prosesnya dimulai dari membedah, mengambil usus dan hepatopancreas udang yang utuh, penambahan minyak imersi hingga akan terlihat spora-sporanya”, jelas Global Expert INVE yang disapa dengan nama Andy.


Bagaimana Cara Mengobati Udang yang Terserang EHP?


“Pengobatan EHP pada kolam yang terinfeksi perlu dilakukan dengan pendekatan ganda dan berkelanjutan. Perlu dipahami bahwa penggandaan EHP dapat terjadi secara eksponensial hanya dalam 7 hari sehingga penyebarannya sangat cepat. Oleh karenanya, pengobatan EHP dilakukan berkelanjutan dengan memerhatikan perbaikan kualitas air terutama pada bagian sedimen dasar”, ujar Andy.



Foto 2. Dokumentasi acara besarma peserta seminar akuakultur


Dalam sesi diskusi, para serta bertanya dengan penuh antusias, mulai dari keingintahuan cara memilih stadia PL yang tepat agar terhindar dari EHP, hingga cara penangan EHP tang tepat.


Yuk, coba ikuti keseruan rangkaian seminar akuakultur ini pada video berikut!




INVE Aquaculture juga memberikan promo khusus untuk produk unggulannya yang dapat membantu petambak mengantisipasi serangan penyakit EHP udang. Promo ini hanya berlangsung hingga 31 Mei 2023. Ingin memiliki produknya? Segera Dapatkan Disini!




Acara seminar akuakultur ini diakhiri dengan closing statement dari kedua speaker yang mengharapkan agar para petambak udang, khususnya di Indonesia, dapat meningkatkan awareness terhadap penyakit EHP udang.


Jika perusahaan Anda juga ingin membuat seminar akuakultur yang menarik dan penuh insight, segera konsultasikan dengan Minapoli melalui marketing@minapoli.com atau hubungi secara langsung disini



Artikel lainnya

Terkini 

Budidaya Ikan Kala Pandemi, Untungkan Usaha Pembenihan

Minapoli

1591 hari lalu

  • verified icon3889
Terkini 

Teknik Budidaya Abalon Ramah Lingkungan

Trobos Aqua

1424 hari lalu

  • verified icon3508