Akselerasi Mutu Produk, KKP Siapkan Rencana Aksi Quality Assurance 2022
| Tue, 25 Jan 2022 - 16:59
Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menyiapkan sejumlah langkah untuk mengakselerasi program di tahun 2022. Dari sisi quality assurance, Badan Karantina Ikan, Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan (BKIPM) mulai menyusun rencana aksi dengan menggandeng para pemangku kepentingan, khususnya pelaku usaha.
Quality Assurance merujuk pada Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 10 Tahun 2021 tentang Standar Kegiatan Usaha dan Produk pada Penyelenggaraan Perizinan Berusaha Berbasis Risiko Sektor Kelautan dan Perikanan, serta Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 19 Tahun 2010 tentang Pengendalian Sistem Jaminan Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan.
"Rencana aksi ini untuk mendukung program prioritas KKP tahun 2021 - 2024," ujar Plt. Kepala BKIPM, Hari Maryadi di Jakarta , Selasa (25/1/2022).
Kegiatan quality assurance yang disiapkan di antaranya, di kawasan budidaya, verifikasi penerapan standar pembenihan ikan yang baik, standar pembesaran ikan yang baik dan cara pembuatan pakan ikan yang baik. Kemudian pemantauan dan surveilans dalam rangka pencegahan masuk dan tersebarnya penyakit ikan karantina, pemenuhan standardisasi biosecurity di UUPI, monitoring mutu dengan pengujian sampel pakan, air, es hingga kegiatan pendukung seperti bimbingan teknis dan pendampingan.
Baca juga: Kenapa Harus CBIB?
"Tahun ini, BKIPM mendukung pengembangan di 15 kampung budidaya yang tersebar di Indonesia," terangnya.
Hari menambahkan, tujuan dari pelaksanaan sosialisasi dan penyusunan rencana aksi untuk inventarisasi acuan/pertimbangan dan penyamaan persepsi dalam implementasi Quality Assurance guna menghasilkan Rencana Aksi 2022-2024. Dia berharap rencana kerja 2022 Quality Assurance dapat dipedomani baik di tingkat Pusat maupun UPT lingkup BKIPM, bersama pihak-pihak terkait. Dia menegaskan rencana kerja ini tak lepas untuk menyukseskan kebijakan/program prioritas KKP tahun 2021 – 2024.
Adapun kebijakan prioritas KKP 2021 - 2024 meliputi penerapan penangkapan terukur di setiap Wilayah Pengelolaan Perikanan untuk keberlanjutan ekologi. Kedua, pengembangan budidaya perikanan berorientasi ekspor untuk komoditas unggulan antara lain udang, lobster, kepiting dan rumput laut.Terakhir, pembangunan kampung-kampung perikanan berbasis kearifan lokal di di perairan tawar, payau, laut untuk pengentasan kemiskinan dan menjaga keberlanjutan ikan-ikan lokal khususnya yang bernilai ekonomis tinggi.
"Semoga kegiatan ini bisa menjadi pedoman sekaligus aktualisasi semangat KKP Accelerate untuk menjawab dinamika paradigma dan isu yang berkembang terkait daya saing perdagangan global," tutupnya.
Baca juga: Empat Langkah Tingkatkan Daya Saing Akuakultur Indonesia
Sebelumnya, Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono menyebut tahun 2021 menjadi momen KKP rebound dan tahun ini, waktunya KKP mengakselerasi implementasi program-program terobosan yang telah dicanangkan agar dapat segera dinikmati hasilnya oleh masyarakat Indonesia. Akselerasi implementasi program terobosan tersebut diusung dengan tagline KKP Accelerate di tahun 2022.
Sumber: Siaran Pers KKP