Memahami Sedimentasi pada Tambak Udang

| Mon, 16 Sep 2024 - 16:32

Dalam budidaya udang, sedimentasi merupakan kondisi umum yang kerap kali terjadi pada tambak. Sedimentasi adalah proses pengendapan partikel-partikel padat dari air ke dasar tambak. 


Sedimentasi di tambak udang dapat berdampak pada kualitas air dan kesehatan udang. Lantas, apa yang menyebabkan sedimentasi terjadi? Apa dampaknya bagi tambak serta bagaimana cara mengelolanya? Berikut ini rangkuman singkatnya.


Penyebab Sedimentasi Tambak Udang

Pada tambak udang, sedimentasi dapat terjadi karena beberapa faktor, di antaranya adalah:


Pakan yang tidak termakan: Pakan yang tidak termakan oleh udang akan tenggelam dan mengendap di dasar tambak.. Kondisi ini dapat terjadi akibat praktek pemberian pakan yang berlebihan atau overfeeding di tambak. Sebagai hasilnya, sejumlah besar pakan yang tidak dimakan akan mengendap di dasar kolam tambak.


Feses Udang

Feses atau kotoran udang juga berkontribusi terhadap penumpukan sedimen. Kotoran udang biasanya akan tenggelam dan mengendap di dasar kolam tambak bersama dengan sisa-sisa pakan yang tidak termakan.


Sisa-sisa Organisme

Tambak merupakan sebuah ekosistem, artinya terdapat makhluk akuatik lainnya yang hidup di sana selain udang. Makhluk akuatik yang dimaksud adalah plankton. Selama proses budidaya berlangsung, ada fase di mana plankton mengalami kematian karena beberapa hal. Nah, sisa-sisa organisme mati, ini juga akan mengendap di dasar tambak.


Erosi Tanah

Dinding tambak yang telah dipakai bertahun-tahun akan mengalami erosi atau pengikisan. Partikel tanah yang tererosi dari tepi tambak dapat masuk ke dalam air dan mengendap di dasar tambak bersama dengan materi organik lain.


Dampak Sedimentasi

Sedimentasi sebenarnya hal yang wajar terjadi pada tambak, namun apabila jumlahnya telah melewati ambang batas, maka akan menyebabkan beberapa dampak negatif pada tambak udang, antara lain:


Penurunan Kualitas Air

Sedimen yang terlalu berlebihan dapat meningkatkan kekeruhan air tambak, sehingga akan mengurangi penetrasi cahaya matahari. Kondisi akan mengakibatkan terganggunya fotosintesis oleh fitoplankton sehingga akan mengurangi produksi oksigen pada tambak.


Penurunan Oksigen Terlarut

Selain karena terganggunya fotosintesis oleh fitoplankton, sedimen yang belebih juga memicu peningkatan populasi bakteri pengurai, sehingga bakteri-bakteri ini akan meningkatkan permintaan oksigen biologis (BOD) agar penguraian limbah berjalan dengan baik. Kondisi ini tentu akan semakin menurunkan kadar oksigen terlarut yang ada pada air tambak.


Kesehatan Udang

Sedimen yang sudah berlebihan dapat memicu kemunculan patogen atau bahan kimia berbahaya yang dapat mempengaruhi kesehatan udang.


Pengelolaan Sedimentasi

Sedimentasi yang terjadi pada tambak harus dilakukan pengelolaan yang tepat agar kadarnya tidak semakin meningkat demi meminimalisir terjadinya dampak negatif yang bisa merugikan tambak. Berikut ini cara yang tepat untuk melakukan pengelolaan sedimentasi pada tambak.


Pengelolaan Pakan

Memberikan pakan dalam jumlah yang tepat dan memastikan pakan termakan oleh udang dapat mencegah terjadinya overfeeding, sehingga sisa pakan dapat dikurangi demi menghindari penumpukan sedimen.


Aerasi

Menggunakan aerator untuk meningkatkan sirkulasi air dan oksigen terlarut dapat membantu mengurangi penumpukan sedimen. Oksigen yang tersebar dengan baik hingga ke dasar tambak dapat memenuhi kebutuhan bakteri untuk penguraian sedimen yang optimal.


Pengelolaan Dasar Tambak

Membersihkan dasar tambak secara berkala berguna dalam menghilangkan sedimen yang menumpuk. Pembersihan dasar mbak juga sangat baik dilakukan pada saat pergantian periode budidaya, sehingga tambak akan lebih produktif.

 

Penggunaan Kolam Sedimentasi

Menggunakan kolam sedimentasi untuk mengendapkan partikel-partikel padat sebelum air masuk ke tambak utama.


Kesimpulan

Sedimentasi adalah masalah yang umum terjadi dalam tambak udang dan dapat mempengaruhi kualitas air serta kesehatan udang. Dengan pengelolaan yang tepat, dampak negatif dari sedimentasi dapat diminimalkan. 


Pengelolaan pakan, aerasi, pembersihan dasar tambak, dan penggunaan kolam sedimentasi adalah beberapa langkah yang dapat diambil untuk mengelola sedimentasi dalam tambak udang.


Sumber: ISW

Artikel lainnya

Udang 

Ekspor Udang Ditargetkan Naik 250%

Trobos Aqua

1820 hari lalu

  • verified icon2301
Udang 

Kombinasi UV & Venturi Cegah White Feces Disease pada Tambak Udang

Yuki Water Treatment

106 hari lalu

  • verified icon448
Udang 

Found a Way to Improve Water Quality and Shrimp Yield

Minapoli

1026 hari lalu

  • verified icon1913