• Home
  • Infomina
  • Langkah Efektif Mengatasi Vibrio di Tambak Udang Vaname

Langkah Efektif Mengatasi Vibrio di Tambak Udang Vaname

| Wed, 18 Sep 2024 - 10:35

Bakteri Vibrio telah dikenal menjadi penyebab kematian udang massal di tambak. Oleh karena itu, langkah mengatasi Vibrio di tambak harus diupayakan sedini mungkin.


Vibrio sp. adalah golongan bakteri patogen yang menyebabkan penyakit fatal, seperti Acute Hepatopancreas Necrosis Disease (AHPND) dan White Feces Disease (WFD).


Jika penyakit tersebut sudah menjangkiti udang, pengobatannya akan cenderung sulit.. Cara yang paling baik adalah dengan mengendalikan dan mengatasi Vibrio di tambak sebelum penyakit tersebut menyerang.


Jenis Vibrio & Dampaknya pada Udang

Terdapat beberapa jenis Vibrio yang menyerang udang, yakni:

- Vibrio harveyi

- Vibrio vulnificus

- Vibrio mimicus

- Vibrio alginolyticus

- Vibrio parahaemolyticus


Istilah untuk penyakit akibat infeksi Vibrio pada udang disebut vibriosis. Beberapa gejala dari udang yang terkena vibriosis adalah nafsu makan yang menurun, keseimbangan renang terganggu, bagian tubuh berubah warna atau memucat, atau bahkan mata menonjol Exophthalmos


Pada kasus infeksi Vibrio Harveyi, gejala klinis yang dapat dideteksi oleh mata telanjang adalah tubuh udang menjadi bercahaya. Hal ini disebabkan oleh sifat bioluminescens Vibrio harveyi.


Dewasa ini, jenis Vibrio yang paling mengkhawatirkan salah satunya adalah Vibrio parahaemolyticus yang menyebabkan penyakit AHPND dan WFD.


Acute Hepatopancreasis Necrosis Disease (AHPND)

Penyakit ini termasuk momok bagi pembudidaya udang karena berkaitan erat dengan Early Mortality Syndrome (EMS), atau fenomena kematian massal udang hingga 100% dalam 20-30 pemeliharaan.

 

Berdasarkan data dari The Fish Site, Penyakit AHPND sempat memukul mundur industri budidaya udang di Thailand dan diperkirakan mencetak kerugian sebesar 11,58 miliar US Dollar. Selain itu, AHPND juga telah menyebabkan kerugian pada budidaya udang Vietnam sebanyak 2,56 miliar US Dollar.


Vibrio parahaemolyticus menyerang udang vaname pada bagian pencernaan, utamanya hepatopankreas. Bakteri ini dapat mengeluarkan zat toksin bernama Pir A dan Pir B yang membuat kerusakan tingkat seluler dan perlahan menyebabkan kematian udang.


Gejala utama dari udang yang terinfeksi AHPND adalah pencernaan yang terlihat kosong, hepatopankreas menjadi berbintik, dan kulit menjadi lunak.


White Feces Disease (WFD)

WFD juga menjadi penyakit yang diasosiasikan dengan infeksi Vibrio parahaemolyticus beserta Vibrio alginolyticus dan juga gregarin.


Sesuai namanya, penyakit ini ditandai dengan kotoran udang yang berubah menjadi putih dan dapat ditemui pada permukaan air tambak.


Selain itu, penyakit ini dapat diamati dengan saluran hepatopankreas yang berwarna putih, penurunan nafsu makan, serta tubuh udang yang berubah menghitam terutama pada insang.


Penyakit WFD juga menyerang hepatopankreas dan menimbulkan kematian jaringan sehingga perlahan jaringan hepatopankreas mengelupas. Kotoran yang berwarna putih tersebut merupakan campuran kotoran dengan jaringan hepatopankreas yang telah mati.


Vibrio Tidak Selalu Menyerang Udang

Meski menyebabkan penyakit yang cukup mengkhawatirkan, kenyataannya bakteri Vibrio yang ada di tambak tidak selalu menyerang udang.


Vibrio merupakan bakteri yang secara alami hidup di perairan laut. Tambak udang, terutama yang tidak melalui proses desinfeksi, umumnya memiliki kandungan bakteri Vibrio di dalamnya.


Akan tetapi, Vibrio adalah bakteri patogen yang bersifat oportunistik. Artinya, Vibrio hanya dapat menyerang apabila kondisi inang dan lingkungan memburuk, yang membuka peluang bakteri Vibrio untuk menyerang.


Dengan kata lain, adanya bakteri Vibrio pada air tambak merupakan hal yang umum. Namun, petambak harus selalu menjaga kondisi udang dan juga menekan angka populasi Vibrio.

 

Parameter untuk populasi bakteri Vibrio di tambak udang disebut Total Vibrio Count (TVC). Angka parameter ini harus ditekan agar tidak melebihi 104 CFU/ml. Tambak udang dapat dikatakan terancam penyakit vibriosis jika TVC melebihi angka tersebut.


Salah satu solusi untuk mengendalikan dan mengatasi Vibrio di tambak adalah dengan menggunakan probiotik.


Mengatasi Vibrio di Tambak dengan Probiotik

Probiotik tambak adalah mikroorganisme yang memiliki sifat menguntungkan dan dapat digunakan dalam kegiatan budidaya udang.


Dalam mengatasi Vibrio di tambak, probiotik yang paling efektif adalah probiotik yang diaplikasikan langsung ke air.


Probiotik tambak dapat mengatasi Vibrio di tambak dengan dua cara yaitu menciptakan persaingan ruang hidup serta menghasilkan enzim inhibitor bagi Vibrio.


Dengan menciptakan kompetisi pada ruang hidup dan pengambilan nutrisi, jumlah dan laju perkembangbiakan Vibrio di tambak dapat ditekan.


Probiotik juga dapat mengurai bahan-bahan organik sisa metabolisme sehingga kualitas air terjaga serta mengantisipasi akumulasi bakteri Vibrio.


Selain itu, beberapa probiotik tambak juga dapat menciptakan enzim atau bahan bioaktif yang bersifat menghambat pertumbuhan atau menekan patogenisitas Vibrio.


Rekomendasi Probiotik Tambak

Ariake 1 dapat menjadi pilihan probiotik untuk mengatasi Vibrio di tambak. Probiotik Ariake 1 dari Harvest Ariake Indonesia (HAI) mengandung bakteri Bacillus amyloliquefaciens strain D203 yang terbukti dapat menghambat infeksi Vibrio tanpa mengganggu dominasi plankton yang menguntungkan.

 



Berdasarkan hasil eksperimen dari HAI, bakteri Bacillus amyloliquefaciens strain D203 dapat dengan efektif menekan populasi Vibrio.




Di samping itu, Ariake 1 juga dapat menguraikan bahan organik seperti sisa pakan, feses, dan organisme mati untuk tetap menjaga parameter kualitas air tambak tetap terkontrol.


Jenis patogen lain yang dapat dihindari dengan pemakaian Ariake 1 antara lain bakteri golongan Aeromonas sp., Flavobacterium sp., Edwardsiella tarda, Streptococcus sp., serta jamur Saprolegnia sp.


Ariake 1 dapat digunakan dengan dosis pemakaian:

- 100 - 200 gram per hektare setiap 2-3 hari sekali pada tahap awal pemeliharaan (hari 1-30)

- 300-400 gram per hektare setiap hari selama 3 hari ketika kelimpahan Vibrio di tambak tinggi


Dapatkan produk Ariake 1 untuk mengatasi Vibrio di tambak Anda di sini.



Gunakan layanan digital marketing Minapoli secara mudah dengan menghubungi marketing@minapoli.com. Konsultasikan juga strategi marketing perusahaan Anda dengan Minapoli disini!



Artikel lainnya

Udang 

Shrimp Farming by Semi-Biofloc Technology

Minapoli

1337 hari lalu

  • verified icon2917
Udang 

4 Keunggulan Sistem UV pada Budidaya Udang

Yuki Water Treatment

144 hari lalu

  • verified icon770
Udang 

5 Kriteria Pakan Benur Udang Vaname yang Baik

Lancar Jaya Globalindo

55 hari lalu

  • verified icon504