Melirik Laba Budidaya Betutu

| Thu, 17 Sep 2020 - 16:23

Meskipun memiliki potensi pasar sebagai komoditas ekspor ke berbagai negara, hingga kini ketersediaan betutu belum bisa memenuhi peluang tersebut karena bergantung kepada hasil penangkapan di alam. Di perairan Waduk Cirata,  penelusuran ikan betutu dimulai dari hulu Sungai Citarum, Cibalagung, dan Cikundul. Sementara di perairan umum waduk Cirata meliputi Blok Maleber, Calingcing, dan Janggari. Alat tangkap yang digunakan yaitu jaring lempar dengan mesh size 2—3 inchi, jenis bubu, dan pancing.

 

Ikan betutu yang berhasil ditangkap selanjutnya dikumpulkan dalam jaring dan dipilah berdasarkan ukurannya, benih dan konsumsi. Selanjutnya, benih didomestikasi untuk budidaya pembesaran ikan betutu dengan sistem pemberian pakan yang terkontrol. Adapun hasil tangkapan dengan ukuran ikan konsumsi langsung dijual melalui bandar dengan harga yang cukup bervariasi, kisaran Rp 150.000—185.000/kg.

Ikan betutu dapat memijah secara alami dan tidak membutuhkan perlakuan yang rumit. Namun, untuk kontinuitas produksi sepanjang musim diperlukan sistem budidaya terkontrol sehingga tidak merusak kelestarian alam.

 

Baca juga: Budidaya Ikan Gabus Tetap Menguntungkan


Untuk memenuhi kebutuhan pembudidaya ikan betutu di KJA Cirata yang mengalami kesulitan untuk mendapatkan benih ikan betutu secara kontinu, percobaan teknik pemijahan secara buatan pun dilakukan. Dalam satu kolam jumlah ikan betutu jantan dan betina harus seimbang. Telur yang dihasilkan ikan betutu indukan bisa mencapai ribuan dan menempel di tempat tersembunyi seperti di dalam paralon.

 

Budidaya pembesaran ikan betutu dilakukan dalam KJA ukuran 7 m x 7 m dengan tingkat kepadatan benih sebanyak 2.000 ekor. Selanjutnya, jumlah padat tebar dikurangi menjadi 600—1.000 ekor ikan betutu siap konsumsi.

Pakan yang diberikan berupa ikan pepetek, sejenis ikan teri yang hidup di air tawar, dan keong atau tutut yang banyak terdapat pada rangka KJA. Ikan betutu mudah beradaptasi dengan perubahan cuaca. Namun, kondisi lingkungan perairan harus diperhatikan agar tetap bersih karena ikan betutu mudah terserang penyakit jamur.

 

Baca juga: Budidaya Ikan King Kobia Janjikan Keuntungan Berlipat


Mengonsumsi ikan betutu dapat meraih berbagai manfaat, di antaranya ikan betutu mengandung vitamin E yang bermanfaat untuk kesehatan dan juga kecantikan kulit, mengandung enzim dan hormon yang membantu meningkatkan vitalitas pria, serta meningkatkan imunitas tubuh.

Berikut kelayakan usaha budidaya ikan betutu di KJA dengan ukuran 7 m x 7 m sebanyak 4 petak, bobot awal benih ikan betutu 30—50 gram/ekor, dan padat penebaran 2.000 ekor dalam satu petak. Pakan 3% dari biomasa sebanyak 20.480 kg, yang terdiri dari pakan alami dan buatan. Lama pemeliharan 12 bulan karena pertumbuhan lambat dengan tingkat kematian mencapai 40%. Ikan betutu di panen dengan bobot rata-rata 400 g/ekor sehingga hasil panen sekitar 6.400 ekor atau 2.460 kg. Harga jual Rp 185.000/kg dengan tingkat bunga bank sebesar 5%. Analisis Usaha Pembesaran Ikan Betutu di Karamba Jaring Apung sebagai berikut.

 

Biaya Investasi/Biaya Tetap

No

Input Produksi

Kuantitas

Harga  (Rp)

Total Biaya  (Rp)

Penyusutan per

periode pemeliharaan (Rp)

1.

Sewa KJA (1 tahun)

4 Petak

1.250.000

5 000.000

 5.000.000

2.

Perbaikan KJA

4 Petak

600.000

2.400.000

 2.400.000

3.

Alat-alat perbaikan

1 Paket

60.000

60.000

 60.000

4.

Biaya tenaga kerja

1 Paket

3.000.000

3.000.000

 3.000.000

5.

Lain-lain (10% dari total biaya)

1.046.000

 104.600

Jumlah

11.506.000

  10.564.600


Biaya Variabel
 

No

Input Produksi

Kuantitas

Harga  (Rp)

Total Biaya  (Rp)

1.

Benih

8000 ekor

35.000

280.000.000

2.

Pakan

1000kg

12.000

12.000.000

3.

Pakan ikan rucah

1.480 kg

18.500

27.380.000

4.

Obat-obatan

700.000

5.

Probiotik

500.000

6.

Tenaga kerja

2 orang x 12 bulan

600.000

14.400.000

7.

Lain-lain (10% dari total biaya)

33.498.000

Jumlah

368.478.000

 

Analisis budidaya ikan betutu berdasarkan asumsi, sehingga pembudidaya dapat meningkatkan keuntungan dengan cara  meminimalkan biaya produksi. Berdasarkan Tabel 1 dan 2 dapat dihitung kelayakan usaha budidaya ikan betutu seperti yang tertera pada Tabel 3 nilai R/C sebesar 1,14 usaha budidaya ikan betutu memiliki nilai kelayakan usaha dengan titik impas akan dicapai pada harga sebesar Rp.162.020/kg dengan nilai rentabilitas ekonomi sebesar 23 > 5%.

 

Tabel 3 Kelayakan Usaha Budidaya Ikan Betutu pada KJA

No

Keterangan

Biaya (Rp)

1.

Biaya tetap penyusutan per priode pemeliharaan

       10.564.600

2.

Bunga bank 5%

       19.527.430

3.

Total biaya tetap

       30.092.030

4.

Total biaya variabel

    368.478.000

5.

Total biaya

    398.570.030

6.

Penerimaan hasil panen 2.460 kg

    455.100.000

7.

Laba operasional

       86.622.000

8.

Laba bersih

       56.529.970

9.

Arus kas

       67.094.570

10.

Rentabilitas ekonomi

                       23

11.

R/C

1,14

12.

Jangka waktu pengembalian

                    5,66

13.

BEP produksi (kg)

                 4.195

14.

BEP harga produksi (Rp/Kg)

             162.020

 

(Penulis adalah Dosen Sosial Ekonomi Perikanan dan Kelautan, FPIK UNPAD)

 

Artikel asli

Tentang Minapoli

Minapoli merupakan marketplace++ akuakultur no. 1 di Indonesia dan juga sebagai platform jaringan informasi dan bisnis akuakultur terintegrasi. Dengan memanfaatkan teknologi, pembudidaya dapat menemukan produk akuakultur dengan mudah dan menghemat waktu di Minapoli. Platform ini menyediakan produk-produk akuakultur dengan penawaran harga terbaik dari supplier yang terpercaya. Selain itu, bentuk dukungan Minapoli untuk industri akuakultur adalah dengan menghadirkan tiga fitur utama yang dapat digunakan oleh seluruh pembudidaya yaitu Pasarmina, Infomina, dan Eventmina.

Artikel lainnya