Tips Merawat Tambak Ketika Musim Hujan

| Mon, 05 Sep 2022 - 10:23

Kita tahu bahwa Indonesia memiliki dua musim cuaca yakni musim kemarau dan musim hujan. Saat ini kita sedang memasuki musim penghujan dimana hal ini merupakan musim pembawa berkah bagi banyak orang.

 

Musim penghujan membawa berkah tapi tidak untuk para petambak. Bagi para petambak, musim hujan sangat berisiko tinggi bagi kolam tambak karena akan merusak budidaya mereka.

 

Mengapa bisa dikatakan merusak? Hal ini karena pada saat hujan, suhu, pH, oksigen terlarut (DO) dan salinitas di kolam dapat berkurang hingga turun drastis, sehingga menyebabkan kondisi udang mudah sekali terkena penyakit.


Bagi para petani awam atau pemula, hal ini menjadi momok yang menakutkan karena mereka bisa saja gagal panen.

 

Baca juga: Panen Berkelanjutan di Musim Penghujan


Ketika musim hujan tiba dan hujan deras mengguyur tambak anda secara terus menerus maka tambak udang yang anda kelola akan mengalami beberapa proses seperti :

- Banyaknya bahan organik yang penumpuk di dasar kolam tambak

- Turunnya suhu air, oksigen, kadar pH, salinitas serta alkalinitas karena terjadinya pengenceran air tambak

- Banyaknya fitoplankton dalam tambak anda maka akan mengakibatkan kematian massal di tambak anda

- Hujan dengan angina yang kencang akan mengakibatkan lumpur naik kepermukaan

- Keluarnya Hidrogen Sulfida (H2S) yang beracun.

- Bakteri pathogen akan menggantikan bakteri yang menguntungkan

 

Proses diatas tadi nantinya akan menyebabkan kondisi udang tidak maksimal sehingga udang menjadi sakit dan udang menjadi stress, mengalami softshell karena kurangnya kandungan mineral pada air tambak, serta molting massal.

 

Tips Merawat Tambak Saat Hujan Tiba

Ada beberapa cara yang harus ada ketahui ketika musim hujan tiba, serta hal ini jangan menganggap remeh, Mengapa demikian? bisa saja karena hujan lebat yang akan mengakibatkan anda mengalami gagal panen dikarena beberapa faktor yang disebutkan diatas.

1. Mengoprasikan Semua Kincir Air Aerator agar kandungan oksigen dalam air cukup dan udang atau ikan tidak mudah sakit.

2. Setiap kincir aerator harus bisa digunakan hingga kecepatan 80-85 putaran permenitnya. Untuk mengujinya yaitu dengan cara, taburkan 5-10kg saponin ke dalam kolam tambak. Jika nanti akan keluar gelembung  dan terkonsenterai atau terkumpul di tengah kolam. Maka kinicr air aerator terpasang dengan baik.

3. Menjaga kandungan kadar oksigen lebih tinggi hingga 20% dari biasanya.

4. Mengeluarkan air hujan dengan cara melakui sistem pembuangan atas.

5. Menahan pemberian pakan pada saat hujan turun.

 

Pengecekan kualitas air tambak ketika hujan reda. hal ini dilakukan secara lebih rutin dan ini juga meliputi pengecekan warna kolam, kesecarahan air kolam, pencernaan udang/ikan hingga pakan udang.

 

Tidak hanyak itu saja, pengecekan kualitas air seperti pH, salinitas dan alkalinitas serta DO dan juga suhu. Perlu diketahui bahwa pH di dalam kolam harus dijaga dan diawasi pada kondisi yang optimal yakni (7.5-8.5)

 

Beli Aerator Disini!


Untuk mengatasi penurunan pH saat musim hujan, kita dapat menggunakan kapur pada sepanjang tepi dari kolam sebelum turunnya hujan (Dalam Keadaan kering) dengan kadar 10 kg/ha. Peran kincir air aerator disini juga penting karena berfungsi untuk membantu agar kapur tidak mudah menggumpal di dasar kolam.

 

Ketika hujan lebat, air dalam kolam harus dikurangi sedikit demi sedikit untuk mencegah terjadinya penurunan tiba-tiba kondisi salinitas. Mengurangi air dalam kolam juga membantu tekanan pada kolam semakin tinggi sehingga hal ini akan berpotensi menyebabkan kolam menjadi jebol.

 

Kesimpulan dari tips diatas adalah bahwa petambak harus bekerja extra agar tidak terjadinya gagal panen yang diakibatkan hujan. Penggunaan kincir air aerator yang berkualitas (Wangjia) juga sangat membantu untuk proses gelembung yang berguna untuk oksigen terlarut (DO).

 —

 

Artikel ini pertama kali dipublikasikan oleh kincirair.id. Ketepatan informasi dan efektivitas metode budidaya yang terdapat di dalamnya di luar tanggung jawab Minapoli.

 

 

 

Artikel lainnya

Udang 

Ini Dia Cara Membedakan Induk Udang Windu Jantan dan Betina

Minapoli

1544 hari lalu

  • verified icon16551
Udang 

Why Need to Add Minerals to Fish and Shrimp Feed?

Minapoli

1408 hari lalu

  • verified icon4407
Udang 

Shrimp Farming Techniques in Floating Tanks

Minapoli

1373 hari lalu

  • verified icon4175