• Home
  • Infomina
  • Pentingnya Bioremediasi Tingkatkan Kualitas Air Tambak Udang

Pentingnya Bioremediasi Tingkatkan Kualitas Air Tambak Udang

| Mon, 29 Jul 2024 - 17:41

Proses budidaya udang tentu menghasilkan berbagai zat buangan yang perlu dikelola, agar tidak menjadi pencemar kualitas air tambak dan penyebab munculnya penyakit.


Zat buangan dalam tambak udang berasal dari hasil metabolisme udang, sisa pakan, feses, serta dekomposisi organisme yang telah mati. Semua sumber tersebut menghasilkan zat organik dan anorganik yang terlarut di bagan air atau mengendap di dasar tambak udang.


Salah satu zat buangan utama yang berasal dari hasil metabolisme udang dan sisa pakan adalah amoniak. Dalam kadar tinggi, amoniak di tambak dapat menyebabkan peningkatan stres udang, perlambatan pertumbuhan, hingga kematian massal.


Terdapat juga hidrogen sulfide (H2S) yang merupakan hasil dari pengendapan limbah budidaya di dasar tambak udang. Efek hidrogen sulfida pada udang adalah menghambat mekanisme pernapasan. Proses respirasi yang terhambat ini dapat secara langsung menurunkan survival rate udang.


Kondisi kualitas air tambak yang buruk ini selain menurunkan imunitas udang, sekaligus juga dapat menjadi sarang penyakit. Tumpukan bahan organik di dasar tambak bisa menjadi wadah yang baik bagi tumbuhnya patogen. Parameter banyaknya jumlah bahan organik di suatu perairan umum adalah Total Organic Matter (TOM).


Dalam tambak, organisme yang tumbuh tidak hanya udang, melainkan berbagai jenis mikroorganisme yang hidup berdampingan dan saling bersimbiosis. Semakin banyak bahan organik yang tertimbun dalam tambak udang, semakin besar peluang tumbuh berbagai mikroorganisme termasuk patogen.


Penurunan Kualitas Air Tambak Memicu Serangan Penyakit Udang

Bakteri golongan Vibrio termasuk salah satu patogen yang harus diawasi dalam mengelola tambak udang. Bakteri golongan Vibrio menjadi penyebab penyakit dalam tambak udang seperti Acute Hepatopancreatic Necrosis Disease (AHPND) dan White Feces Disease (WFD). Dua penyakit yang terkenal dapat menyebabkan kematian udang massal hingga 100%.


Bakteri golongan Vibrio merupakan patogen oportunistik yang dapat menyerang udang sewaktu-waktu. Tingkat infeksi ini sangat berpengaruh pada kualitas air tambak serta imunitas udang. Pembudidaya umumnya memonitoring jumlah bakteri golongan Vibrio ini dalam tambak udang dengan parameter Total Vibrio Count (TVC). 


Tak hanya bakteri, golongan fungi juga menyumbang patogen bagi budidaya udang. Kapang jenis Fusarium adalah penyebab penyakit insang hitam yang mengganggu sistem pernapasan udang. Penyakit insang hitam telah mencetak kasus kematian udang di berbagai negara yaitu Indonesia, Malaysia, dan Taiwan.


Keberadaan kapang Fusarium ini sangat terkait dengan buruknya kualitas air tambak udang. Kelimpahan zat racun seperti nitrit dan amonia juga dikaitkan dengan meningkatnya tingkat infeksi penyakit insang hitam. Nitrit dan amonia yang melimpah tentu menjadi indikator kualitas air tambak udang yang buruk.


Bioremediasi Tambak dengan Probiotik Udang

Salah satu langkah menjaga kualitas air adalah dengan bioremediasi tambak udang. Bioremediasi merupakan metode untuk menormalkan kembali kualitas air dengan bantuan mikroorganisme atau probiotik tertentu. Probiotik udang ini  bekerja dengan cara mengurai bahan organik atau anorganik yang bersifat racun.


Terdapat beberapa metode yang umum digunakan dalam praktik bioremediasi tambak udang, yaitu:

Bioaugmentasi

Teknik ini dilakukan dengan penambahan probiotik khusus budidaya udang sebagai agen utama dalam bioremediasi


Biostimulasi

Teknik ini memanfaatkan mikroorganisme yang secara alami terkandung dalam tambak udang. Penerapannya dilakukan dengan memberikan stimulasi berupa nutrisi agar kinerja mikroorganisme tersebut berjalan


Beberapa bakteri yang telah umum dipakai sebagai probiotik pada budidaya udang yaitu bakteri golongan Bacillus sp., Nitrosomonas sp., Nitrobacter sp., Rhodobacter sp., Pseudomonas sp., dan kapang Saccharomyces sp. 


Beberapa probiotik untuk udang tersebut memiliki sifat menurunkan kadar amonia (nitrifikasi), mineralisasi bahan organik, mengurai senyawa toksik, dan fotosintetik anoksigen.


Produk Bioremediasi Andalan

Ariake 1 adalah produk probiotik untuk budidaya udang yang dianjurkan untuk memperbaiki kualitas air. Ariake 1 mengandung bakteri Bacillus amyloliquefaciens strain D203 yang terbukti mampu mengurai senyawa toksik di tambak udang Anda. 




Dengan Ariake 1, kelimpahan bahan-bahan organik di tambak udang baik berupa karbohidrat, serat, lemak, ataupun protein akan terjaga tanpa mengganggu kinerja plankton yang menguntungkan. Ariake 1 juga telah terbukti secara ilmiah dapat mencegah infeksi bakteri golongan Vibrio sp. dan Fusarium sp.


Jenis patogen lain yang akan terhindar jika memakai Ariake 1 antara lain bakteri golongan Aeromonas sp., Flavobacterium sp., Edwardsiella tarda, Streptococcus sp., serta jamur Saprolegnia sp. 


Gunakan layanan digital marketing Minapoli secara mudah dengan menghubungi marketing@minapoli.com. Konsultasikan juga strategi marketing perusahaan Anda dengan Minapoli disini!


Artikel lainnya

Udang 

Cermat Pilih dan Kelola Pakan, Kunci Keberhasilan Budidaya

Info Akuakultur

1196 hari lalu

  • verified icon3320
Udang 

Berdampak Fatal, Begini Ciri-ciri Udang Kurang Mineral

Minapoli

48 hari lalu

  • verified icon270
Udang 

Rico Wibisono: Manfaat Sistem Pendederan Udang

Trobos Aqua

903 hari lalu

  • verified icon2211
Udang 

Study Replaces Dietary Fish Oil With Microalgal Oil

Minapoli

1706 hari lalu

  • verified icon3163