• Home
  • Infomina
  • Mencegah Penyakit Udang Berdasarkan Warna Air Tambak

Mencegah Penyakit Udang Berdasarkan Warna Air Tambak

| Mon, 25 Mar 2019 - 13:40

Dalam budidaya udang, air merupakan salah satu faktor paling penting yang menentukan apakah budidaya akan berhasil atau tidak, berbagai macam permasalahan yang ada di tambak pada umumnya dimulai dari kondisi air, oleh karena itu penting bagi petambak untuk selalu mengecek kondisi air pada kolam budidaya mereka.

Salah satu indikasi yang paling mudah untuk mengetahui kondisi air pada kolam budidaya adalah melalui warna air, menurut Muharjadi Atmomarsono, peneliti di balai penelitian dan budidaya air payau, perubahan warna air tambak sebaiknya diamaati setiap saat.
Perubahan warna air yang terlalu sering seperti pagi kuning, siang hijau, sore menjadi biru membuktikan bahwa kadar alkalinitas di kolam yang rendah. Akibat dari hal tersebut bisa membuat tingkat perubahan PH yang sangat cepat (perbedaan diatas 0,5 antara pagi atau sore) dan bisa membuat udang cepat stres.

Salah satu cara menghindari hal tersebut adalah dengan pemberian kapur dolomit di kolam budidaya. Secara umum kapur dolomit dapat diaplikasikan secara rutin 3–5 ppm per minggu untuk mencegah terjadinya goncangan pH pada musim penghujan.

Selain cara penanganannya, Muharjadi juga menjelaskan cara penanganan tambak berdasarkan warna air kolam, yaitu:

Kuning, kuning kehijauan, hijau muda
Pertanda fitoplankton kurang ataupun belum stabil, diperlukan pemberian pupuk susulan TSP/Urea sambil dicek perubahan warna air nya, bila masih berubah rubah, dapat ditambahkan dolomit sebanyak 10ppm

Hijau Tua
Pertanda fitoplankton sedang dan cukup stabil, perlu sedikit pemberian pupuk TSP dan dilihat perkembangannya

Hijau kecoklatan
Fitoplankton cukup bagus, perlu dijaga dengan pemberian pupuk susulan setiap minggu

Hijau kebiruan
pertanda berkembangnya fitoplankton blue green algae, dan juga pertanda adanya udang yang keropos, perlu pergantian air, aplikasi dolomit 10 ppm dan juga pemberian pupuk TSP (SP-36)

Hijau pekat
Pertanda fitplankton beracun (Mycrocystis spp), air terasa berlendir/lengket, akibatnya banyak udang yang sakit, untuk penanggulannya penggantian air bila memungkinkan dan juga pemberian kapur dolomit

Coklat tua
Biasanya terjadi di tambak yang menggunakan dasar tanah, pertanda fitoplnkton masih kurang, karena TSM (air agak merah di tambak sulfat masam) sedangkan untuk penanggulangannya menggunakan pupuk urea dan pupuk TSP (SP-36) dengan perbandingan 2:1 dan juga aplikasi dolomit 3–5ppm, selain itu perlu reklamasi lahan lebih lanjut

Coklat kemerahan
Munculnya fitoplankton beracun (trichodesmium, noctiluca, gymnodinium, gonyaulax), selain itu juga pertanda air di tambak bersifat sulfat masam, perlu reklamasi kembali, dan pemberian kapur dan pupuk urea saat proses persiapan, dan juga perlu pembilasan tambak secara berulang ulang.

Hitam
Fitoplankton tidak tumbuh, dan juga pertanda banyaknya pembusukan bahan organik, untuk penanggulangannya lumpur hitam harus diangkat keluar dan bila perlu ditaburi kapur bakar.

Artikel Asli

Artikel lainnya

Udang 

Manajemen Blind Feeding pada Fase Awal Budidaya Udang

Aqua Indonesia Magazine

701 hari lalu

  • verified icon3338
Udang 

Prospek Cerah Industri Hatchery Udang

Info Akuakultur

1710 hari lalu

  • verified icon7862
Udang 

Controlling Pathogenic Bacteria in Shrimp with Probiotics

Minapoli

1172 hari lalu

  • verified icon2533
Udang 

Pentingnya Biosekuriti Tambak Udang

Trobos Aqua

2068 hari lalu

  • verified icon10360