Panduan Lengkap Cara Sukses Pembenihan Udang Windu Bagi Pemula dengan Mudah
| Mon, 04 Jul 2022 - 10:20
Udang Windu (Penaeus monodon) adalah salah satu jenis udang yang memiliki keunggulan dari segi ukurannya dan peminat kuliner olahan udang windu ini cukup tinggi. Sehingga orang yang melakukan budidaya udang windu semakin meningkat. Namun sebelum melakukan budidaya udang windu ini, anda perlu mengetahui cara pembenihan udang windu ini. Berikut penjelasan selengkapnya.
Cara Pembenihan Udang Windu
Pemilihan Induk Udang Windu
Pilihlah udang windu yang telah memenuhi syarat yaitu memiliki berat di atas 100 gram dan memiliki kandungan telur yang bagus. Udang windu jantan yang baik untuk dijadikan indukan yaitu memiliki berat diatas 80 gram, tidak terlalu agresif dan bagian kaki kedua tidak terlalu besar. Selain itu, baik induk jantan maupun betina harus memiliki tubuh yang sempurn serta badannya bebas dari parasit.
Perawatan Induk Udang Windu
Kolam pemeliharaan untuk induk harus disediakan secara khusus guna mendukung kesiapan induk dalam proses pematangan telur. Perawatan induk dilakukan dengan pemberian pakan berupa ikan kecil, udang kecil, kerang, cacahan kepiting, kerang, cacing, dan lain-lain yang kaya akan lemak sehingga dapat membantu mempercepat pematangan reproduksi induk.
Baca juga: Budidaya Udang Windu: Belajar dari Ilmu Virus
Proses Pemijahan Udang Windu
Indukan yang telah matang gonad biasanya berusia sekitar 18 bulan. Setelah mendapatkan induk yang yang telah siap pijah, berikutnya pindahkan indukan tersebut ke dalam kolam pemijahan yang telah disiapkan dan dikondisikan sesuai dengan habitat alami udang windu yaitu kondisi air harus tenang dan jernih.
Perkawinan induk udang windu biasanya terjadi pada malam hari. Di habitat aslinya, perkawinan masal biasanya terjadi pada bulan purnama. Proses perkawinan tersebut terjadi dengan cara induk jantan memasukan alat kelamin jantan dan menyuntikan spermatozoa ke alat kelamin betina. Setelah kontak tersebut, induk udang windu betina akan mengeluarkan telur yang akan mengapung di air kolam.
Baca juga: Tingkatkan Produktivitas Udang Windu, UI Kenalkan Pupuk Tambak Minametrik
Proses Penetasan Telur Udang Windu
Setelah proses pemijahan selesai dan semua induk telah bertelur, ambil induk betina dan jantan dan kembalikan ke kolam induk. Selanjutnya telur-telur di kolam tersebut juga dipindahkan ke bak penetasan. Telur menetas dan menjadi larva. Larva-larva udang tersebut akan mengalami setidaknya 4 tahap perkembangan hingga udang siap panen.
Tahapan pertama larva menjadi nauplius, dimana larva tersebut akan berganti kulit sebanyak 6 kali dan memerlukan waktu sekitar 50 jam. Jika sudah menjadi nauplius, larva dipindahkan ke dalam kolam atau bak pemeliharaan larva dengan intensitas sekitar 60 larva/liter air. Selanjutnya larva akan memasuki tahap menjadi Zoea selama sekitar 100 jam. Kemudian larva akan menjadi mysis selama 100 jam hingga memasuki tahap post larva.
Pakan Larva Udang Windu
Saat masih larva, udang windu membutuhkan cadangan makanan untuk membantu kelangsungan hidup mereka. Pakan yang diberikan yakni berupa pakan alami dan pakan buatan seperti skeletonema costatum dan artemia sp. Setelah larva membesar menjadi bibit udang, kalian dapat mulai memanen hasilnya dan melakukan penyortiran untuk mendapatkan bibit yang berkualitas.
—
Artikel ini pertama kali dipublikasikan oleh Fauna dan Flora. Ketepatan informasi dan efektivitas metode budidaya yang terdapat di dalamnya di luar tanggung jawab Minapoli.