Pemberian Pakan Ikan Belanak saat Monokultur ataupun Polikultur
| Tue, 16 Feb 2021 - 12:02
Ikan Belanak (mullet fish) adalah jenis ikan yang mengonsumsi zooplankton ataupun materi tanaman mati. Perut ikan ini berdinding tebal dengan saluran pencernaan yang panjang memungkinkan ikan belanak memakan detritus yakni partikel organik hasil dari proses penguraian. Saat dalam kondis larva, pakan utama ikan belanak adalah udang-udangan kecil, larva nyamuk dan sisa-sisa tanaman.
Ikan belanak biasanya dibudidayakan di kolam semi intensif ataupun keramba jaring apung di perairan yang dangkal. Budidaya ikan belanak dapat dilakukan bersama dengan ikan lain, seperti ikan nila, bandeng, dan lainnya. Dapat dipelihara di air tawar dan air payau. Sebelum proses stocking, tambak atau kolam dibersihkan, dikeringkan dan dilakukan pemupukan.
Baca juga: Budidaya Ikan Patin
Tambak kemudian diisi dengan air hingga kedalaman 25-30 cm dan terus pada tingkat yang sama selama 7-10 hari untuk membangun suasana alami. Tambak kemudian diisi air hingga 1,5 m-1,75 m dan bibit ditebar. Pertahankan oksigen terlarut dalam kondisi optimum dengan menggunakan aerator. Terutama saat matahari terbenam. Ikan belanak harus berada pada kondisi kolam dengan salinitas yang tepat. Musim panen biasanya sekitar 7-8 bulan.
Jika ikan belanak dibudidayakan secara monokultur (tanpa keberadaan ikan lain), pemupukan tambak dilakukan cukup untuk mencapai tingkat pakan yang dibutuhkan. Pada banyak kasus, ikan belanak diberikan pakan yang terbuat dari kotoran ayam.
Pertumbuhan ikan belanak juga harus diperiksa. Jika tingkat pertumbuhan tidak seperti yang diharapkan, tambahkan gandum dedak setiap hari dengan kadar 0,5-1 persen dari biomassa sebagai pelengkap pakan alami. Ketika ikan belanak dibesarkan dalam polikultur bersama dengan ikan mas, nila maupun bandeng, maka pemberian pakan dapat dengan cara pemberian pelet atau pakan khusus ikan.
Baca juga: Pengelolaan Kualitas Air Kolam Patin
Dalam polikultur semi intensif, bersama ikan nila dan ikan mas, bibit ikan belanak ditebar dengan proporsi 2.470-3.705 ekor/hektar bersama dengan 1.850-2.470/hektar ikan mas muda dan 61.750-74.500 ekor benih ikan nila per hektar. Jumlah panen biasanya adalah 2-3 ton ikan belanak per hektar.
Setelah 7-8 bulan, ikan belanak biasanya akan mencapai ukuran 0,75 kg-1 kg. Jika ingin terus dibesarkan di kolam hingga musim berikutnya, ikan belanak dapat mencapai ukuran 1,5-1,75 kg.
Sumber: Indah Sari Windu